KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » TEGAR

    TEGAR

    BY 23 Nov 2022 Dilihat: 170 kali

    Oleh: Syukriyah Nabhan 

    Aku tertegun melihat adik laki-lakiku Bagas, bercerita sambil tertawa lepas, dengan seluruh keluargaku. Seakan tak ada yang terjadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Padahal kedatangan keluarga adalah untuk mengunjunginya, setelah mereka mengetahui bahwa Bagas, divonis menderita gagal ginjal, dan harus melakukan cuci darah sepekan dua kali.

    Dada ini terasa sesak, mataku memanas menahan air mata yang menggenang, hendak luruh. Bergegas aku ke kamar, kutuntaskan tangisku, agar lenyap rasa yang menghimpit dan menyiksa ini.

    Akhirnya aku pun keluar dari kamar, setelah dada terasa lapang. Kutemui keluargaku dengan senyum secerah mungkin, seakan aku baik-baik saja. Kulihat sudut mata Bagas melirikku, dan dia melempar senyumnya ketika mata kami bertemu.

    “Bukankah tak ada beda antara si kaya dan si miskin, si sehat dan si sakit? Di mata Allah yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.” Ujar Bagas di sela-sela obrolannya.

    “Untuk mati, semua pasti akan merasakan, tak menunggu usia tua, tak harus didahului dengan sakit pula,” lanjutnya.

    Begitulah Bagas, yang hadirnya selalu membawa tawa, keberadaannya senantiasa menebarkan kebahagiaan, bagi seluruh keluarga. Bagas yang tak pernah keluhkan deritanya, dan selalu sembunyikan duka di hatinya. Hanya kepadaku saja Bagas terbuka, itu pun hanya sekedar cerita, tanpa bermaksud membebaniku.

    “Kakak, kalau aku bercerita tentang masalahku, aku tak bermaksud untuk mengeluh, tapi aku sekedar bercerita, aku yakin bahwa aku mampu mengatasinya. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tak pernah salah dalam memilih pundak mana untuk beban yang Dia berikan?” Ungkap Bagas kepadaku.

    “Bagaimana dengan kedua buah hatimu? Mereka masih kecil dan butuh kasih sayangmu.” Ujarku lirih.

    “Insya Allah mereka akan baik-baik saja, mereka akan tumbuh menjadi anak yang lebih kuat.” Tegas Bagas.

    Sejak itu, Bagas semakin mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mencurahkan perhatian, cinta dan kasih sayang kepada kedua putra putrinya. Bagas merasa usianya tidak lama lagi.

    Hari demi hari berlalu, bulan pun silih berganti, hingga tanpa terasa dua tahun berlalu, Bagas dengan sakitnya, mampu bertahan dalam kondisinya. Kedua buah hatinya adalah penyemangat hidup Bagas.

    Hingga pada suatu hari, Bagas mengeluh kepadaku. “Kakak, istriku minta cerai, apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa jauh dari anak-anak,” Ujarnya lirih.

    Bagai petir di siang hari, berita itu aku terima. Gemuruh amarah di dada. Rasanya tak percaya, namun ini adalah kenyataan. Akhirnya, apa yang kami khawatirkan terjadi. Selama ini Bagas menyembunyikan sikap istrinya.

    Istri yang seharusnya berperan untuk lebih memperhatikan dan menyayangi suaminya, justru menuntut perceraian. Rupanya Allah Subhanahu wa Ta’ala begitu mencintai Bagas. Setelah berpikir dengan tenang, penuh kepasrahan, akhirnya Bagas jatuhkan talak satu pada istrinya, agar sang istri tidak menanggung semakin banyak dosa, karena merasa berat hidup bersamanya.

    Delapan tahun telah berlalu, Bagasku telah menemukan tambatan hatinya, yang siap menerima dirinya dalam suka dan duka. Bagasku semakin terlihat sehat, bugar dan bahagia. Ketegarannya, semangatnya adalah teladan bagi keluarga kami.

    Semoga Allah Subhanahu wa Taala senantiasa memudahkan urusannya, memberikan kesehatan dan kesempatan membersamai putra putrinya hingga mereka dewasa. Semoga di mana pun Bagas berada, senantiasa mendapatkan cinta untuknya, seperti dirinya yang selalu menebar kasih sayang dan kebahagiaan bagi semua orang.

    Bagikan ke

    1 Komentar Pada TEGAR

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021