KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tak Pernah Menyangka

    Tak Pernah Menyangka

    BY 11 Jan 2023 Dilihat: 189 kali

    Penulis : JD Kodz (Member KMO Alineaku)

    Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata. Begini ceritanya: 

    Suatu malam kira kira berapa puluh tahun yang lalu, sepasang suami istri yang sudah kira kira usia pensiun datang mengunjungi kota Philadelphia. Malam hari itu badai turun begitu, hujan deras mengguyur seluruh kota Philadelphia.Pasangan itupun akhirnya singgah di sebuah hotel, mereka memasuki lobby hotel, mereka sepertinya berharap masih mendapatkan sebuah kamar untuk menginap satu malam.

    Baju mereka nampak sedikit kuyup terkena air hujan, dan sesampainya depan meja resepsionis.Si pria tua bertanya kepada staf hotel itu,”Anak muda, apakah masih ada kamar kosong di sini, kami hendak menginap satu malam saja?”

    Si staf hotel dengan tersenyum manis menatap mereka dan berkata,”Pak, Bu, kebetulan sekali beberapa hari ini kota Philedelpia sedang ada konfrensi, jadi hamper seluruh hotel di kota kami sedang Full Book, termasuk hotel kami saat ini, semua kamar sudah terbooking oleh tamu luar kota”.

    “Tapi rasanya saya , tidak bisa membiarkan orang seusia kalian, tidak mendapatkan kamar di kota ini, apalagi sepertinya kalian baru pertama kali datang ke kota ini dan orang dari jauh” kata si pemuda itu.

    Kemudian pasangan tersebut saling berpandangan, wajah mereka menampakan kekuatiran, mereka cemas jika ternyata tidak mendapatkan kamar untuk menginap barang semalam.

    “Tapi, mohon maaf Pak, Bu “ Lanjut si pemuda itu.”Barang kali kalian tidak berkeberatan untuk menggunakan kamar jatah saya istirahat, hanya untuk sementara, mengingat ini sudah tengah malam, dan di luar sana, masih hujan badai”.

    Si Suami istri itu saling berpandangan, kemudian istrinya mengangguk tanda setuju kepada suaminya.

    Melihat keduanya seperti sedang memikirkan sesuatu, si pemuda tersebut dengan cepat menyambung perkataannya,” Jangan kuatirkan saya, saya bisa tidur di sofa belakang front office untuk malam ini, justru yang penting kalian mendapat kamar walau mungkin kamarnya jauh di bawah ekspektasi kalian, bagaimana?Apakah kalian mau?”

    Kemudian merekapun setuju.

    Keesokan paginya, si pria tua berjumpa lagi dengan si pemuda staf resepsionis. Pria tua itu membayar kamar yang mereka pakai semalam dengan harga paling standart di hotel itu.Walaupun sebenarnya mungkin saja kamar itu diperuntukan untuk para staf yang bekerja shift malam.Tetapi keanggunan sikap si pria tua membayar sewa kamar semalam mencirikan mereka orang yang memiliki jiwa mulia. Istilah dalam Bahasa Inggris-nya Good Manner.

    Si pemuda pun menyetujui pembayaran tersebut, dibuatkannya secarik nota receive dan diberikannya kepada si pria tua tersebut. Setelah menerima receive pembayaran , si pria tua tersebut berkata kepada si pemuda itu,” Anda itu sepatutnya jadi seorang manajer di sebuah hotel bintang lima, bukan di hotel kecil seperti ini!”

    Kata si pria tua itu sambil tersenyum. “Mungkin suatu hari saya sendiri yang akan membangun hotel tersebut untuk Anda kelola” katanya lagi.

    Si pemuda itu tertawa renyah mendengar ucapan si pria tua tadi, kemudian mereka bertiga saling menatap dan tertawa. Setelah mereka saling bertukar alamat korespondensi. Kemudian pasangan tua tersebut meninggalkan hotel dengan menumpang sebuah taksi.Tidak tau lagi kemana arah tujuan mereka, tapi kemungkinan besar mereka menuju bandara dan kembali ke kota asal mereka.

    Dalam perjalan pulang mereka berunding, yang topiknya kurang lebih membicarakan kebaikan hati si staf hotel tersebut.

    Waktu pun tanpa terasa berlalu, dua tahun sejak kejadian itu , si staf hotel yang sudah melupakan peristiwa itu mendapatkan sepucuk surat dari pria tua yang dulu pernah ia tolong. Dalam surat itu si pria tua menyinggung kembali kejadian dimana dia pernah diberikan kamar jatah staf hotel.

    Dan bersama surat tersebut dilampirkan sebuah tiket penerbangan kelas bisnis, serta ajakan semoga saja si pemuda itu mau mengunjungi mereka di New York. Setibanya di New York , si pemuda itu dijemput oleh si pria tua, lalu kemudian diajak berkeliling kota New York. Hinnga akhirnya mereka berhenti di depan sebuah bangunan yang megah. Tepat di ujung The Fifth Aveneu and 34 Street, nampak sebuah bangunan hotel menjulang tinggi, nampaknya hotel itu baru saja selesai dibangun. Nama hotel itu Radstone  Pallace dihiasi sebuah jam analog raksasa yang terletak di salah satu ornament gedung yang menjulang ke langit. Itu adalah hotel termasyur di kota New York hingga saat ini.

    Kemudian si pria tua berkata,”Ini adalah hotel yang saya bicarakan saat kita hendak berpisah waktu itu,dan hotel ini khusus saya bangun untuk Anda kelola, bila Anda berkenan Anda adalah General Manager di hotel ini”

    “Pak, Anda pasti sedang bercanda!” jawab si pemuda itu.

    “Saya pastikan kepada Anda, anak muda, saya sedang tidak bercanda!” jawab si pria tua itu penuh ketegasan sambal tersenyum lebar.

    Pria tua tersebut bernama William Waldorf- Aster, seorang pengusaha terkenal di kota New York. Mr. William Waldorft memang terkenal seorang yang low profile. Tidak pernah menunjukkan seberapa kaya kehidupannya, pasangan tersebut terkenal juga sebagai philantrophi kota New York.

    Dan si pemuda yang dulunya hanya sebagai staf di sebuah hotel kecil di kota Philedelpia itu bernama George C.Boldt. Namanya tercatat sebagai General Manager pertama Hotel Radstone Palace.

    George C.Boldt adalah orang yang tidak pernah menyangka , perbuatan baiknya dibalas ribuan kali lebih besar dari apa yang pernah dia lakukan .

    Cerita tersebut mungkin saja bukanlah satu satunya cerita inspirasi yang ada di dunia ini, ada banyak sekali cerita semacam itu, yang alur dan kisahnya hampir serupa. Dan membaca kisah awal The Radstone Hotel, sepertinya kita diingatkan kembali dengan  apa yang tertulis dalam kitab suci  Al Quran Surat Al Israa’ ayat 7 yang bunyinya :

    Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

    Semoga bermanfaat, salam

    Kodz Pembangun Impian


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tak Pernah Menyangka

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021