KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » suka duka sang guru bantu (Bab 4)

    suka duka sang guru bantu (Bab 4)

    BY 27 Agu 2024 Dilihat: 153 kali
    PERJALANAN SI KUTU BUKU MENEMUKAN PASSIONNYA_alineaku

    Tahun 2023 adalah tahun keberkahan bagiku, karena di tahun itu suamiku berhasil lulus THL Pertanian, lalu aku juga lulus sebagai guru bantu dan aku melahirkan putra keduaku dengan sehat walafiat. Sungguh amanah yang luar biasa. Meski sedikit kecewa karena penempatanku yang bukan yang semestinya, tapi tetap kujalani dengan positif.  Hanya saja  dengan terpaksa aku harus resign dari sekolah lamaku yang sangat aku sayangi, kekeluargaan yang kental dan terbuka,  siswa-siswi yang mempunyai semangat yang luar biasa dalam belajar, membuatku selalu tampak puas ketika keluar kelas, dan kini mesti kutinggalkan hal itu benar-benar membuatku galau

    2006 tak terasa sudah tiga tahun aku menjadi guru bantu, suka duka lengkap sudah kujalani, kesenjangan yang mulai menjelas membuatku si kutu buku ini semakin sesak napas.  Syukurlah tak lama kemudian aku berhasil lulus CPNS di tahun yang sama,dan itu membuatku sedikit lega, harapan demi harapan mulai terukir meski masih agak kabur. Namun Karena kenyamanan di tempat kerja mulai  terusik, kondisi yang mulai tidak kondusif, benturan demi benturan, belum lagi gaji yang memang seadanya  semakin  membuatku mulai goyah, hingga Juli 2007 ketika kemudian aku benar-benar menjadi PNS, harapan untuk bisa mengembangkan sayap mulai terukir kembali, meski gaji PNS tidaklah menjanjikan, tapi setidaknya mampu membuatku tenang karena kepalang sudah ku jalani profesi ini selama 12 tahun, maka PNS adalah satu-satunya pilihan agar aku tetap bisa menyalurkan bakatku. Dan akupun memutuskan untuk mutasi. Tak mudah memang,  tapi aku yakin bahwa setiap perbuatan baik akan berbuah baik pula, akupun  sudah siap dengan segala kemungkinan, karena tekadku sudah membulat. 

    Agustus 2007 akhirnya aku berhasil mutasi ke sekolah awal ku, ya.. aku kembali ke tempat awal aku berkarir, Alhamdulillah meski sudah generasi baru tapi aku diterima dengan baik di sana. Kekeluargaan yang kental, keterbukaan membuatku dengan cepat melupakan masa lalu yang kurang menyenangkan. Aku kembali menjadi sukma yang dulu yang bekerja dengan semangat, yang selalu berpikir positif kepada semua orang, bedanya aku kini sudah lebih dewasa. 

    Di tahun itu juga Aku juga berhasil membeli sebuah rumah mungil cukuplah untuk keluarga kecilku mengawali kehidupan, lengkap sudah kebahagiaanku yang sebelumnya aku hanya tinggal di kontrakan, selain penghasilan yang belum mencukupi juga karena suami yang bekerja di luar kota membuatku tak nyaman untuk tinggal sendiri. Sehingga aku memilih tinggal di kontrakan yang berada di lingkungan tuan rumahnya, agar jika terjadi sesuatu dapat segera diatasi. Seiring  anak-anakku yang mulai tumbuh besar selayaknya untuk kami mulai meniti kehidupan.

    Hari berganti hari, bulan pun telah berganti, tawa canda murid-muridku membuatku semakin berharga, ada kepuasan tersendiri ketika melihat mereka riang, semangat belajar dan berbagi cerita tanpa sungkan membuatku benar-benar merasa di berguna, di hari-hari libur mereka sering bermain ke rumahku, berbagi moment  atau sekedar bergurau ataupun makan-makan, kami benar-benar layaknya saudara. Mereka sama sekali tidak  canggung terhadapku.

    Tak terasa sudah 4 tahun aku berada di sekolah itu. Ketika pagi itu kulihat beberapa guru senior terlihat menangis, aku tak mengerti apa yang beliau tangisi. Akupun hanya berpandang-pandangan bersama teman seusiaku sambil mengerlingkan mata, lalu menggeleng bersamaan. Tak lama kemudian ibu kepala sekolah bersama wakilnya memasuki kantor.

    “Kita rapat sebentar ya bapak-ibu” ucap kepala sekolah dengan mata yang merah seperti habis menangis. kamipun semakin penasaran, ada apa sebenarnya, lalu

    “Bapak-ibu yang saya hormati dan sayangi “ suara lirih kepala sekolah memecah keheningan.

    “Sebelumnya saya mohon maaf, saya juga tidak menyangka bahwa kita berpisah dengan cara seperti ini. Jadi, Dinas mengadakan mutasi besar-besaran semua kita di mutasi sesuai zonasi dan tidak ada yang tertinggal, saya benar-benar tidak menyangka, saya pikir hanya beberapa saja tapi ternyata semua di mutasi. Nanti Wakur akan membagikan SK-nya. Sekali lagi saya minta maaf jika selama kita bersama ada ucapan ataupun tingkah laku saya yang kurang berkenan di hati bapak ibu, semoga tali kekeluargaan kita tetap terjaga meski kita tak bersama lagi…” setelah mengucapkan salam beliau bergegas keluar untuk kembali ke ruangannya sambil menyeka air mata. Aku masih tertegun tak mengerti juga tak tau harus apa. Lalu terdengar Wakur nama-nama kami untuk membagikan sebuah amplop yang berisikan SK Mutasi. Kami benar-benar bercerai-berai menjadi 15 sekolah. Barulah aku  menyadari bahwa itu adalah hari terakhir bagi kami untuk bersama hingga reflek mataku pun basah oleh air mata dan kamipun berpelukan sebagai tanda perpisahan. Aku benar-benar tak habis pikir begitu cepatnya masa indah berlalu seolah alam tak suka melihat kedamaian kami, ada rasa enggan menerimanya, tapi apa boleh buat harus juga ku jalani. Dengan gemetar kubuka amplop yang berisikan SK itu, mataku kabur karena basah oleh air mata. Ku lihat samar nama sebuah sekolah dan ternyata aku di mutasi ke sekolah yang tak jauh dari rumahku hanya sejauh satu kiloan. Yah…, kami dikembalikan sesuai zonasi dengan harapan agar tak ada lagi alasan untuk tidak bertugas. Setelah puas bertangisan kamipun berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing dengan hati gundah.

     

     

    Kreator : Sukma wijayati

    Bagikan ke

    Comment Closed: suka duka sang guru bantu (Bab 4)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021