Dalam dunia ini segala sesuatu bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Termasuk juga pada kalimat, Anda bisa menginpertasikan dari arah yang berbeda. Saya ambil contoh pada quote berikut:
“Jangan memberitahukan rencanamu kepada orang banyak!”
Apakah pesan dalam kalimat di atas seratus persen benar? Tunggu dulu, dalam beberapa hal mungkin benar, tapi dalam beberapa hal mungkin itu ketinggalan jaman, atau ketinggalan langkah.
Mari kita bahas kalimat diatas dari sisi orang orang yang setuju dengan cara cara tidak membicarakan rencana kepada orang lain. Pastinya dalam tindakan yang seperti ini, orang tersebut tidak membicarakan tentang rencana hidupnya, usahanya, dan strateginya tapi kemudian tiba tiba, jreng! Jadi!
Bagus tidak cara dan strategi seperti itu? Jawabannya ya bagus, sebab sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau ternyata kita hidup di dunia yang dipenuhi hasrat dan hassad manusia. Tidak semua orang adalah pendukung kita, itu benar! Tapi tidak semua orang juga memusuhi kita, dan ini juga benar.
Kebanyakan orang yang setuju kepada cara diam diam sukses, adalah type orang berkepribadian melankolis plegmatis. Orang orang seperti ini memang bukan type party maker atau party centris. Mereka cenderung tidak terlihat bersosialisasi aktif. Itulah keunggulan mereka.Kalau kita merujuk pada salah satu tips sukses yang mengatakan, bekerjalah di dalam jalur keunggulanmu. Ya berarti sudah pas buat mereka. Diam diam lalu sukses.
Tetapi bagaimana dari sisi lain yang secara kepribadian justru unggul ketika mereka berkoar koar? Ini tentunya akan membatasi passion mereka apabila dipaksakan untuk tidak bercerita tentang planning mereka. Logikanya begini, mari kita lihat dari sisi pengusaha. Misal ada sebuah rencana yang bagus sekali, dan belum ada orang tau. Lalu, apabila kita tetap menyimpannya sendiri, tentunya kita tidak akan pernah mendapat dukungan. Ya jelas, gak ada yang tau kok.Makanya factor lain yang ikut mendukung adalah Anda harus juga menyeleksi dengan siapa Anda bergaul.Kumpulan Anda, lingkungan Anda berpengaruh juga sebagai media penyampaian pendapat. Ilustrasi lucunya begini, ketika Anda mengaku diri sebagai orang waras ditengah tengah para pasien sakit jiwa di RSJ, mereka pasti mengira Anda gila, padahal yang gila mereka. Ini berarti tempat dan lingkungan harus kita pilih untuk meneruskan dan menjaga keberlangsungan ide ide yang cemerlang.
Dengan kata lain apabila kita bercerita di lingkungan yang tepat, mengemasnya dalam bentuk presentasi dan dipublikasikan, bisa bisa ada orang yang tertarik kemudian mau menjadi investor.
Nah untuk bisa bercerita seperti itu, pastilah orang yang bersangkutan bukan type melankolis plegmatis seperti yang saya bahas di salah satu paragraf tulisan ini. Orang orang yang pandai bercerita biasanya mereka itu berkepribadian sanguinis atau coleris. Bisa jadi mereka adalah kombinasi antara kepribadian sanguinis yang ceria dan hyperbolis dengan coleris yang tegas juga memimpin.
Jadi kita kembali ke pokok bahasan, apakah diam diam menjadi sukses itu bagus? Ya tentu saja itu bagus apabila memang passion Anda itu type orang pendiam. Apakah harus dengan diam diam baru sukses? Nah ini tentu saja tidak. Sebab diam belum tentu mengarahkan kita kepada jalan kesuksesan, tidak bercerita tentang sebuah rencana itu juga tidak berarti Anda akan sukses. Semua ini harus melihat konteksnya harus berani merefleksikan diri.
Type apakah kepribadian kita? Apakah kita adalah seorang yang pendiam? Ataukah kita adalah seorang penggerak masa, inisiator, atau diplomator. Maka akan lebih baik buat kita yang passionnya berbicara adalah dengan mengutarakan rencana kita. Saya ambil contoh kongkrit yang ekstreem yaa, ini terjadi pada kisah suksesnya Mark Zuckerberg si pendiri jejaring Facebook. Seandainya dia pada saat itu tidak berbagi rencananya, menjelaskan dan bercerita tentang Facebook kepada teman temannya, apakah Facebook akan menjadi seperti sekarang? Mungkin saja jawabannya tidak. Dalam contoh Mark Zuckerberg didapati bagian cerita dimana Mark pernah ditolak oleh sahabatnya sendiri ketika mengutarakan ide tentang Facebook. Berarti ada upaya menceritakan ide. Bukan hanya diam.
Soal bagaimana menyimpan dan mengutarakan isi rencana tentunya ini sangat menarik dibahas. Nah kalau dalam konteks seperti ini, saya setuju sekali apabila kita tidak membocorkan seluruh rencana, simpan yang strategis dalam benak kita. Ini baru benar. Untuk pembahasan lebih lanjut tentang apakah kita sebaiknya menyimpan rapat-rapat sesuatu yang paling strategis (pamungkas) dan hanya akan dikeluarkan apabila kita sudah mencapai posisi tertentu. Akan kita bahas lagi di tulisan yang lain yaa. Stay tune with Kodz ☺
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]
Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…” “Halo…., Assalamu alaikum !” “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]
Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi, tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]
Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Des 07, 2021
Kontak Kami
Apabila ada kebutuhan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Comment Closed: Sisi Lain dari Sebuah Quote
Sorry, comment are closed for this post.