KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Terjerumus ke Lembah Hitam (Bab 11)

    Terjerumus ke Lembah Hitam (Bab 11)

    BY 06 Agu 2024 Dilihat: 160 kali
    Terjerumus ke Lembah Hitam (BAB 11)_alineaku

    Peredaran Barang Terlarang dan Pengaruhnya

    Di tempat persembunyiannya. Jacky bersama dengan komplotannya sedang merencanakan kabur dari negeri ini, sebab menurut mereka keadaan sudah tidak aman lagi baginya. Dengan dibantu oleh anak buahnya yang tersebar di wilayahnya masing-masing, mereka memantau perkembangan yang ada. Saat ini seluruh tempat lintas daerah bahkan negara dijaga ketat, seperti bandara, stasiun, pelabuhan, kantor imigrasi, dan lain-lain. Pencekalan orang-orang yang dicurigai membuat komplotan ini semakin susah bergerak untuk kabur. Seluruh tempat di perkotaan dan perbatasan dikerahkan oleh para penjaga yang dilengkapi dengan alat deteksi orang-orang yang keluar masuk wilayah, semua tidak luput dari pengawasan aparat penegak hukum. Ini membuat Jacky berpikir keras. Tapi keadaan ini tidak membuat langkah Jacky terhenti sampai sini.

     

    Di kantornya Suci bersama dengan anggota timnya sedang merencanakan penangkapan gembong besar pemegang jaringan terbesar di kota. Menurut laporan dari beberapa orang yang memberikan informasi, komplotan ini masih tetap beroperasi seperti biasanya. Pengedaran barang haram ini tidak dalam bentuk mentah, tapi dicampurkan di beberapa makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh semua orang, baik dewasa maupun anak-anak. Seperti, makanan kemasan yang diproduksi dan beredar di pasaran dengan harga yang masih dapat terjangkau oleh masyarakat umum. Minuman kemasan yang mudah didapatkan dan disukai oleh semua kalangan, bahkan menyasar pada jajanan anak-anak kecil yang masih dalam tahap pertumbuhan perkembangan anak. 

     

    Suatu ketika ada orang tua yang membawa anaknya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa anaknya bertanya, “Ada keluhan apa, Bu?.

     

    “Begini, Dok. Anak saya sepekan ini tidak mau belajar dan sekolah, maunya hanya tidur saja sepanjang hari, saya takut dia sakit. Malah sering marah dan emosi yang meledak jika tidak sesuai dengan keinginannya. Makanya kami menjadi khawatir karena kebiasaannya akan mempengaruhi proses belajarnya di sekolah.”

     

    Setelah dokter memeriksanya, ”Dari hasil pemeriksaan tidak ada kondisi tubuh yang dicurigai sakit, Bu. Begini saja, untuk mengetahui perkembangan putra dari Ibu yang mengalami perubahan sikap ini, saya anjurkan untuk berkonsultasi ke psikiater dan ke dokter penyakit dalam. Biar diberikan perawatan dan pengobatan secara intensif.”

     

    “Baik, Dok. Terima kasih.”

     

    Orang tua anak ini bertemu dengan Dokter Penyakit Dalam yang memeriksanya dan menyarankan untuk melakukan cek up di laboratorium dengan mengambil sampel darah dan tes urine di rumah sakit yang sama, hasil laboratorium yang ditunggu akhirnya keluar. 

     

    Dokter menerima hasilnya dan membaca hasil tes laboratorium yang keluar dan menyampaikan, “Begini, Bu, dari hasil laboratorium yang didapatkan anak Ibu dinyatakan positif narkoba.”

     

    Orangtua mana yang tidak panik mengetahui keadaan anaknya yang telah mengkonsumsi barang haram ini, “Ya, Allah kenapa jadi begini? Dok, setahu saya anak ini tidak pernah terlihat memakai barang haram sejenis apapun.” 

     

    Kemudian dokter menanyai anak ini, “Saya tidak pernah memakai barang haram dalam bentuk apa saja, Dok.”

