KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Takdir Allah itu Indah (episode 7)

    Takdir Allah itu Indah (episode 7)

    BY 01 Okt 2024 Dilihat: 245 kali
    Takdir Allah itu Indah (episode 7)_alineaku

    FII SABILILLAH

    Ketika aku sudah di jalan yang benar, ujian dan godaan terus bergulir. Sulit rasanya untuk bisa bertahan di jalan yang tepat. Setiap aku hampir tergelincir dan menjauh dari jalan yang benar, kegelisahan dan kegalauan mulai menyerang. Pikiran kacau, hati tak tenang, jantung berdetak kencang, dan pikiran negatif muncul. Kepala mulai pusing , perut mulas dan semangat pun menurun.

    Aku ingat hadist Rasulullah, “Kejujuran itu adalah sebuah ketenangan dan kebohongan itu adalah sebuah kegelisahan.” Betapa sesungguhnya perbuatan dosa telah merenggut ketenangan hati seseorang. 

    Berulangkali Allah beri nikmat dalam kehidupanku, aku terkadang lupa. Namun, ketika Allah SWT beri ujian, aku hanya bisa mengeluh. Sehingga, setiap permasalahan terasa menyempitkan dada. Aku ingin selalu belajar agar aku lebih lapang dada menghadapi cobaan demi cobaan karena Allah SWT tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan hamba-Nya untuk menghadapi ujiannya. 

    Dan, aku hanya bisa berucap, “Ya Robbi, apapun yang terjadi lapangkan dadaku untuk menerima. Aku percaya, ada sesuatu yang indah yang Engkau persiapkan untukku. Jika hari esok tidak kunjung membaik, tolong cukupkan diri ini agar tidak menyalahkan siapapun. Dan, untuk kebahagiaan yang diliputi tanda tanya, yakinkan aku bahwa semua ini adalah rencana terbaik-Mu.”

    “Ada yang bilang, kadang dalam hidup ini yang dicari malah hilang, yang dikejar malah lari dan yang ditunggu malah tak kunjung datang, sampai kita lelah dan bosan dalam hidup. Sehingga kita mengakui bahwa apa yang kita cari dan yang kita butuhkan sesungguhnya adalah Allah SWT. Sehingga, hal-hal indah datang tanpa diduga. Lepaskan lah semuanya pada Allah. Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan, apa yang membahagiakan kita.” ucap Ustadz Sonny Abi Kim dalam sebuah kajian.

    Ada dua hal yang tidak berhenti dalam hidup, yaitu omongan orang lain dan curahan nikmat dari Allah SWT. Aku tidak mau meletakkan kebahagiaanku di mulut orang lain, tapi belajar untuk fokus pada rahmat Allah SWT.  Aku berharap dari setiap persoalan yang datang semoga aku bisa bersabar menghadapinya dan bisa bersyukur setiap nikmat yang diberikan Allah SWT. Dengan sabar  menghadapi berbagai persoalan yang ada tidak akan membuat seseorang menjadi jatuh sedalam-dalamnya. Dan dengan bersyukur, sehebat apapun pencapaian dunia tidak akan membuat seseorang melayang setinggi-tingginya.

    Aku sering mendengar nasehat Ustadz Sonny Abi Kim tentang ilmu lapang dada untuk pengingat diriku dan nasehat terindah untuk hatiku. 

    “Orang-orang yang paling menderita dalam hidupnya adalah mereka yang sibuk meratapi apa yang terjadi dan mencemaskan apa-apa yang belum terjadi, sehingga lupa menghargai dan menikmati apa yang dijalani. Padahal, untuk yang sudah terjadi biarkan menjadi cerita masa lalu. Kunci untuk bisa memperbaiki adalah hari ini dan untuk bisa menyiapkan yang belum terjadi adalah hari ini, maka jalani hari-hari dengan sepenuh hati.”

    Kalimat diatas sangat menyadarkanku atas keluh kesahku selama ini. Kecemasan dan kekhawatiran yang tidak pada tempatnya , telah merenggut ketenangan hatiku selama ini .

