KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Suratku Yang Hilang

    Suratku Yang Hilang

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 33 kali
    Suratku Yang Hilang_alineaku

    Mataku berkaca – cara saat kutemukan kembali lembaran –  lembaran itu di Rumah mertuaku, aku menganggapnya  sudah musnah hancur lebur  menjadi tanah, terbuang begitu saja ke tempat sampah lalu menjadi serpihan – serpihan kertas lapuk, luluh lantah ditelan Bumi.  Aku tak menemukan pucuk- pucuk surat itu saat rumah ini selesai direnovasi. Ada rasa kehilangan dan menyesal waktu itu. Suratku  takku simpan dengan baik  atau ku istimewakan penyimpanannya agar orang- orang tahu itu adalah hal berarti  dan berharga dalam perjalanan hidupku ini. Bagian hidup yang sungguh membuatku takjub dan bersyukur kepada Allahku. Bagiku lembaran itu memberiku  keajaiban yang tak bisa ku prediksi,  sehingga saat tak ku dapati   pucuk- pucuk  itu ada pedih  di hati ini, sulit ku ungkapkan.

    Tubuhku  bergetar. Ada rasa  lama yang bersemi  dalam dada.  Ada haru yang mendera batinku.   Ada bahagia bergelayut hampir keseluruhan nadiku. Ada perasaan mengawang – ngawang di udara jauh melayang ke dua puluh tahun  silam saat lembaran- lembaran itu kutemukan kembali.  Aku membayangkan saat surat itu sampai pada orang yang ku maksudkan. Kubuka dan kubaca lembar demi lembar surat – surat ini satu demi satu, tak kuat rasanya menahan air mata ini tumpah. Membayangkan  situasi masa lalu saat surat- surat itu Aku buat, penuh emosional, ada pedih, perih, bahagia, kecewa, harapan,  kegalauan, persahabatan, kata- kata  mengandung hikmah dan nasehat yang bisa kupetik hari ini.  Tak menyangka jika waktu itu Aku bisa membuat tulisan yang menurutku sungguh menarik di hari ini.

    Allah menakdirkan ku menemukan kembali  lembaran- lembaran kertas lusuh itu, surat hasil tulisanku dan  satu lembar surat tulisan dia yang kini menjadi  Pangeranku.  Ya Pangeran paling tampan dalam hidupku yang sudah  Dua Puluh Tahun membersamaiku. Bagiku ini adalah anugrah terbesar dalam hidupku, memang sangat utopis tapi ini adalah nyata.

    Bagiku surat ini begitu berharga dan menjadi catatan sejarah romantisme kehidupan pribadiku yang  paling orisinil. Membuka lembar demi lembar, membacanya berulang sambil menyeka butir- butir diujung mataku yang tak bisa kutolak lagi mengalir beriringan. Kadang berhenti sejenak  mengernyitkan dahi sekedar mengingat – ingat situasi sesuai tanggal  tahun yang  tertera di surat ini,  dan  membayangkan masa demi masa penulisannya. Sungguh Aku menikmati tulisanku itu dengan haru biru. Bisa – bisanya aku sebegitunya  dulu.

    Ada sebagian lembaran  surat yang tulisannya blur  membentuk bulatan seperti terkena sentuhan air,  membuat tulisan dengan spidol hitam itu  terhapus dan kandungan makna  tulisannya  ku terka- terka.

    Beberapa lembar lainnya adalah buku memo kuliah , sobekan kertas buku tulis biasa merk Kiki dan sidu  bercorak  persis buku anak SD.  Juga kertas binder warna putih yang warna dan tintanya masih terjaga. Mulus dan nampak masih utuh.  Jika diperhatikan nampak  font tulisanku ini berbeda satu sama lainnya, bisa- bisanya aku menulis dengan gaya tulisannya yang  berbeda kala itu, atau tulisanku ini sesuai moodku saat menuliskannya atau mungkin  karena tinta yang berbeda pula yang  mempengaruhi caraku menulis,  entahlah…

    Tulisanku tidak terlalu jelek tidak juga begitu bagus, standar saja tapi agak rapi. Pernah suatu hari dikasih tugas dosen psikologi untuk menulis tugas dengan tulisan tangan sendiri dan saat kuserahkan tugasnya  beliau mendeskripsikan tulisankudidepan kelas sambil dengan seksama memperhatikan tugas tulisanku itu .

