KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » TERASA SETELAH TIADA

    TERASA SETELAH TIADA

    BY 20 Jan 2023 Dilihat: 148 kali

    Oleh: Tulus Wahyuni

    Dikala senja mulai tampak menguning bercampur mendung sehingga warna emas tampak sayub-sayub meredup di arah Barat Laut tempat matahari terbenam. Warna senja itu seiring hati seorang hamba Allah yang hatinya terasa meredup. Bumi berpijak seolah ikut meredup pula dan kelam, gelap gulita sekan tak bersinar,  getaran jantung bagai petir menyambar, turun deras air mata dipipi mengalir tanpa henti bagai derasnya air hujan dimusim hujan karena teringat akan masa-masa indah bersamanya yang tak pernah lepas dari genggaman tangannya, kemana melangkah selalu bersama. Kini ia harus pergi dan tak akan kembali. Kesedihan menyayat, kesendirian meratap, seakan -akan tak rela ia  harus pergi selamanya. 

    Aku  bersama ketiga anak-anakku, begitu tega engkau dalam waktu yang singkat dan tak menyangka jika usiamu hanya setengah abad. Gunda gulana hati ini tak henti-henti seakan tidak merelakan dirimu untuk kembali keharibaanNya. Kesendirian yang tidak terbiasa sangat menyakitkan. Apa yang akan aku lakukan tidak sesuai dengan apa yang ada dilubuk hati, apa yang aku sampaikan terucap tanpa terasa untuk menyesalkan dari keadaan yang sebenarnya. 

    Adalah seorang suami yang sudah diambil Allah SWT dengan cepatnya. Ketiga anak yang sudah dewasa, bahkan sudah tinggal sedikit lagi untuk melihat anak-anak yang sudah menyelesaikan studinya, sang suami tidak mau menunggu sedikit lagi anak-anak mencapi cita-citanya yang ia banggakan bersama. Tiga puluh tahunpun kita bersama dengan penuh suka duka untuk mencapai keinginan, terasa harus berpisah,  Memang hati ini tak sanggup dan tidak menerima pada kenyataan yang terjadi. Tapi apa daya sudah menjadi takdir yang harus diterima, merasah risih dan kaku dalam menjalankan segala hal, yang biasanya harus suami yang melaksanakan kini sudah tidak lagi, harus dilaksanakan walau sebetulnya tidak sanggup harus menyelesaikannya, sehingga dokter tiap  minggu harus didatangi karena terasa berat untuk melanjutkan apa-apa yang harus diselesaikan. Yang bisanya berdua harus berunding dan berdiskusi tapi apalah daya semua harus dihadapi dengan kesendirian dan terasa menjadi beban dan tanggungjawab yang tidak ringan, kini yang sedang aku alami. rintihan doa yang senantiasa kupanjatkan sebagai obat rinduku…. suamiku…selamat jalan semoga engkau bersama orang-orang yang mulia disisi Allah SWT. Aamiin 

                        Nopember 2022

    Bagikan ke

    Comment Closed: TERASA SETELAH TIADA

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021