KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Surat Balasan Ayah

    Surat Balasan Ayah

    BY 29 Jul 2024 Dilihat: 32 kali
    Halaman Buku Kehidupan_alineaku

    Anakku yang tercinta,

     

    Saat ayah membaca surat dari ibumu, air mata haru mengalir di pipi ini. Kata-kata yang ditulisnya penuh dengan cinta dan kebijaksanaan yang tak terhingga. Seperti yang dikatakan oleh Marcus Aurelius, “Ketahuilah bahwa kehidupan itu adalah apa yang kita buat dari pengalaman kita sendiri.” Dunia luar memang keras dan penuh tantangan, tetapi senyummu selalu menjadi penawar dan penguat bagi ayah untuk terus berjuang.

     

    Nak, kau mungkin tidak menyadarinya sekarang, tapi setiap langkah yang ayah ambil, setiap keringat yang jatuh, semuanya adalah untukmu. Sejak kau lahir, tanggung jawab ayah adalah memastikan kau tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan keamanan. Ibumu mengandungmu dengan cinta yang tak terhingga, namun ayah membawamu dalam hati ini sepanjang hidup. Seperti yang dikatakan oleh Kahlil Gibran, “Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah putra-putri kerinduan hidup terhadap dirinya sendiri.”

     

    Ibumu berusaha sekuat tenaga agar kau tidak merasakan lapar, memberikan segalanya demi kesejahteraanmu. Ayah mengajarkanmu cara bertahan hidup, bukan hanya agar kau tidak kelaparan, tetapi agar kau mampu menghadapi dunia ini dengan kepala tegak. Mengingat kata-kata Aristoteles, “Pendidikan adalah ornamen dalam kemakmuran dan perlindungan dalam kesulitan,” ayah berharap kau mengerti bahwa setiap pelajaran yang diajarkan bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depanmu.

     

    Ibu menggendongmu dengan memelukmu di dadanya, memberikan kehangatan yang tak tergantikan. Namun, ayah menggendongmu di punggungnya, membawa bebanmu dengan diam-diam, tanpa kau sadari. Seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein, “Tidak semua yang bisa dihitung, dihitung. Dan tidak semua yang dihitung, bisa dihitung.” Cinta ayah mungkin tak selalu terlihat, namun selalu ada, tersembunyi dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.

     

    Cinta ibumu telah kau kenali sejak kau lahir, hangat dan penuh kasih sayang. Namun cinta ayah, baru akan kau pahami ketika kau sendiri menjadi seorang ayah. Saat itu, kau akan menyadari betapa besar pengorbanan yang dilakukan demi cinta pada anak-anaknya. Ingatlah kata-kata Rainer Maria Rilke, “Tugas kita adalah memegang erat satu sama lain, karena kekuatan dari rasa terikat adalah cinta yang tak terputuskan.”

     

    Nak, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Jadilah pribadi yang tangguh dan penuh kasih sayang. Kuatkan dirimu untuk menghadapi setiap tantangan, dan tetaplah rendah hati. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisik. Itu datang dari kemauan yang tak tergoyahkan.” Ingatlah selalu bahwa ayah dan ibu selalu ada di sini untuk mendukungmu. Masa depan yang cerah menantimu, dan doa kami selalu menyertai setiap langkahmu. Percayalah pada dirimu sendiri dan jangan pernah menyerah.

     

    Dengan penuh cinta, kebanggaan, dan harapan,

    Ayahmu

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Surat Balasan Ayah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021