KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    BY 08 Agu 2024 Dilihat: 76 kali
    Tantangan Overproduksi Lulusan S1 Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia_alineaku

    Pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banyak perguruan tinggi baru bermunculan, dan jumlah lulusan S1 meningkat drastis setiap tahunnya. Namun, perkembangan ini tidak serta-merta diiringi dengan peningkatan lapangan kerja yang memadai. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi lulusan pendidikan tinggi di era overproduksi, serta kebijakan pemerintah dan perusahaan yang seolah memperumit proses mencari kerja.

     

    Menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, jumlah lulusan S1 di Indonesia mencapai lebih dari satu juta setiap tahunnya. Namun, pertumbuhan lapangan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan ini menciptakan situasi overproduksi. Banyak lulusan yang akhirnya harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka.

     

    Kendala dalam Mencari Kerja

    1. Persyaratan Spesifik dan Kualifikasi Tinggi

     

    Banyak perusahaan di Indonesia menetapkan persyaratan yang sangat spesifik dan kualifikasi yang tinggi untuk pelamar kerja. Hal ini menciptakan hambatan bagi banyak lulusan baru yang mungkin belum memiliki pengalaman kerja yang memadai. Dalam beberapa kasus, kualifikasi yang diminta bahkan melebihi kebutuhan pekerjaan yang sebenarnya, sehingga lulusan yang memenuhi kriteria ini justru sering kali merasa terlalu berlebihan untuk pekerjaan tersebut.

     

    1. Preferensi Terhadap Tenaga Kerja Asing

     

    Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sering kali lebih mempercayakan jabatan tinggi kepada tenaga kerja asing. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk persepsi bahwa tenaga kerja asing memiliki keterampilan dan pengalaman internasional yang lebih baik. Akibatnya, lulusan lokal seringkali terabaikan dan hanya menduduki posisi yang tidak terlalu strategis dengan gaji yang jauh lebih rendah.

     

    Salah satu masalah mendasar di pasar kerja Indonesia adalah ketidakseimbangan antara gaji yang diterima pekerja dan tuntutan pajak serta biaya hidup yang semakin tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), gaji rata-rata pekerja di sektor informal dan usaha kecil menengah (UKM) sering kali jauh di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Sebagai contoh, di wilayah Magelang, UMK terbaru tahun 2024 adalah Rp 2,3 juta, namun banyak pekerja hanya menerima gaji antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per bulan, terutama para guru honorer.

     

    Isu tentang rendahnya gaji guru honorer telah menjadi perhatian publik belakangan ini. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa banyak guru honorer hanya menerima gaji antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per bulan. Hal ini sangat jauh dari UMK yang berlaku, yang membuat mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Situasi ini menuntut adanya perhatian dan kebijakan yang lebih proaktif dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer.

     

    Tantangan yang dihadapi oleh lulusan pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya sebatas overproduksi, tetapi juga mencakup persyaratan kerja yang tinggi dan preferensi terhadap tenaga kerja asing. Disparitas gaji yang tidak seimbang dengan tuntutan pajak dan biaya hidup menambah kompleksitas masalah ini. Pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang lebih adil dan mendukung lulusan lokal agar dapat bersaing di pasar kerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.

     

    Referensi

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2023). Statistik Pendidikan Tinggi.

    Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Data Gaji dan Upah di Indonesia.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Laporan Tahunan Pendidikan dan Kesejahteraan Guru Honorer.

     

     

    Kreator : Imam Khanafi, S.E.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021