    “Orang yang paling menderita hidupnya orang yang selalu terbelenggu dengan masa lalu , maka hindarilah  kata yang akan membuat kita menderita yaitu kata, seandainya saja.  Agar kita tidak selalu meratapi masa lalu.”

    Masa lalu  yang kelam, telah menghabiskan separuh umurku. Penderitaan yang panjang telah kulalui hanya karena aku selalu merasa berada di masa lalu. Untuk bisa keluar dari masa lalu, berbagai cara telah aku usahakan dengan belajar menerima apa yang sudah Allah takdirkan untukku. Dan memperkuat keyakinanku bahwa apa yang Allah takdirkan untukku adalah sesuatu yang indah yang tidak aku sadari selama ini .

    “Orang yang paling tenang adalah orang yang hidup sewajarnya, tidak memaksakan diri terhadap apa-apa yang diluar kemampuannya, ia ridho terhadap apapun yang Allah tetapkan, dia merasa puas terhadap rezeki yang Allah bagikan dan ia tidak dengki terhadap apa yang dimiliki orang lain.” (Ustadz Sonny Abi Kim)

    Subhanallah, tidak gampang untuk berada di situasi yang berlawanan dengan keinginan diri. Harapan-harapan kosong yang tertanam di hati telah menjauhkan aku dari sikap ikhlas dan ridho atas takdir yang Allah telah tetapkan untukku, sehingga iri, dengki, meratapi takdir dan keluh kesah telah mewarnai separoh usiaku, selama itu juga aku dalam penderitaan yang pahit.

    “Jika mulai terasa berat ucapkan, ya Robbi. Ya Robbi, apapun yang terjadi, lapangkan dadaku untuk menerima, aku percaya ada sesuatu yang indah yang engkau persiapkan untukku, jika hari esok tidak kunjung membaik tolong cukupkan diri ini agar tidak menyalahkan siapapun dan untuk kebahagiaan yang diliputi tanya yakinkan aku bahwa semua ini adalah rencana terbaik-Mu.” (Ustadz Sonny Abi Kim)

    Berlapang dada untuk setiap persoalan yang kuhadapi, hanya mudah di teori namun sulit dalam praktek di kehidupan sehari-hari. Namun, ketika disandarkan pada Allah SWT ternyata Allah SWT sudah menyiapkan segalanya. Aku selalu belajar untuk selalu berlapang dada walaupun belum berhasil, tapi aku tetap bersyukur sebab hidupku kini jauh lebih baik dan lebih tenang.

    “Kenapa dada kita sempit karena kita bergantung pada kemampuan diri kita, tapi saat kita menyambungkan rasa pada Allah yang Maha melepaskan segalanya, membuka jalan dan Maha memberi kita rezeki, Dialah Al Fattah, Ar Razzaq, sehingga jadi lapang dada kita.” (Ustadz Sonny Abi Kim)

    Aku orang yang selama ini begitu yakin dengan kemampuanku, aku sombong menganggap diri dapat menyelesaikan semua masalah. Aku merasa seperti pahlawan di tengah keluarga. Aku meremehkan kekuatan keluarga dalam setiap persoalan, sampai suatu saat aku lumpuh oleh keangkuhan diriku sendiri. Aku tidak terkendali dan hancur. Namun, kehancuran ini yang mengawali aku untuk bangkit membenahi diri. Alhamdulillah Ya Allah, Engkau beri aku kesempatan dan waktu untuk itu.

    “Kita perlu membuka hati untuk menerima bahwa tidak semua yang kita inginkan harus terjadi. Ketika yang berjalan tidak sesuai harapan, bukan berarti tidak ada kebaikan. Kehidupan kita Ada Allah yang mengatur. Sebaik apapun rencana kita, yakinlah masih jauh lebih indah, jauh lebih sempurna  Rencana Allah. Selama kita percaya dan berbaik sangka, Insya Allah semua akan baik-baik saja.” (Ustadz Sonny Abi Kim)

    Banyak keinginan yang ingin aku wujudkan melalui kerja keras siang dan malam. Namun, memang benar, tidak semua keinginan harus berjalan sesuai harapan. Aku tidak tahu mana yang terbaik, namun Allah Maha Mengetahui Apa yang terbaik untukku. Alhamdulillah, ya Allah.

