KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 10

    Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 10

    BY 29 Nov 2024 Dilihat: 175 kali
    Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik_alineaku

    Bab 10: Keberkahan dalam Ikhtiar

    Rafiq mengamati desa yang kini penuh kedamaian, menyaksikan senyum para warga, kegembiraan para siswa, dan semangat baru yang tumbuh dari perjuangan panjang mereka. Ia sadar bahwa setiap langkah kecilnya, meski tak selalu menghasilkan solusi instan, telah menebarkan benih perubahan. Pengalaman yang dilaluinya mengajarkannya bahwa hidup ini lebih dari sekadar pencapaian diri. Hidup adalah tentang apa yang kita berikan dengan ikhlas dan bagaimana kita mampu menginspirasi orang lain untuk terus berusaha dan saling mendukung.

     

    Ia merenung, bagaimana semua ini telah memperkaya batinnya, mengajarkannya nilai-nilai tentang kesabaran, ikhlas, dan kepercayaan pada kuasa Tuhan. Rafiq belajar bahwa tidak semua hal bisa diatasi hanya dengan kemampuan istimewanya, bahwa perubahan sejati lahir dari usaha-usaha kecil yang mungkin tak terlihat, namun dipenuhi ketulusan yang hanya diketahui oleh Sang Pencipta. Keikhlasan, baginya, bukan tentang melakukan semuanya sendiri atau mengambil peran sebagai penyelamat, melainkan tentang membantu orang lain untuk menemukan kekuatan mereka sendiri.

     

    Rafiq menutup matanya sejenak, membiarkan angin senja menyapu wajahnya. Ada rasa syukur yang mendalam dalam hatinya. Setiap masalah yang dihadapi, dari dilema batin hingga pandangan sinis warga, memberikan pelajaran bahwa keberanian bukan sekadar melawan ketakutan, tetapi juga menerima keterbatasan diri. Dalam hidup ini, ia menyadari, manusia tidak bisa selalu menyelesaikan semua masalah atau mendengar setiap rahasia. Ada batasan yang perlu dihormati, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain, demi menjaga keseimbangan hidup.

     

    Kini, ia memahami bahwa hidup adalah ladang yang luas, yang perlu dijaga dan dirawat dengan penuh cinta, sabar, dan usaha. Di ladang itulah, benih-benih keikhlasan dan usaha yang tulus akan tumbuh menjadi keberkahan, memberikan naungan bagi mereka yang membutuhkan. Rafiq memilih untuk tidak menjadi sempurna, melainkan menjadi manusia yang mau belajar dan bersyukur dalam segala keterbatasannya. Dengan begitu, ia percaya bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang pencapaian besar, melainkan tentang ketulusan yang kita tanam dan keberkahan yang kita tinggalkan bagi orang-orang di sekitar kita.

     

    Kalimat Akhir: 

    “Hidup ini bukan tentang apa yang kita dapatkan, tetapi tentang apa yang kita berikan dengan keikhlasan.”

     

    Pesan Moral:

    Pentingnya menjaga kepercayaan, mendengarkan dengan hati, dan mengandalkan kekuatan doa serta usaha dalam menghadapi ujian hidup. Rafiq menyadari bahwa peran kita dalam hidup tidak selalu harus menjadi pahlawan yang menyelamatkan, tetapi cukup menjadi seseorang yang hadir dengan ketulusan dan mendukung orang lain untuk berdiri dengan kekuatan mereka sendiri.

     

     

    Kreator : Wandi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 10

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021