    “Mana Siti Daniah ” . Aku mengangkat tangan kananku.

    “ Sudah  hampir matang,  sensitif, supel,  manja. Kalau soal pacaran  hobinya pasti susuratan , kade boga kabogoh jauh, bisa- bisa kabogahna boga kabogoh deui” . Katanya, dengan bahasa Sunda yang kental. Seisi kelas yang hanya para  wahasiswi  calon Ibu itu  begitu riuh. Bertepuk tangan mengiyakan dan setuju  atas tebakan dosenku itu.  Aku juga berdiri sambil bilang  “Pak – pak tebakan Bapak oke juga tuh”. Sambil ku acungkan jempol  tangan kanan ku, mungkin muka ku  saat itu sedikit merona”.

    Kalau hanya menulis surat  saja jangan ditanya. Memang  benar aku gemar sekali menulis surat kala itu. Jaman menulis surat sesuatu yang relevan dan paling ekonomis hanya  dengan bermodalkan Perangko   seharga Dua Ribu atau Tiga Ribu  rupiah saja maka mengirim surat keluar Kota sudah bisa dipastikan selamat di tujuan paling tidak hanya Satu sampai Dua Hari saja menggunakan jasa Kantor Pos yang paling populer saat itu. Jadi mungkin tangan ku sudah teruji hingga menulis di kertas itu hal yang mengasyikan.  Alat  Komunikasi masih terbatas, SMS adalah cara paling modern  mengirim pesan  singkat tapi Aku  belum mampu sampai kesana, jangankan punya hp, punya ongkos buat kuliah saja rasanya sudah begitu membahagiakan.

    Aku memang hobby membuat surat, buat sahabat, teman, kenalan bahkan untuk kekasih sang pujaan jiwa. Duuuh. Aku berkala nulis surat dan dapat balasan juga  dengan segera.  Sangat bahagia sungguh saat surat yang kukirim terbalaskan. Ini adalah hal yang paling kutunggu- tunggu tiap bulannya semenjak aku kuliah. Surat ternyata bisa membuat hati ini terasa berbunga- bunga. Merona merekahkan  pipi tomatku.

    Terlebih jika surat itu dari sang pujaan jiwa. Teman curhat yang memberi motivasi. rasanya jauh akan dinanti dan ditunggu kedatangannya, karena jarang bertemu tapi surat adalah obat rindu yang mujarab mengobati rasa kangen itu salah satunya.  Membaca berulang- ulang sambil senyum- senyum sendiri dan rasanya itu adalah  kesenangan  yang receh tapi luar biasa bermakna.

    Kekasihku memang jauh, dia kuliah di luar Kota aku hanya mampu kuliah di Kota Kabupaten tempat kelahiranku. Sekitar Satu sampai  Satu setengah Jam Aku harus menempuh perjalanan dari Kampungku  menuju tempat kuliahku,  jarak yang  cukup melelahkan jika ditempuh pulang pergi tiap Hari , Enam Hari dalam Seminggu.

    Hubunganku dengan kekasihku itu sudah cukup lama semenjak kami menduduki bangku  SMA, kalau dihitung kurang lebih  Lima   Tahun sudah Kami  menjalani hubungan ini,  tak ada yang berlebihan dalam hubungan ini layaknya pasangan kekasih lain, hanya sebatas kirim- kirim surat menanyakan kabar- kabari masing-masing  saling memberikan support dan kita jarang sekali bertemu, kami memiliki batasan tertentu pada hubungan ini menjaga agar tidak kebablasan, kadang menurut sebagian Ulama LDR an  atau hubungan jarak jauh  macam inipun sebenarnya tidak diperbolehkan.  Pemahaman kami saat itu belum sampai paham  ke tahap itu.

