Hal pertama yang aku syukuri ketika ditugaskan di Nias barat adalah lokasinya yang dekat dengan pantai, mungkin karena aku suka sekali melihat laut dan elemen-elemennya; cahaya matahari, horizon sejauh mata memandang, dan gelombang ombak berirama mendatangi tepian pantai. Pada saat diberitahu bahwa aku ditempatkan di desa Onolimbu Raya, aku merasa sangat antusias karena jarak antara desa penugasanku dengan Pantai Sirombu di Nias Barat cukup dekat, kurang lebih sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor.
Setelah menjalani masa penugasan selama beberapa waktu, bisa dibilang ada beberapa tempat favoritku selama berada di Nias Barat, pertama yaitu Pelabuhan Sirombu belakang, atau yang biasa disebut dengan Pelabuhan Furi (furi adalah bahasa Nias yang artinya belakang). Pada pagi hari menjelang siang, nelayan-nelayan mulai berlabuh disana untuk menjajakan hasil tangkapannya yang masih segar kepada masyarakat. Biasanya ikan-ikan dijajakan di dalam wadah berisi es batu untuk menjaga kesegarannya. Hasil tangkapan ikan yang paling banyak biasanya adalah ikan tongkol, atau ikan hambu-hambu dalam bahasa Nias. Selain ikan tongkol, banyak juga ikan-ikan lain hasil dari tangkapan nelayan, seperti ikan karang atau bahkan ikan hiu.
Berjalan sedikit dari persimpangan pelabuhan Furi, terlihat tepian pantai Sirombu memanjang hingga pantai Nona sejauh mata memandang. Pemandangan sepanjang pantai Sirombu sampai ke pantai Nona disana sangat indah. Pada siang hari yang cerah, langit pantainya berwarna biru yang kontras dengan warna lautnya yang biru tua. Sedangkan ketika senja, semburat jingga memanjakan mata yang melihatnya. Konon katanya, pantai yang indah ini dinamakan pantai Nona karena belum terjamah oleh wisatawan sebelumnya.
Pemandangan pantai Nona dapat dinikmati sembari berkendara di atas jalanan aspal sejauh mata memandang sepanjang jalan lingkar Sirombu. Jalan ini merupakan jalan nasional yang dibangun saat presiden Jokowi melakukan kunjungan di Nias Barat. Di ujung jalan ini, ada satu jembatan bernama jembatan Zebolo. Biasanya jembatan ini menjadi tempat nongkrong bagi masyarakat sekitar dan juga tempat foto-foto.
Selain tempat dengan pemandangan alam yang indah sepanjang tepian pantai di Sirombu, tempat di Nias Barat yang menjadi favoritku adalah tempat yang menjadi pusat keramaian kabupaten, seperti pasar Sirombu dan pasar Mandrehe. Di sana aku bisa melihat bagaimana interaksi masyarakat sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di sana juga aku bisa melihat bahan-bahan makanan yang biasanya ada di kabupaten Nias Barat, misalnya buah, sayur, ikan, maupun daging babi.
Sebagai tambahan informasi, pasar di Nias Barat tidak buka setiap hari, kecuali pasar Sirombu. Kebanyakan pasar tutup di hari Minggu karena hari itu adalah hari yang dikhususkan untuk beribadah. Beberapa pasar buka beberapa hari seminggu, seperti Pasar Bukit Sion di Kecamatan Lahomi yang buka hanya di hari Selasa dan Jumat. Jadi, ketika pasar mingguan buka, biasanya masyarakat ramai datang untuk membeli kebutuhan makan hingga beberapa hari ke depan.
Satu hal lagi, tempat terfavoritku di Nias Barat tentu saja adalah sekolah tempatku bertugas. Dikelilingi oleh hutan karet, disana ada anak-anak yang menyambutku setiap pagi dengan semangat mereka untuk menuntut ilmu. Buatku, tempat terfavorit akan menjadi tempat yang paling kita sukai apabila tempat tersebut ramai dengan orang-orang yang kita sayangi dan juga menyayangi kita.
Kreator : Fadiya Dina H
Comment Closed: Tempat Terfavorit di Nias Barat
Sorry, comment are closed for this post.