KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    BY 08 Agu 2024 Dilihat: 291 kali
    Tantangan Overproduksi Lulusan S1 Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia_alineaku

    Pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banyak perguruan tinggi baru bermunculan, dan jumlah lulusan S1 meningkat drastis setiap tahunnya. Namun, perkembangan ini tidak serta-merta diiringi dengan peningkatan lapangan kerja yang memadai. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi lulusan pendidikan tinggi di era overproduksi, serta kebijakan pemerintah dan perusahaan yang seolah memperumit proses mencari kerja.

     

    Menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, jumlah lulusan S1 di Indonesia mencapai lebih dari satu juta setiap tahunnya. Namun, pertumbuhan lapangan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan ini menciptakan situasi overproduksi. Banyak lulusan yang akhirnya harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka.

     

    Kendala dalam Mencari Kerja

    1. Persyaratan Spesifik dan Kualifikasi Tinggi

     

    Banyak perusahaan di Indonesia menetapkan persyaratan yang sangat spesifik dan kualifikasi yang tinggi untuk pelamar kerja. Hal ini menciptakan hambatan bagi banyak lulusan baru yang mungkin belum memiliki pengalaman kerja yang memadai. Dalam beberapa kasus, kualifikasi yang diminta bahkan melebihi kebutuhan pekerjaan yang sebenarnya, sehingga lulusan yang memenuhi kriteria ini justru sering kali merasa terlalu berlebihan untuk pekerjaan tersebut.

     

    1. Preferensi Terhadap Tenaga Kerja Asing

     

    Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sering kali lebih mempercayakan jabatan tinggi kepada tenaga kerja asing. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk persepsi bahwa tenaga kerja asing memiliki keterampilan dan pengalaman internasional yang lebih baik. Akibatnya, lulusan lokal seringkali terabaikan dan hanya menduduki posisi yang tidak terlalu strategis dengan gaji yang jauh lebih rendah.

     

    Salah satu masalah mendasar di pasar kerja Indonesia adalah ketidakseimbangan antara gaji yang diterima pekerja dan tuntutan pajak serta biaya hidup yang semakin tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), gaji rata-rata pekerja di sektor informal dan usaha kecil menengah (UKM) sering kali jauh di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Sebagai contoh, di wilayah Magelang, UMK terbaru tahun 2024 adalah Rp 2,3 juta, namun banyak pekerja hanya menerima gaji antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per bulan, terutama para guru honorer.

     

    Isu tentang rendahnya gaji guru honorer telah menjadi perhatian publik belakangan ini. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa banyak guru honorer hanya menerima gaji antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per bulan. Hal ini sangat jauh dari UMK yang berlaku, yang membuat mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Situasi ini menuntut adanya perhatian dan kebijakan yang lebih proaktif dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer.

     

    Tantangan yang dihadapi oleh lulusan pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya sebatas overproduksi, tetapi juga mencakup persyaratan kerja yang tinggi dan preferensi terhadap tenaga kerja asing. Disparitas gaji yang tidak seimbang dengan tuntutan pajak dan biaya hidup menambah kompleksitas masalah ini. Pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang lebih adil dan mendukung lulusan lokal agar dapat bersaing di pasar kerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.

     

    Referensi

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2023). Statistik Pendidikan Tinggi.

    Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Data Gaji dan Upah di Indonesia.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Laporan Tahunan Pendidikan dan Kesejahteraan Guru Honorer.

     

     

    Kreator : Imam Khanafi, S.E.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tantangan Overproduksi Lulusan S1: Mengapa Spesifikasi Tinggi dan Ketimpangan Gaji Memperparah Pengangguran di Indonesia?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021