KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tersesat di Jalan Yang Benar

    Tersesat di Jalan Yang Benar

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 447 kali
    Tersesat di Jalan Yang Benar_alineaku

    Pagi yang Cerah di Sekolah

    Aku menaiki sepeda motor bebekku dengan kecepatan sedang menyusuri jalan desa.  Di sepanjang jalan kulihat tanaman padi yang tumbuh subur, tampak hijau memanjakan mata. Pagi ini matahari bersinar cerah.  Langit tampak biru dan awan putih berarakan. Angin berhembus sepoi-sepoi.  Sungguh suasana pagi yang membangkitkan semangatku untuk bertemu anak-anak didik kesayanganku.

    Namaku Karenina Larasati.  Anak-anak biasa menyapaku dengan Bu Nina.  Sudah lima tahun aku mengabdi sebagai guru PNS di sebuah desa di lereng pegunungan Kendeng Utara.  Aku bekerja di sebuah Sekolah Dasar Negeri di desa itu.  Sekolah tempatku bekerja terletak di seberang sawah dan kebun tebu.  Jika aku kembali ke delapan tahun yang lalu, mungkin aku tidak akan percaya kenyataan ini bisa terjadi.  Karena terus terang saja, menjadi seorang guru sangat jauh dari angan-anganku. Tak terasa sepeda motorku sudah membawaku memasuki pelataran sekolah.  Sekolah masih tampak sepi.  Hanya ada Pak Harun, pak penjaga yang sedang menyapu halaman.  

    “Selamat pagi, Pak Harun,” sapaku.

    Pak Harun menghentikan aktifitas menyapunya sejenak dan menjawab sapaku.

    “Pagi Bu Nina.”

    Setelah sampai di tempat parkir guru yang terletak di depan kantor, aku memarkir sepeda motorku. Kulirik arlojiku, waktu masih menunjukkan jam 06.20.

    “Selamat pagi, Bu,”  sapa Mamat yang sudah berdiri di belakangku sambil tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya. 

    “Oh, ya.  Selamat pagi, Mat. Bu Guru, sampai kaget. Rajin sekali, pagi-pagi sudah datang?” tanyaku padanya.  Dia mengulurkan tangan untuk mencium tanganku.

    “Ya, dong, Bu.  Saya kan hari ini piket.  Jadinya harus berangkat pagi,”  jawabnya lagi.

    “Bagus sekali.  Itu baru namanya anak jempol.  Tos dulu dong,” sahutku sambil memberikan telapak tanganku padanya.

    “Tos,” ujarnya sambil membalas salamku.

    “Biar Mamat bantu bawakan tasnya, Bu,” katanya sambil meminta tasku.

    “Oke. Tolong diletakkan di mejanya Bu Nina, di kantor. Terima kasih ya,” jawabku seraya memberikan tasku padanya.

    “Tenang saja, Bu Nina.  Kalau sama saya, semua pasti beres,” sahutnya sambil menuju kantor untuk meletakkan tasku di sana.

    “Bisa aja, kamu, Mat,” jawabku tersenyum mendengar jawabannya.

    Aku kemudian melangkahkan kakiku ke ruang kelas V, tempatku mengajar sehari-hari. Kelas V terletak di sebelah kanan ruang kantor guru di sebelah kelas VI. Ternyata di kelas sudah ada anak-anak yang sedang piket.  Mereka sedang menyapu dan membersihkan jendela.

    “Assalamu’alaikum. Selamat pagi anak-anak,” sapaku.

    “Wa’alaikumsalam, Bu,” jawab mereka.

    “Wah, rajin sekali, semuanya.  Ternyata yang piket hari ini sudah datang dan membersihkan kelas.  Keren sekali murid-murid Bu Nina,” ujarku.

    “Ya dong, Bu.  Siapa dulu ketua regu piket hari ini, Mamat gitu lhooo,” sahut Mamat yang lagi-lagi  sudah ada di belakangku.

    “Halah, Mat.. Mat.. Kamu aja belum menyapu sama sekali gitu kok,” ujar Sahwa si manis yang memakai kerudung.

    “Iya, Bu.  Mamat belum piket,” kata Ali.

    “Lho, aku kan barusan dari kantor, bawain tasnya Bu Nina,” jawab Mamat tidak mau kalah. 

    “Huuuu, kamu, alasan saja,” sahut Rena.

    “Sudah, sudah.  Ayo Mat, cepat teman-temannya dibantu, biar cepat selesai pekerjaannya,” ujarku menengahi mereka.

    “Siap, Bu Nina,” jawab Mamat.

    Aku menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah laku mereka.  Melihat dan berinteraksi dengan anak-anak selalu memberikan suasana yang hangat di hatiku.  Ini yang membuatku merasa nyaman dalam bekerja dan merasa bahagia.

     

    Kreator : Klara Rosita

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tersesat di Jalan Yang Benar

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021