    “Batin akan tersiksa jika rasa dengki  dan  hasad masih bersemayam di hati kita karena akan muncul energy negatif yang akan menguras perasaan dan pikiran kita, bahkan bisa menghanguskan amal sholeh kita. Jika kedengkian kita simpan, maka tatkala ada orang yang maju kita menggerutu dan ada orang yang berjaya kita tidak rela, maka perlu waspada dengan hasad dan dengki yang ada di hati kita. Jangan sampai menyiksa batin kita, maka lepaskan semua rasa dengki dan hasad dari diri kita.” (Ustadz Sonny Abi Kim)

    Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Aku menyangka selama ini dengan kerja keras Allah akan mewujudkan semua keinginanku. Aku mengira aku berjuang sendirian, sehingga ketika aku lelah tidak ada yang dapat kujadikan sandaran selain menjadikan Allah sebagai sandaranku.

    “Bagaimana diri kita hari ini, harus lebih baik dari kemarin. Kita berlomba dengan diri sendiri dan hidup bukanlah tentang menang dan kalah. Kita  bisa jadi pemenang tanpa mengalahkan siapapun. Kita bisa kaya dengan mengkayakan orang lain dan kita bisa bahagia dengan membahagiakan orang lain .” { Ustadz Soni Aby Kim }

    Aku bertekad untuk selalu memperbaiki diri, hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini. Aku harus selalu belajar untuk dapat menerima takdir Allah SWT. Aku bahagia dengan apa yang aku jalani saat ini dan esok aku harus lebih bahagia karena rasa syukurku akan takdir yang telah Allah tetapkan untukku.

    “Lima nasehat hidup yang menentramkan. Jangan terlalu banyak khawatir, lakukan apa yang bisa kita lakukan titipkan semuanya pada Allah. Hati yang penuh kebencian bikin kita sempit hati dan hati yang penuh kasih sayang akan bikin kita lapang, banyak memberi dan banyak melakukan kebaikan, berharaplah hanya kepada Allah karena ketika kita berharap kepada selain Allah adalah patah  hati yang disengaja, hiduplah dengan sederhana berdoa pada  Allah semoga kita dikaruniakan dengan hati yang merasa cukup dengan apapun rezeki yang telah Allah karuniakan. “ ( Ustadz Sonny Abi Kim )

    Bahagia itu pilihan, bukan hasil. Tidak ada yang bisa membuat kita bahagia sampai kita memilih untuk bahagia. Tidak ada yang bisa membahagiakan kita kecuali kita memutuskan untuk bahagia. Kebahagian tidak datang kepada kita, tetapi datang dari diri kita sendiri. Aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan justru aku dapatkan apa yang aku usahakan. Jika aku berusaha untuk bahagia, maka akan kita dapatkan kebahagiaan .

    “Allah tahu niat baik kita, Allah tahu kesulitan kita, Allah tahu lelahnya kita, maka bertahanlah. Allah tidak mungkin menimpakan sesuatu di luar batas kemampuan kita. Allah tidak mungkin memberikan sesuatu kecuali itu untuk kebaikan kita. Jangan menyerah, Allah melihat, Allah tahu proses yang kita lakukan, Allah mendengar doa-doa kita. Teruslah melangkah menuju takdir terbaik dari-Nya.” ( Ustadz Sonny Abi Kim )

    Setiap ada niat untuk kebaikan dan perbaikan Allah akan mudahkan jalan menuju ke sana. Langkah demi langkah akan membawa kita pada tujuan yang hendak dicapai selama tujuan itu baik untuk diri sendiri dan baik untuk orang banyak.

    “Jalan hidup orang itu beda, dan medan juang orang itu juga beda. Maka, hidup bukanlah perbandingan atau perlombaan.” ( Ustadz Sonny Abi Kim )

    Setiap orang punya jalan hidup dan takdir masing-masing. Aku telah menjalani hidupku yang tidak sama dengan yang lain. Perjuangan masing-masing juga beda. Aku telah melewati medan juang yang berliku hingga sampai di titik ini .

