KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tersesat di Jalan yang Benar (Part 3)

    Tersesat di Jalan yang Benar (Part 3)

    BY 26 Okt 2024 Dilihat: 118 kali
    Tersesat di Jalan yang Benar Part 1_alineaku

    Di sebuah ujung gedung yang menghadap ke utara, tidak besar, namun ramai oleh beberapa mahasiswa komunitas pecinta alam yang berlatar depan dihiasi oleh pepohonan rindang nan besar. Di kanan kiri gedung rimbun ditumbuhi pula tanaman yang menempati ruang di depannya, tumbuh bunga sutra bombay warna warni kecil-kecil menawan menambah suasana lengkap nan asri di ujung samping kampus megah kala itu. Tempat yang penuh kisah kenangan awal mula mengenal dunia luas yang sesungguhnya bersama di antara mahasiswa mahasiswi dari berbagai daerah yang silih berganti setiap tahun ajaran baru yang selalu mengikuti kegiatan Diksar (Pendidikan Dasar) pecinta alam yang kebanyakan peminatnya adalah seorang kaum Adam, tentu saja aku yang sebagai seorang mahasiswi kala itu masih labil yang telah memasuki masa puber.

    Kupanggil dia Elang, yang mengenalkanku dengan dunia kampus beserta teman-temannya. Dia pula yang mengajarkanku pengalaman bersosial di lingkungan luaran sana sebab aku tumbuh menjadi remaja introvert yang sedikit anti sosial dan merasa risih ketika harus berbagi makanan, tempat makan maupun pakaian yang kukenakan. Layaknya burung elang yang mengepakkan sayapnya di dunia luas, dia banyak sekali mengenalkanku dengan banyak hal. Tiada mengenal waktu dan tempat, yang terpenting di situ banyak sekali kawanan seseorang dari latar belakang Pendidikan, baik seorang Mahasiswa, seorang Dosen, rekan bisnisnya bahkan seorang teman berprofesi sebagai TNI maupun Polri maupun bos tempat dimana kami bekerja part time kala itu memang akulah sebenarnya yang masih baru menjadi mahasiswi, sedangkan Elang merupakan perintis komunitas mapala di sebuah fakultas-nya tersebut yang tidak perlu kusebutkan namanya. Beliau senior bahkan tutor tamu undangan setiap kali ada diksar. Banyak pengetahuan dan materi yang disampaikan. Seiring waktu, aku terbiasa diajaknya jalan dan bertemu dengan banyak orang. Kuakui dia adalah sosok yang humble dan cerdas dalam berdiplomasi sehingga tak heran ia memiliki banyak sekali relasi dan teman dari berbagai latar belakang pekerjaan maupun profesi, yang setiap kali berjalan selangkah saja hampir setiap orang mengenalnya.

    Entah aku teman wanita ke berapa dari kesekian yang membersamai kegiatannya, namun kusadari banyak sekali teman-teman perempuan yang dekat dengannya sebelumku. Di benakku saat itu, kupikir aku hanyalah dianggapnya sebagai partner kerja part time maupun adiknya karena mengingat usiaku yang terpaut hampir sebelas tahun dari beliau. Aghh, tak ku permasalahkan hal itu, sebab menyenangkan sekali hiking melintas menyusuri jalan berliku naik turun gunung bersama teman-teman sekampus, melegakan pernafasan dada yang sesak serta pikiran yang penat serta kesibukan sehari-hari yang membosankan.

    Bulan berlalu hingga berganti tahun ke dua, entah apa yang tiba-tiba merasuki kala itu kuperhatikan setiap detail dirinya saat di depan kelas outdoor alam saat memberikan materi dan pemahaman layaknya seorang Dosen yang sedang menerangkan kepada Mahasiswanya. Memang pandai dia berdiplomasi dan memberikan edukasi yang kala itu tentang survive di lingkungan alam, terbersit di benakku untuk menyukainya. Setiap kali kuperhatikan dan kutatap matanya saat menerangkan, dengan posisi bersamaan, dia menatapku kembali. Ku palingkan wajahku ke arah samping kanan dan kiri sambil sesekali mengajak bincang-bincang dengan teman mahasiswi di sampingku. Senyum simpul di bibirnya menghiasi wajah manisnya, tanda dia paham jika sedang kuperhatikan kala itu. Dalam hati pun aku mulai terpana yang tak kusangka seorang yang kupanggil Pak karena atasan dalam bekerja seperti seseorang yang berusia sebaya dan membaur di tengah-tengah Mahasiswa Pecinta Alam…. (Bersambung)

     

     

    Kreator : Ika Rahmawati

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tersesat di Jalan yang Benar (Part 3)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021