A. Pengertian Sastra
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulis atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga perasaan.
Semuanya itu diwujudkan dalam bentuk imajinatif, cermin kenyataan, atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa.
Tidak hanya sebatas tulisan di lembaran kertas saja, sastra berperan penting dalam kehidupan manusia. Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya kepada orang lain, mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
Kata “Sastra” berasal dari bahasa Sansekerta “shastra” yang berarti pedoman atau instruksi. Dalam penggunaannya, kata “sastra” biasanya diawali dengan kata “su” yang berarti baik atau indah, sehingga menjadi “susastra”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan “susastra” merujuk pada karya sastra yang memiliki kualitas baik dan indah.
B. Pengertian sastra menurut para ahli
- Plato – sastra merupakan hasil tiruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Hal tersebut karya sebuah karya sastra harus merupakan bentuk teladan alam semesta sekaligus menjadi model kenyataan kehidupan manusia sehari-hari.
- Sapardi Djoko Damono (1979) sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya. Sastra juga menampilkan gambaran kehidupan manusia dan kehidupan tersebut adalah suatu kenyataan sosial.
- Taum (1997) – sastra adalah bentuk karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dan menggunakan bahasa yang indah serta keberadaannya dapat berguna untuk hal-hal lain.
C. Tujuan Sastra
- Menciptakan keindahan dan pengalaman estetis.Tujuan utama sastra adalah menciptakan karya yang memiliki nilai estetis atau keindahan. Karya sastra harus mampu membangkitkan perasaan dan pengalaman estetis pada pembacanya, seperti kekaguman, kegembiraan, kesedihan, atau ketakutan.
- Mengajarkan moral dan nilai-nilai Karya sastra seringkali juga berfungsi sebagai sarana untuk mengajarkan moral dan nilai-nilai yang baik kepada pembacanya. Nilai-nilai tersebut bisa berupa nilai agama, sosial, dan kemanusiaan.
- Menghibur dan mengalihkan perhatian Karya sastra bisa berfungsi sebagai sarana hiburan atau pelarian dari kehidupan sehari-hari. Sastra dapat memperkaya imajinasi pembaca dan memberikan pengalaman yang berbeda dari keseharian.
- Menjaga identitas budaya Karya sastra juga bisa berfungsi sebagai media untuk menjaga identitas budaya suatu masyarakat atau bangsa. Karya sastra bisa merekam kehidupan masyarakat, adat-istiadat, dan cerita rakyat yang terus disampaikan dari generasi ke generasi.
- Membuka wawasan dan pemahaman Karya sastra membantu pembaca memperluas wawasan dan pemahaman mereka terhadap dunia sekitar. Karya sastra seringkali menghadirkan gambaran dan pandangan yang berbeda dari keseharian dan membuka perspektif baru terhadap berbagai masalah atau isu.
D. Jenis Sastra
- Karya Sastra Lama Karya sastra lama Indonesia telah berakar dari tradisi turun-temurun di masyarakat. Biasanya, karya-karya sastra ini berisi nasihat, ajaran agama, dan nilai-nilai moral yang diwariskan para leluhur dan disebarluaskan secara anonim.
- Karya Sastra Baru Sebaliknya, karya sastra baru cenderung terpengaruh sastra Barat dan Eropa, dan sering kali tidak terikat dengan adat istiadat atau kebiasaan lokal. Karya sastra modern mengeksplorasi berbagai genre yang sesuai dengan realitas sosial di masyarakat.
E. Bentuk sastra Indonesia
Menurut bentuknya sastra indonesia dibagi menjadi empat yaitu :
- Prosa, yaitu karangan yang bentuknya bebas tetapi bahasanya terikat. Prosa dibagi menjadi dua yaitu : Prosa lama yaitu: dongeng, cerita, hikayat, dan silsilah. Prosa baru yaitu : novel, cerita pendek, esai biografi, otobiografi, roman, dan fragmen.
- Puisi, yaitu karangan yang bentuknya terikat. Puisi dibagi menjadi dua yaitu : Puisi lama : bentuknya terikat aturan tertentu yaitu : sajak, syair, pantun, irama. Puisi baru : bentuknya bebas, lebih mementingkan isi dan bahasanya menuju inti kata.
- Prosa liris, yaitu karangan yang bentuknya antara prosa dan puisi. Boleh dikatakan prosa liris adalah puisi yang dituliskan dalam bentuk prosa.
- Drama, yaitu karangan yang berbentuk skenario untuk dipentaskan atau disandiwarakan. Drama juga disebut sandiwara, tonil atau lakon.
Unsur pembentuk drama dalam pementasan adalah :
– Babak, yaitu bagian dari suatu lakon.
– Adegan, yaitu bagian dari suatu babak.
– Prolog, yaitu kata pendahuluan sebagai pengantar suatu lakon.
– Dialog, yaitu percakapan antar pelaku dalam pementasan.
– Monolog, yaitu percakapan seorang pelaku dalam pementasan.
– Epilog, yaitu kata penutup yang mengakhiri suatu lakon.
– Mimik, yaitu gerak-gerik (ekspresi) wajah pelaku untuk memberikan gambaran emosi.
Kreator : Nadya Putri
Comment Closed: Tahu Lebih Detail apa Sih itu Sastra!
Sorry, comment are closed for this post.