    “Yakinlah ada sesuatu yang indah menanti kita selepas kesabaran yang kita jalani, sesuatu yang membuat kita terpana sehingga kita lupa dengan pedihnya rasa sakit. Ingat tiga hal, Allah bersama kita. Tetap bersama kita dan selalu bersama kita. Innallaha ma’asshobirin.” ( Ustadz Soni Aby Kim )

    Keyakinanku pada sesuatu yang indah di balik perjuangan yang berliku menuntunku untuk senantiasa bersabar dan istiqomah melanjutkan perjuangan yang tidak akan pernah selesai selagi hayat dikandung badan.

    Begitu indahnya kata-kata Ustadz Sonny Abi Kim yang selalu aku dengar dan kubiarkan kata-kata itu masuk ke sanubariku yang paling dalam. Aku akui setiap kekurangan diri dan lemahnya hati, aku biarkan kata-kata itu menasehati setiap luka hatiku. Aku terima  kelemahan, kelelahan  yang ku rasa selama ini dan aku rasakan ketenangan masuk ke dalam hatiku. Alhamdulillah, aku bahagia, damai, hidupku pun menjadi lebih baik. Aku ingin memperkaya batinku dengan selalu membuka hati dan qalbu untuk mendengarkan semua nasihat yang bisa menuntun aku bisa lebih baik.

     Aku juga dengarkan kata –kata indah dari Dr. Fahruddin Faiz dalam Ngaji Filsafat.

    “Ikhlaslah agar jiwamu tenang, karena buahnya keikhlasan adalah ketenangan. Kalau kita fokus hanya Allah saja, Allah tidak akan mengecewakanmu. Beda dengan yang lain. Jiwa tenang, rohani kuat, mental tangguh tidak mudah terpengaruh dan istiqomah jadi mudah.”

    “Orang ikhlas itu pasti ada lima karakter dalam dirinya. Zuhud, wara, syukur, sabar dan tawakal.” (Dr. Fahruddin Faiz)

    “Kunci orang hidup itu ada dua, tahu diri dan tahu batas. Kita bisa mengontrol diri dengan baik dan mengendalikan keinginan-keinginan kita. Banyak kegelisahan hari ini karena kita melewati batas dan lupa dengan tujuan hidup sendiri.” ( Dr. Fahruddin Faiz )

    “Untuk bisa bahagia, kita harus mampu menghancurkan egoisme dan hidup dengan normal dan biasa saja,agar tidak lelah , kita harus berhenti bersikap menipu diri sendiri /perfeksionis dalam hidup, kita harus berikhtiar dan berjuang dalam menggapai tujuan kita. Meminimalkan kecemasan-kecemasan dan kekhawatiran atau overthinking yang tidak berarti. sadari bahwa dalam hidup ini ada yang penting da ada yang tidak penting , jangan biarkan pikiran kita macet dalam situasi apapun.” ( Dr. Fahruddin Faiz )

    Dengan banyak mendengar nasehat aku paksakan diriku untuk menerima semua nasihat itu, semakin aku membuka hati untuk menerima semakin ketenangan kudapatkan. Subhanallah.

    Semoga nasihat-nasihat di atas juga bermanfaat untuk semua orang yang ingin belajar untuk memperbaiki diri, Allah tidak akan merubah keadaan seseorang, jika ia sendiri tidak berusaha untuk merubahnya. 

    Aku sadar, ini belum finish. Perjalanan masih panjang yang harus diperjuangkan. Dan, perjuangan yang paling berat adalah berjuang melawan diri sendiri. Allah Maha Mengetahui apa yang sedang aku perjuangkan dan aku yakin Allah SWT pasti Maha Mengetahui juga akhir dari perjuangan ini. Maka, aku harus menguatkan diri dan keyakinan untuk selalu menyertai Allah dalam setiap perjuanganku.

     

     

    Kreator : Reni elfira

    Bagikan ke

    Comment Closed: Takdir Allah itu Indah (episode 7)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021