Kita seringkali mengalami sebuah momen yang membuat serba salah saat mengalaminya dan merasa tidak punya ide untuk mengatasinya. Siang ini sekitar pukul 11.49 saat beberapa kelas telah usai melakukan kegiatan PAS (Penilaian Akhir Semester), di sela-sela waktu untuk balik ke rumah, kami isi untuk bersenda gurau. Sungguh hal yang tidak aku sangka mencuri perhatian beberapa teman yang berada di sekitar tempat kami bersenda gurau. Sebenarnya hal yang biasa saja, namun di antara hal yang biasa itu ada satu hal yang tidak pernah akan terlupakan dan membuat hati ingin menangis terharu. Perhatian.
Satu kata sederhana namun berdampak sangat besar ketika dilakukan. Mereka melakukan tindakan itu dengan tulus dan ikhlas.
“Ibarat Matahari tidak pernah memilih siapa yang akan ia sinari,” gumamku dalam hati.
Begitulah yang aku rasakan terhadap perhatian teman-teman siang ini. Perhatian dan murah hati adalah dua kata bukan sekedar ucapan namun lebih dari sesuatu yang berharga buatku karena ada rasa yang saya rasakan.

Rasa betapa mereka menyayangiku, memberikan kasih sayangnya, dan menolongku. Kata terima kasih tidak akan cukup untuk apa yang telah teman-teman lakukan untuk saya, menjadi bahu ketika saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Dari lubuk hati yang paling dalam saya berterima kasih dan menghargai kemurahan hati teman-teman untuk semua aksi tanggap yang telah diberikan.

Teman rasa saudara, aku tidak bisa menuliskan satu persatu nama kalian namun yang pasti aku bahagia berada di antara kalian dan membuat dunia jadi istimewa hanya dengan berada di dalamnya. Terima kasih telah menjadi temanku. Aku tidak memiliki alasan untuk tidak bersyukur. Karena pada dasarnya terdapat banyak hal yang membuatku patut mensyukurinya.
***
Kreator : Indarwati Suhariati Ningsi
Comment Closed: Teman Rasa Saudara
Sorry, comment are closed for this post.