Di sebuah kota kecil di Banyumas, ada seorang siswa SMK Telkom bernama Raka yang bertekad untuk meraih mimpinya di bidang telekomunikasi. Raka adalah siswa yang rajin dan penuh semangat. Ketika masa Praktek Kerja Lapangan (PKL) tiba, ia mendapat penempatan di Bekasi, jauh dari kampung halamannya. Meskipun perasaan rindu pada keluarga dan teman-temannya terasa berat, Raka melihat ini sebagai kesempatan besar untuk belajar dan mengembangkan keterampilannya.
Di Bekasi, Raka ditempatkan pada perusahaan telekomunikasi yang menangani proyek menarik kabel serat optik di Jakarta dan sekitarnya. Setiap pagi, ia harus bangun pukul empat subuh untuk bersiap-siap. Dengan mengenakan seragam dan membawa peralatan lengkap, ia berangkat bersama rekan-rekan timnya. Mereka sering bekerja di bawah terik matahari yang menyengat, melewati jalan-jalan padat dan sesak, bahkan terkadang harus memanjat tiang telepon untuk memasang kabel. Tugas ini tidak mudah dan membutuhkan ketelitian tinggi, karena kabel-kabel tersebut adalah urat nadi koneksi internet bagi banyak orang.
Pada awalnya, Raka merasa kesulitan. Tangan-tangannya sering lecet karena harus menarik kabel yang berat, dan tubuhnya pegal setelah seharian bekerja. Namun, Raka tidak menyerah. Setiap malam ia meluangkan waktu untuk belajar lebih banyak tentang teknik pemasangan kabel serat optik dari para teknisi senior. Ia bertanya, mencatat, dan berusaha menguasai setiap keterampilan baru yang dipelajarinya.
Suatu hari, Raka dan timnya mendapat tugas penting di pusat kota Jakarta. Mereka harus memasang kabel di salah satu gedung pencakar langit. Dengan hati-hati, Raka memanjat tiang dan bekerja di ketinggian yang membuat lututnya gemetar. Namun, ia ingat tujuannya untuk menjadi ahli telekomunikasi yang handal, dan itu memberinya kekuatan. Ia menarik kabel dengan presisi, memastikan semuanya terpasang dengan aman.
Setelah berminggu-minggu bekerja keras, hasil usahanya mulai terlihat. Proyek demi proyek berhasil diselesaikan tepat waktu, dan Raka mendapatkan pujian dari supervisor-nya karena dedikasi dan keahliannya yang semakin berkembang. Ia pun semakin percaya diri, merasa bahwa semua perjuangan dan pengorbanannya di Bekasi tidak sia-sia.
Saat masa PKL berakhir, Raka pulang ke Banyumas dengan membawa pengalaman berharga dan keterampilan baru yang ia banggakan. Meski jauh dari rumah dan menghadapi banyak tantangan, ia berhasil membuktikan bahwa tekad dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Raka berjanji pada dirinya sendiri untuk terus belajar dan suatu hari nanti, ia akan menjadi seorang teknisi telekomunikasi yang profesional dan membanggakan Banyumas.
Kreator : Safitri Pramei Hastuti
Comment Closed: Tekad Baja Raka: Perjuangan Siswa SMK Telkom Banyumas di Bekasi
Sorry, comment are closed for this post.