Sebuah desa dilanda musim kemarau selama dua belas bulan berturut-turut, penduduk merasa sedih, putus asa, dan merana. Di ujung jalan tinggallah seorang laki-laki setengah baya yang memiliki tiga anak laki-laki yang beranjak dewasa, namun semuanya pemalas. Mereka tak mau mencari pekerjaan, Alasannya, Dimana-mana sedang susah karena musim kemarau itu. Semua nasehat sang Ayah berrlalu begitu saja. Meeka lebih suka melamun dan tidur.
Sementara dibalik gunung ada desa, di desa sebelah terdengar sangat subur, Didesa tersebut mengalir Sungai yang tak pernah kering. Andaikata ada yang mampu memasang pipa untuk mengalirkan air Sungai ke desanya tentu desanya tak akan mengalami kekeringan. Namun taka ada seseorang yang berani berfikir untuk memasang pipa dengan jarak yang sangat jauh, sesuatu yang tak mungkin dilakukan.
Uniknya, lelaki setengah baya yangtinggal di ujung jalan tadi akhirnya terpanggil untuk menghadapi tantangan itu.Suatu hari, Ia mengambil cangkul dan mulai berjalan ke gunung.
Ia bekerja dari subuh hingga matahari terbenam dengan tak mengenal Lelah.
Mencangkul dan terus mencangkul, Setelah seminggu bekerja, anak-anaknya pun akhirnya mulai memperhatikan ulah sang ayah. Ketika diceritakan bahwa sang ayah ingin memindahkan gunung, ketiga anaknya terbahak-bahak. Mereka menganggap ayahnya gila dan melakukan hal yang tak mungkin. Sang ayah terdiam saja.
Ia tetap melanjutkan pekerjaan nya dari hari ke hari, Sebulan kemudian cerita itu menyebar ke seluruh desa. Sang ayah kini dijuluki orang gila oleh semua warga desa.
Ketiga anak lelaki itu lama-lama malu dengan olokan warga desa. Hingga pada suatu hati, mereka memutuskan untuk membantu sang Ayah. Sejak saat itu, keempat lelaki itu selalu berangkat subuh dan mencangkul gunung hingga matahari tenggelam, Setelah beberapa bulan bekerja, warga desa mulai melihat sebuah lubang besar di kaki gunung. Tak lama kemudian, seluruh warga desa ikut bergabung. Setelah satu tahun lebih, gunung itu akhirnya berlubang. Air pun segera mengalir melalui terowongan. Desa itu tak pernah lagi kekeringan.
Renungan
Mengawali suatu pekerjaan memang membutuhkan keberanian. Apalagi jika pekerjaan itu belum pernah dilakukan oleh orang lain. Sayangnya, tidak semua orang bersedia menjadi pioneer. Hanya mereka yang berjiwa pemenanlah yang sanggup menaklukkan tantangan demi tantangan, bisa melihat kesempatan di Tengah kesempitan, Kesempatan itu menjadi visi dalam Kompas hidupnya.
Sudahkah anda menemukan Kompas hidup anda ?
Kreator : Kusniwati S.Pd
Comment Closed: Tantangan
Sorry, comment are closed for this post.