KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Terjerumus ke Lembah Hitam (BAB 4)

    Terjerumus ke Lembah Hitam (BAB 4)

    BY 07 Jul 2024 Dilihat: 53 kali
    Terjerumus ke Lembah Hitam (BAB_4)_alineaku

    Masa Depan Menanti

    Setahun sudah waktu berjalan, Suci sahabatnya Jacky masih mengikuti pendidikannya di Akademi Polisi Semarang, suka cita mewarnai aktivitasnya dalam menimba ilmu pengetahuan mengenai dunia kriminal beserta hukum-hukum dan peraturan yang berlaku di negara. Dengan ilmu yang diperolehnya, kedepannya dia akan menghadapi masalah yang kompleks di lingkungan masyarakat dengan berbagai macam persoalan dalam kehidupan. Para siswa yang lulus ini nantinya akan bertugas menjadi seorang abdi negara di bawah naungan Polisi Republik Indonesia, dan juga akan menjadi pemimpin yang  melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Selain itu memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat serta menjadi penegak hukum yang berkeadilan.

     

    ******

    Dalam lingkungan asrama, seluruh siswa perempuan diharuskan memotong rambut pendek yang hampir menyerupai potongan laki-laki. Bahkan, Suci yang dari dulu tomboy hampir mirip seorang cowok, apalagi ditambah latihan fisik yang dibentuk oleh para tenaga pendidik, yang bertujuan membentuk karakter kuat dalam diri siswa. Jika nanti mereka sudah menyelesaikan pendidikan, bisa menjadi para penegak hukum yang bermental kuat dalam mengabdi kepada negara tercinta. 

     

    Selama dalam kurun waktu setahun, dia bersama dengan teman-temannya siswa perempuan harus menjalani gemblengan fisik dan mental, seperti lari mengelilingi lapangan hingga harus berlari menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan memanggul tas ransel berisi pasir, dan tangan memegang senjata, belum lagi sepatu yang dikenakan sering diberi beban dengan tujuan supaya suatu saat jika berlari mengejar penjahat, akan menjadi terasa lebih ringan. Latihan fisik yang lain dengan berenang di sungai yang sesekali disuruh bernafas di dalam air, memanjat tebing yang tingginya bermeter-meter, badan yang harus bergelantungan di atas tali sambil berpindah tempat, dan juga berjalan merayap dengan tubuh yang tengkurap melewati rintangan yang di atasnya terpasang kawat. Setiap pagi, para siswa sarapan bersama yang dilanjutkan berolahraga yang berupa sit up, push up, jumping, berguling-guling di tanah, bahkan terkadang dijemur di bawah terik matahari, dan masih banyak kegiatan fisik lainnya. Aktivitas seperti ini, bagi Suci sudah terbiasa karena dulu ketika masih di kampung, dia lakukan bersama dengan teman-temannya, sehingga tidak membuatnya kaget. Jika disuruh oleh para pendidiknya untuk melakukan kepandaiannya sudah tidak diragukan lagi. Di sana mereka juga dibekali latihan bela diri sebagai perlindungan ketika nanti menghadapi penjahat yang tanpa memegang senjata. Selain itu mereka juga diberi pelatihan menembak sasaran dengan menggunakan senjata api, baik dari jarak dekat maupun terjauh. Dan juga caranya menangkap seorang penjahat yang bersembunyi di reruntuhan rumah, di balik tembok gedung-gedung, dan sebagainya. 

     

    Selama dalam penggemblengan latihan fisik, penampilan para siswa sungguh membuat  pangling semua orang. Mereka tidak terlihat sebagai seorang cewek, namun hampir mirip seorang cowok, dengan badan yang tampak menghitam karena kebanyakan dijemur, dan terlihat kurus. Ini menyebabkan keluarganya yang pada saat diperbolehkan menjenguknya, rata-rata tidak bisa mengenali putrinya masing-masing.

