KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 8

    Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 8

    BY 29 Nov 2024 Dilihat: 166 kali
    Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik_alineaku

    Bab 8: Kebersamaan dalam Kepedihan

    Di awal semester baru, kabar yang tak menyenangkan tiba di sekolah. Sekolah mengalami kekurangan dana yang serius, dan fasilitas penting seperti buku-buku pelajaran serta peralatan untuk kegiatan belajar mengajar sudah jauh dari layak. Kabar ini menyebar dengan cepat di antara guru dan murid, menimbulkan keresahan yang mendalam. Bagi Rafiq dan rekan-rekannya, kondisi ini bukan sekadar tantangan finansial, tetapi juga sebuah panggilan untuk bersatu dan berjuang demi masa depan anak-anak mereka.

     

    Tantangan Baru

    Di ruang guru, suasana dipenuhi dengan diskusi serius tentang cara terbaik untuk mengatasi krisis ini. Rafiq mendengarkan setiap ide dari rekan-rekannya dengan seksama, namun sebagian besar dari mereka merasa buntu. Tanpa dana tambahan, segala rencana untuk memperbaiki kualitas pendidikan hanya akan menjadi angan-angan belaka.

     

    “Bagaimana jika kita mencoba mengadakan penggalangan dana dengan melibatkan orang tua dan masyarakat?” Rafiq tiba-tiba angkat suara.

    Awalnya, beberapa guru tampak ragu. Mengadakan acara besar membutuhkan waktu dan tenaga, dan belum tentu semua orang tua siswa dapat berkontribusi.

     

    Namun, Rafiq tetap optimis. Ia percaya bahwa meski desa mereka kecil dan sederhana, kebersamaan dan solidaritas masyarakat bisa menjadi kekuatan besar. Dengan penuh semangat, ia mulai menyusun rencana untuk acara penggalangan dana yang bisa melibatkan seluruh warga desa, mulai dari bazar, pentas seni siswa, hingga lelang barang-barang donasi.

     

    Masyarakat Terlibat

    Hari acara tiba, dan suasana sekolah berubah menjadi hidup. Di lapangan, tenda-tenda didirikan untuk bazar makanan, di mana ibu-ibu desa berjualan masakan khas mereka. Di panggung kecil, siswa-siswi tampil membawakan tarian dan lagu yang mereka latih dengan penuh semangat. Masyarakat yang biasanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, kini hadir bersama-sama mendukung sekolah. Para orang tua siswa, tetangga, hingga tokoh masyarakat terlihat antusias berpartisipasi. Wajah mereka mencerminkan kebanggaan dan harapan, menyaksikan bagaimana anak-anak mereka tampil dan sekolah berusaha keras untuk tetap bertahan.

     

    Di tengah keramaian, Rafiq merasa terharu melihat kebersamaan yang terjalin. Keterbatasan finansial ternyata bukan penghalang untuk menciptakan momen penuh kebahagiaan dan kepedulian. Para siswa tampak gembira melihat usaha mereka diapresiasi oleh orang-orang yang mereka cintai, dan guru-guru tersenyum bangga menyaksikan hasil dari kerja keras mereka.

     

    Di sela-sela acara, Pak Harun, tokoh bijak desa, mendekati Rafiq dan memberinya tepukan lembut di bahu.

    “Ini semua mungkin karena ketulusanmu, Rafiq. Kau mengajar tidak hanya dengan pengetahuan, tetapi juga dengan hatimu,” kata Pak Harun penuh penghargaan.

    Kata-kata ini semakin memperkuat tekad Rafiq untuk terus berjuang demi sekolahnya dan anak-anak yang ia cintai.

     

    Harapan Baru

    Saat senja mulai turun, dan acara penggalangan dana hampir selesai, sebuah kabar mengejutkan datang. Seorang dermawan dari kota, yang kebetulan mendengar tentang acara ini, datang mengunjungi sekolah. Ia terkesan dengan semangat kebersamaan dan dedikasi masyarakat desa dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Tanpa banyak basa-basi, ia mengumumkan bahwa ia akan menyumbangkan dana yang cukup besar untuk perbaikan fasilitas sekolah.

     

    Berita ini disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorak-sorai penuh kebahagiaan. Beberapa warga bahkan meneteskan air mata haru, merasa seolah perjuangan mereka tidak sia-sia. Rafiq tak kuasa menahan rasa syukur yang membuncah di dalam hatinya. Ia berterima kasih kepada Allah atas bantuan tak terduga ini dan merasa bahwa segala kesulitan yang dihadapi sekolah akhirnya menemukan titik terang.

     

    Malam itu, Rafiq kembali ke rumah dengan hati yang penuh rasa syukur. Ia belajar bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada kekuatan yang muncul dari kebersamaan dan ketulusan. Kini, ia memiliki harapan baru untuk masa depan sekolah dan murid-muridnya. Bagi Rafiq, pelajaran paling berharga dari semua ini adalah bahwa kebersamaan dalam menghadapi kesulitan bisa mengatasi segala rintangan, bahkan yang paling berat sekalipun.

     

     

    Kreator : Wandi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Telinga Rafiq Dan Hati Yang Berbisik Bab 8

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021