     

    “Terakhir, Adik memakan atau meminum apa?” tanya Dokter penuh selidik.

     

    “Saya hanya makan dan minum jajan yang beli di warung.” Jawab anak ini yang heran juga.

     

    “Setelah mengkonsumsi makanan dan minuman itu, rasanya seperti apa?”

     

    “Saya maunya tidur terus, badan rasanya lemas. Bahkan pikiran saya seperti melayang dan malas melakukan apa saja.”

     

    “Berarti ini tanda-tanda mengalami halusinasi yang membuat lupa dan malas beraktivitas, seperti belajar, sekolah, makan, mandi, dan sebagainya.

     

    “Iya, benar, Dok.” Kata anak ini membenarkan.

     

    “Baik, kalau begitu saya anjurkan untuk konsultasi dan biar diberikan obat serta pendampingan dari psikiater ya.” Saran dokter ini.

     

    “Baik, Dok. Terima kasih.” Jawab ibu dan anak.

     

    Setelah bertemu dengan dokter jiwa atau Psikiater diberikan obat untuk menangkal pengaruh barang terlarang ini. 

    Dokter Psikiater masih menanyakan sekali lagi, “Apakah ada orang yang menawari atau mengiming-imingi sesuatu untuk menerima dan mengkonsumsi barang tersebut?”

     

    “Tidak pernah, Dok. Tidak ada yang memberi ataupun menawari saya.”

     

    “Maaf, Bu, saran saya coba nanti setelah sampai di rumah segera mencari barang terlarang itu di kamar atau tempat-tempat tersembunyi.”

     

    “Baik, Dokter.”

     

    Saat ibunya sedang membersihkan dan merapikan kamar anaknya, menemukan bungkus makanan dan minuman yang sudah dibuang di tempat sampah, lalu dibacanya tidak ada tulisan yang tertera mengenai izin produksi dari BPOM. Ibunya segera membeli contoh makanan dan minuman tersebut yang kemudian dibawanya ke laboratorium dan benar ternyata mengandung bahan yang dicurigai. Ibu dan anak ini secara cepat melaporkan kejadian yang dialami, dengan mengajukan anaknya untuk direhabilitasi karena mengingat dia menjadi korbannya. Kejadian ini diikuti oleh beberapa orang yang melaporkan kejadian yang sama. Di sinilah polisi segera bertindak cepat menangkap pengedar dan orang-orang yang terlibat dalam produksi barang tersebut. Mereka ditangkap dan diinterogasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengedaran makanan dan minuman ini yang tersebar di wilayah negeri hingga pelosok daerah.

     

    Ada juga cerita dari orang tua yang melaporkan anaknya sakit karena dipicu dari barang terlarang ini yang telah merusak organ tubuh. Ada beberapa penemuan, menyatakan anak-anak yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung campuran barang tersebut menderita gejala gagal ginjal dan gangguan pencernaan. Setelah dicek oleh badan pengawas makanan, ternyata jumlah takaran kandungan barang tersebut yang dicampurkan dengan bumbu penyedapnya telah melebihi ambang batas untuk dikonsumsi oleh anak-anak usia sekolah. Kejadian ini membuat geger dan ketakutan bagi para orang tua yang memiliki anak-anak yang masih di bangku sekolah karena kebiasaan membeli jajan di pedagang yang biasa menjual makanan. Imbasnya jualan para pedagang yang mengandalkan pemasukan dari jajanan jualannya, omsetnya menjadi berkurang.

     

    Berita ini telah meluas ke seluruh penjuru negeri, oleh karena itu makanan dan minuman yang telah diproduksi banyak dan yang telah tersebar segera ditarik dari pemasaran. Jacky dan komplotannya yang mengetahui situasinya segera ambil tindakan, supaya pergerakannya tidak dapat diketahui oleh pihak kepolisian. 

     

     

    Kreator : Sri Setyowati

    Bagikan ke

    Comment Closed: Terjerumus ke Lembah Hitam (Bab 11)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021