     

    Selain itu, dalam lingkungan pendidikan, para siswa harus mau berbagi dengan teman-teman lainnya, tapi jika tidak mau tentunya akan mendapatkan konsekuensinya, salah satunya yaitu dijauhi oleh temannya. Di sini rasa egois sudah tidak boleh diterapkan, karena kebersamaan itu jauh lebih penting daripada sendiri. Mereka juga dilatih membentuk sebuah tim untuk bekerjasama menemukan masalah dan cara menyelesaikannya. Tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan terhadap orang yang dinyatakan bersalah atau tidak, karena hal ini akan mempengaruhi kinerja kedepannya. Yang harus diingat oleh mereka nanti, akan dihadapkan dengan situasi yang lebih sulit untuk menyatakan seseorang menjadi tersangka dalam sebuah kasus

     

    ******

    Dua tahun berjalan, Suci telah menyelesaikan pendidikannya sebagai bekal menjadi seorang Polisi Wanita yang berdedikasi tinggi terhadap negaranya. Kini bukan gemblengan fisik yang dijalani, namun sudah mulai mempelajari tentang hukum-hukum tindak pidana, dan lain-lain. Penampilannya sekarang sudah mulai terlihat cantik, meskipun masih tomboy. Setiap bertemu dengan para pendidiknya ataupun atasannya, mereka dilatih untuk selalu hormat yang sesuai dengan tingkatannya. Inilah waktu yang sudah diperbolehkan keluar dari lingkungan asrama  untuk mengunjungi keluarga di rumahnya.

     

    Setiap ada libur akhir bulan, dia menyempatkan diri untuk melepaskan rindunya bertemu dengan orang tua dan saudara-saudaranya di kampung. Semua menyambut kedatangannya dengan penuh takjub. Maklum, di kampungnya belum pernah ada warga yang menjadi abdi negara. Hampir setiap hari dirinya menerima warga yang ingin bertemu dengannya, entah hanya menanyakan kabarnya saja maupun ingin tahu cerita suka duka selama di asrama dan persyaratan apa saja yang bisa dilakukan untuk anak-anak mereka yang akan datang. Dengan senyum sumringah, Suci menjawab semua pertanyaan satu persatu dari semua warga. Mereka ikut bangga melihat anak gadis yang dari kampungnya diterima sebagai seorang Polwan. Tak terkecuali ibunya Jacky. Beliau juga ikut mendatangi dirinya untuk mengucapkan selamat, selama dua tahun berjalan  menimba ilmu pendidikan di sana. Suci yang melihat ibunya Jacky segera menyalami dan memeluknya karena rasa kangen yang lama tak berjumpa, yang kemudian disambut pula oleh ibu sahabatnya ini.

     

    “Apa kabar, Bu, Ibu sehat?” tanyanya dengan tersenyum.

     

    “Alhamdulillah sehat, Mbak suci sehat juga, kan?” tanyanya balik.

     

    “Iya, Bu. Oh ya, kabar Jacky gimana, Bu?”

     

    “Alhamdulillah, dia baik-baik saja.”

     

    “Di mana, dia sekarang?”

     

    “Sekarang di Jakarta, ikut Bosnya.”

     

    “Alhamdulillah, kalau begitu. Saya dengar, Jacky membangun rumah di sini, ya?”

     

    “Ah, renovasi rumah saja kok, Mbak. Setidaknya, biar tidak bocor kalau ada hujan.”

     

    “Saya ikut senang, Bu. Jacky sudah berhasil mewujudkan kebahagian orang tua dan adik-adik.”

     

    “Ya, Mbak Suci. Semoga dia juga selalu sehat dan dalam perlindungan Gusti Allah.”

     

    “Aamiin… Sebenarnya, dia kerja apa ya, Bu?”

     

    “Saya tidak tahu, Mbak. Yang pasti setiap berapa bulan sekali, selalu mengirimkan uang untuk keperluan kami di sini, termasuk untuk biaya sekolah adik-adiknya.”

