KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Surat Ayah

    Surat Ayah

    BY 06 Agu 2024 Dilihat: 221 kali
    Surat Ayah_alineaku

    Anakku tercinta,

     

    Ada hal penting yang ingin Ayah sampaikan padamu tentang Ibu. Kamu mungkin sering merasa bahwa Ibu galak dan bawel, lebih sering marah-marah daripada Ayah. Tapi, di balik semua itu, ada alasan yang mungkin belum kamu ketahui.

     

    Ibu adalah sosok yang luar biasa dalam keluarga kita. Setiap hari, dia mengurus banyak hal; dari memasak, membersihkan rumah, mengurus kita semua, hingga memastikan semuanya berjalan dengan baik. Semua beban ini terkadang membuatnya stres dan kerepotan. Tak jarang, kelelahan itu membuatnya cepat marah.

     

    Kamu pasti sering mendengar Ibu berkata:

     

    “Adek.. cepet mandinya, jangan main air!”

    “Kakak.. rapiin tempat tidur.. gak tau Mamak capek?”

    “Astaga.. kapan selesainya… Pake pake melamun, pake sepatu melamun”

    Ketika kamu mendengar Ibu marah seperti itu, ingatlah bahwa Ibu bukanlah orang yang senang marah-marah. Seorang ibu, yang bertaruh nyawa melahirkan anaknya, tidak pernah berencana untuk memarahi atau menyakiti anaknya. Lalu, apa yang membuat Ibu gampang marah?

     

    Beban yang menumpuk selama bertahun-tahun adalah salah satu jawabannya. Beban kebutuhan hidup, diabaikan, dikhianati, dikasari, dibully, dimusuhi mertua, ipar, tetangga, tuntutan pekerjaan, semuanya membuat Ibu kadang-kadang merasa sangat kesal, sedih, kecewa, bahkan putus asa. Ibu juga manusia, yang kadang tidak mampu mengendalikan emosi negatifnya. Kesal, lelah, dan lapar bisa menjadi pemicu emosi tersebut.

     Ibu, dalam segala kekuatannya, kadang merasa kalah oleh beban yang menumpuk, tapi dia tidak pernah menyerah. Ketika Ibu belajar menahan marah, dia butuh dukungan, doa, dan motivasi dari kita semua. Ketika dia gagal menahan marahnya, dia tidak butuh ceramah atau nasihat, tapi empati dan pelukan. Jangan pernah memberi stigma bahwa Ibu kasar atau jahat. Ibu hanya belum memahami sepenuhnya bagaimana keluar dari rantai trauma. Dia adalah korban yang kemudian menjadi pelaku.

    Sebagai suami atau Ayah, Ayah berusaha untuk selalu memahami dan mendukung Ibu. Ayah ingin kamu tahu bahwa Ibu tidak suka membentakmu. Di dalam hatinya, dia melakukannya bukan hanya karena emosi semata, tetapi juga karena perhatian dan rasa sayangnya padamu. Dia ingin kamu menjadi orang yang sukses di masa depan.

    Jadi, jangan pernah berburuk sangka ketika Ibu memarahi kamu. Setelah marah, biasanya dia akan memelukmu erat dan berbisik, “Semuanya akan baik-baik saja,” sambil meminta maaf untuk menenangkan hatimu.

    Ingatlah, anakku, bahwa Ibu adalah orang yang sangat menyayangimu. Dia mungkin tidak sempurna, tapi dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Mari kita sama-sama memahami dan mendukungnya, agar kita bisa menjadi keluarga yang lebih kuat dan bahagia.

     

    Dengan penuh kasih,

     

    Ayah

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Surat Ayah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021