    Aku mengagumi  dia karena tulisannya yang bagus kala itu di Kelas, menurutku tulisannya cantik sekali dan tak biasa dimiliki seorang laki- laki. Dia juga pintar jauh di atasku yang anak pindahan minim ilmu. Bahasa Inggrisnya bagus debatnya diperhitungkan. Saat ia mengatakan suka padaku melalui sepucuk surat kertas kecil  yang dititipkan ke  salah satu temanku sepulang aku sekolah.  Tentu saja aku begitu kaget hampir tak percaya  saat membuka Surat itu. Aku merasakan dag dig dug dadaku , merona pipiku dan menarik napas panjang apa yang harus ku lakukan?!. Bingung dan berbagai rasa berkecamuk dalam dada.  Mana mungkin menyukaiku sekelas gadis biasa tak pintar dan tak punya rupa. Disekolah ini banyak sekali gadis- gadis cantik nan rupawan dari keluarga terpandang.  Pintar dan menggemaskan. Aku adalah salah satu gadis minder dari keluarga petani biasa. Tak ada prestasi yang bisa dibanggakan hanya sebagai gadis  yang berusaha mengamalkan ilmu dari yang sudah diberikan guru. Sedikit – sedikit  ada perubahan ke arah yang lebih baik itu saja.  Aku bukan tipe pembangkang.  Cukup rajin dan tak pernah Absen sekolah, meski tak pintar tapi kelihatan sungguh- sungguh dalam setiap hal mungkin itu yang bisa jadi penilaian mengapa dia menyukaiku. Wallahu’ a’lam.

    Tapi ternyata hubungan kami panjang hingga ke jenjang kuliah, Allah mentakdirkan kami berpisah beda kampus dan beda kota, dia di Kampus Negeri Aku di Kampus Swasta Pinggiran Kota. Aku tak menyesal …mungkin ini bentuk kasih sayang Allah agar kami saling menjaga hati  masing-masing dari jarak yang jauh, agar tidak memperbanyak dosa dan kesalahan. Kami pun menjalani kehidupan kuliah masing-masing  sampi Aku lulus D2 PGTKI selama 2 tahun. Di tahun 2001

    Ayahku memaksaku melanjutkan kuliah ke jenjang S1. Awalnya aku menolak karena adikku yang masih lima orang itu butuh biaya juga buat pendidikan, aku rasa buat ku cukup sampai disini saja jadi seorang asa 9 guru di sekolah TK penerus yayasan  warisan dari nenek kakekku. Tapi bukan Ayahku namanya kalau  hatinya gak luas dan jiwanya yang  gak lapang. Saya tahu persis dan merasakan bagaimana menyekolahkanku menyekolahkan kakakku, dan adik- adikku yang  hampir setengah  lusin itu. Sudah cukup berat jika tidak dibantu bibiku yang sangat baik. kini malah memaksaku untuk meneruskan kuliah.  “Nanti ke depan  guru TK itu  juga harus SI” , ungkapnya meyakinkanku.  Eh visioner banget ya ayahku ini padahal ia hanya tamatan SR alias Sekolah Rakyat setingkat dengan SD saat ini . Gumamku dalam hati “ . 

    Ayahku  hanya seorang petani biasa dan guru ngaji dikampungku,  tapi  memiliki wawasan ke depan yang begitu jauh. Jiwanya lapang seluas samudra lautan kami bangga pada Ayah kami itu. Dan akhirnya akupun menuruti keinginannya dengan segala keterbatasan yang kami miliki, yaitu meneruskan kuliah.

    Segera ku rapikan surat – surat ini.  Setelah beberapa saat tertegun, melamun dan membolak – balikan surat – surat itu.  Ada relung bahagia yang mengisi hatiku. Tiba-tiba Aku Rindu pangeranku yang sedang menunggu di Rumah. Aku kangen sekali dan ingin segera pulang menemuinya.

    Surat itu   diberikan kakak iparku. Dia menemukannya di koper klasik milik  Mamah Bapak mertuaku.  Dia tahu ini adalah milikku yang pernah ku cari.   Aku segera memasukkannya ke  saku tas ransel hitam dengan segera   yang  Hari  ini aku bawa, dan rasanya takut sekali kalau  surat – surat ini harus menghilang lagi  untuk kedua kalinya bahkan sebagiannyapun Aku tak rela. Sungguh.

     

     

    Kreator : Daniah Rijal

    Bagikan ke

    Comment Closed: Suratku Yang Hilang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021