     

    “Oh, ya. Maaf, Bu, nomor teleponnya apakah sudah ganti, ya? Karena nomor lama sudah tidak bisa dihubungi lagi.”

     

    “O iya, Mbak, sudah ganti ke nomor ini.” Kata ibunya sambil menunjukkan nomor baru.

     

    “Baik, Bu, akan saya coba, ya?” kata Suci yang diiringi anggukan dari ibu Jacky.

     

    Suci mencoba menelepon sahabatnya itu, namun belum tersambung, dia mencoba chat ternyata masih centang satu. “Nanti akan saya coba lagi, Bu. Mungkin teleponnya masih lowbat atau masih diluar jangkauan.”

     

    “Ya, Mbak, gak papa, memang selalu begitu susah dihubungi. Ibu pulang dulu, ya. Ibu sudah lega melihat Mbak Suci yang sebentar lagi lulus menjadi Polwan cantik, yang akan mengharumkan nama kampung kita ini, hebat, Mbak.” Ucapnya sambil mengacungkan jempolnya. Suci membalasnya dengan senyuman manisnya. “Makasih, Bu.”

     

    ****** 

    Sementara itu, Chiko yang juga libur akhir pekan ikut menghabiskan waktunya bersama dengan keluarganya, dan mereka berdua pun bertemu saling berkangen-kangenan dalam suasana yang bahagia.

     

    “Gimana, kabarmu di sana, Ko? Wah, selangkah lagi kamu  akan menjadi seorang jurnalis dong.”

     

    “Iya, Ci. Kamu sendiri tahu kan, dari dulu aku suka menulis, apalagi sebuah artikel atau berita yang sedang hangat. Di sana aku juga diajari bagaimana mencari berita yang bisa membuat penasaran dan mempengaruhi pembaca untuk mau membaca tulisanku.”

     

    “Wah, keren, Ko. Semoga apa yang kamu cita-citakan bisa membawa perubahan nilai-nilai kehidupan setiap manusia ke arah yang lebih baik, lewat sebuah tulisan dari hasil karyamu.”

     

    “Iya, Ci, makasih.”

     

    “Eh, omong-omong, gimana kabar Jacky, ya?”

     

    “Aku juga tidak tahu, kemarin aku menelponnya tapi masih susah. Coba kamu yang hubungi, ini nomor barunya.”

     

    Chiko menelepon sahabatnya, namun kali ini mereka juga belum bisa menghubunginya, mereka juga penasaran dibuatnya. Suci menjelaskan, “Kemarin sih, Bu Inah bilang kalau Jacky di Jakarta ikut Bosnya dan kabarnya baik-baik saja, memang terkadang dia susah dihubungi, katanya.”

     

    Begitulah, Jacky yang sekarang sudah menjadi tangan kanan si Bos besar, memang sering mematikan ponselnya karena tidak mau keluarganya menghubungi dan mengetahui pekerjaan rahasianya. Tapi, jika ada waktu pasti dia yang akan menghubungi keluarganya di kampung dan meminta doanya setiap melaksanakan tugasnya.

     

    “Ya sudah, Ko. Kapan-kapan saja kita hubungi, dia mungkin sudah menjadi orang sibuk.”

     

    “Semoga begitu, kasihan dia. Semoga dia memperoleh apa yang diinginkannya selama ini, yaitu menjadi orang kaya.”

     

    “Ya, benar. Minggu depan aku sudah harus balik ke asrama, bagaimana denganmu, Ko?”

     

    “Aku juga, meskipun libur dari kampus selalu memberikan tugas untuk kami supaya terus belajar mengasah keterampilan menulis berita yang terjadi saat ini.”

     

    Lalu keduanya berjanji akan bertemu kembali di tahun depan dengan kabar yang membahagiakan bagi semua orang.

     

     

    Kreator : Sri Setyowati

    Bagikan ke

    Comment Closed: Terjerumus ke Lembah Hitam (BAB 4)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021