Penulis : Husin Bachtiar (Member KMO Alineaku)
Apakah penting memberikan Pendidikan dan pengenalan agama kepada anak? Ya sangat penting pendidikan dan pengenalan agama kepada anak.
Suatu saat saya bertamu ke kakak ipar yang bernama Budi. Ketika menginap di rumahnya dia berkomentar, “kenapa anak dibelikan laptop dan kamera untuk kuliah ? Kenapa setiap anak minta keperluan sekolah disetujui ?, tanya istri pak Budi. “Ya laptop dan kamera untuk mendukung kuliah anak di fakultas komunikasi Unpad Bandung,” kataku
Keluarga pak Budi, anaknya diterima kuliah di Universitas Indonesia, tidak disetujui, alasan biaya kuliah dan biaya makan cukup besar. Sehingga anaknya tidak kuliah. Pak Budi lebih memilih merenovasi rumah ke dua menjadi villa untuk hari tuan nanti. Juga merenovasi rumah di Cirebon. Sehingga rumah lebih besar dan mewah.
Kami keluarga dengan 4 anak mementingkan pendidikan dan sering berdialog dengan anak-anak dan mendukung keperluan pendidikan dan kursus untuk sekolah anak-anak juga keperluan komunikasi, sehingga anak-anak lulus kuliah dengan hasil terbaik. Setiap ada kesempatan berdialog dengan anak-anak disampaikan pentingnya rasa tanggung jawab setiap tugas yang diberikan di sekolah. Juga masalah agama agar berhati-hati dalam pergaulan. Jangan membuat malu orang tua. Bila ingin sekolah, harus serius sekolah. Bila ingin menikah akan dinikahkan.
Sementara keluarga saudara ipar yang mementingkan membangun rumah dan merenovasi rumah ke dua di luar kota, tidak mementingkan pendidikan dan kurang menasehati bidang agama.
Seiring dengan berjalannya waktu di masa tua. Keluarga yang saya yang mementingkan pendidikan dan mempraktekan masalah ibadah, anak-anak berhasil dalam pendidikan dan bisa bekerja di perusahaan terbaik, sehingga dapat berbakti kepada kedua orang tua. Hubungan antara anak dan orang tua sangat baik dan orang tua dimasa tua senang dan tenang. Sering diajak rekreasi dan menginap di luar kota untuk refreshing atau menginap di hotel Bersama anak dan cucu. Hidup penuh dengan Bahagia.
Sementara keluarga yang mementingkan membangun dan merenovasi rumah, anak-anak kurang berhasil dalam bekerja, bahkan terus minta uang ketika orang tua sudah lansia. Pernah suatu hari, anaknya yang bernama Agus gagal dalam berbisnis, saat itu ada yang menelpon “Agus, malam ini harus menyediakan uang 700 juta”, bila tidak akan dilaporkan ke polisi”, kata seseorang melalui telepon. Tentu sebagai orang tua bingung, mencari uang dari mana dalam sekejap. Setelah berpikir cukup lama dan berdiskusi suami istri dan setelah konsultasi dengan saudara, akhirnya diputuskan rumah yang ditempati harus dijual, dan bersyukur ada tetangga yang siap membeli rumahnya. Dalam hitungan hari, rumah yang dibanggakan harus terjual. Dan orang tua tetap bekerja di masa lansia, karena ketika masih aktif kurang memperhatikan kebutuhan anak. Dimasa tua, masa lansia, anak-anak merepotkan orang tua, bahkan sampai menjual rumah asset/ menjual rumah untuk kebutuhan anak-anak. Rumah yang besar, rumah kedua yang lebih besar, yang menghasilkan uang, tetap belum cukup untuk hidup di masa tua. Bahkan masih harus kerja di masa lansia.
Seorang anak yang tidak kuliah, seperti Agus membuka bisnis travel pada awalnya berjalan lancar, akibat kurang ilmu dan perhatian dari orang tua, sehingga mengalami kerugian, sehingga orang tua ikut menanggung biaya kerugian, bahkan sampai menjual aset rumah. Dari kejadian menjual aset ini, dapat diambil pelajaran. Inginnya berhemat, tidak membiayai kuliah ketika anak mau menempuh pendidikan. Di Masa tua kehilangan aset rumah, akibat anak gagal dalam bisnis sehingga rugi, orang tua ikut menanggung kerugian dari bisnis anaknya.
Orang tua inginnya di masa tua bahagia. Keluarga yang mementingkan pendidikan dan agama, dimasa tua bisa lebih santai, karena anak-anak yang mensupport orang tua. Jadi orang tua lebih santai dan bahagia. Sementara orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan dan agama, maka di masa tua akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Kesimpulan sungguh penting pendidikan dan pengamalan ajaran agama.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Sukses Mendidik Anak
Sorry, comment are closed for this post.