Cinta Lama Bersemi Kembali atau biasa dikenal dengan CLBK adalah satu hal yang bisa muncul dari adanya media telekomunikasi yang semakin canggih. Kemajuan di bidang tekhnologi komunikasi menjadikan jarak bukan lagi masalah untuk saling terhubung satu sama lain. Orang-orang bisa terkoneksi satu sama lain bahkan bisa saling melihat meskipun jarak terbentang luas memisahkan mereka.
“Bagaimana menurut kakak jika ada teman lama suami yang suka menghubunginya?”
“Maksudnya bagaimana”? tanya Anita coba mengorek lebih jauh terkait pertanyaan rekan kerjanya tersebut.
“Teman mas Pur ketika SMA sering menelponnya minta nasehat terkait rumah tangganya yang sedang bermasalah.”
“Terus kok Lina bisa tahu kalau itu teman SMA mas Pur?
“Saya tanya langsung ke mas Pur karena dia sering menerima telepon sampai tengah malam.” jawab Lina dengan wajah murung.
Yah, mudahnya akses informasi karena kemajuan tekhnologi di salah satu sisi sangat membantu manusia berinteraksi satu sama lain. Jarak bukan lagi menjadi masalah, bahkan waktu pun bukan hal yang menjadi kendala. Orang-orang yang pernah bersama, belajar bersama kemudian terpisah untuk waktu yang lama, sekarang sudah bisa terkoneksi kembali satu sama lain.
Orang-orang yang lama terpisah banyak diantaranya kemudian terhimpun kembali berkat fasilitas-fasilitas komunikasi yang ada. Bermunculan group-group alumni baik dari jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang pendidikan menengah bahkan mungkin ada yang membuat group alumni sekolah dasar.
Berhimpunnya kembali orang-orang setelah sekian lama berpisah dan masing-masing sudah menapaki jalan hidup sendiri-sendiri dengan berbagai cerita yang menyertainya tentu akan memberi warna pada grup-grup tersebut.
Mungkin ada diantaranya yang termasuk sukses jika diukur dari standar kesuksesan di dunia yang secara umum orang mengukurnya dari segi tingkat ekonomi dan pendidikan. Namun mungkin juga ada yang tidak mendapatkan akses untuk pekerjaan yang layak dan pendidikan yang lebih tinggi dengan berbagai alasan dan sebabnya.
Di antara teman-teman lama tersebut mungkin ada yang mendapatkan amanah menjadi pejabat, menjadi pegawai pemerintahan atau bekerja di bidang-bidang kehidupan lainnya. Akan tetapi mungkin juga ada yang tidak mendapatkan pekerjaan tetap dan hidup serba kekurangan.
Ada yang beruntung memiliki keluarga yang harmonis namun tidak tertutup kemungkinan ada juga yang bermasalah dalam keluarganya. Bahkan bisa jadi ada yang belum ditakdirkan memilki pasangan.
Demikianlah orang-orang bisa kembali saling terhubung dan terkoneksi satu sama lain dengan bantuan tekhnologi yang semakin canggih.
Satu sisi ini tentu sebuah hal yang positif jika berkumpulnya orang-orang yang dulu juga pernah bersama, menjadi sarana untuk saling membantu atau bahkan menjadi inisiator akan adanya gerakan-gerakan kebaikan di masyarakat.
Menjadi satu hal yang positif jika terhubungnya teman-teman lama menjadi jalan untuk semakin mengeratkan ukhuwah dan menjadi sarana untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan.
Berkumpulnya mereka bisa menjadi solusi bagi rekan mereka yang belum beruntung mendapatkan pekerjaan. Berkumpulnya mereka bisa memberi manfaat kepada yang lain ketika mereka bersepakat untuk menggerakkan kegiatan sosial misalnya. Membantu masyarakat yang kurang mampu, membantu masyarakat yang terkena bencana dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain akan muncul masalah jika bertemu dan terhubungnya teman-teman lama ini menimbulkan riak-riak pada rumah tangga salah seorang di antara mereka, khususnya bagi yang laki-laki dan perempuan. Jika di saat sekolah kedekatan sebagai seorang teman atau bahkan sahabat (untuk sekolah yang memang tidak memisahkan antara laki-laki dan perempuan), memungkinkan mereka saling bantu tanpa ada masalah. Maka ceritanya akan lain ketika mereka sudah memiliki keluarga.
Mereka kini punya keluarga, punya pasangan hidup yang harus dijaga kemuliaannya, harus dijaga perasaannya. Mereka punya rumah tangga yang harus dijaga keharmonisannya. Maka hadirnya teman lama pasangan dan mengambil porsi waktu sendiri dalam hari-hari pasangannya tersebut, tentu saja sebuah masalah.
Masalah yang jika tidak segera diretas akan menjadi sebuah bom waktu yang daya ledaknya bisa dahsyat. Menghancurkan sendi-sendi kehidupan rumah tangga mereka. Maka kepada kita semua jangan bermain api. Membantu orang lain adalah sebuah keharusan bahkan dan meiliki banyak keutamaan.
Rasulullah Sallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Sesiapa yang bersikap ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan pelayanan Surga.” (HR. Thabrani).
Pada hadits lainnya rasulullah Sallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang lain.” (Hadits Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).
Dedmikianlah sungguh banyak keutamaan orng yang meolong saudara dan meringankan beba mereka. Menolong orang lain sungguh memiliki keutamaan-ketamaan akan tetapi rambu-rambu yang ada jangan sampai di langgar. Curhatan, keluhan dan semacamnya jika itu datangnya dari teman lain jenis, mungkin masih bisa dilayani sekali dua kali untuk mencarikan solusi tapi libatkan pasangan kita.
Bagi ibu-ibu komunikasikan urusan itu ke suami anda dan bagi bapak-bapak komunikasikan ke istri anda. Bahkan jika tidak mampu memberi solusi arahkan ke orang yang memang mampu untuk melakukan hal tersebut.
Kehati-hatian kita dalam bersikap ditengah mudahnya akses media yang semakin canggih tentu menjadi salah satu tameng untuk membentengi diri dan keluarga agar selamat dunia dan akhirat. Kuncinya jangan bermain api karena api punya daya bakar yang bisa saja menghanguskan apa-apa di sekitarnya.
Comment Closed: The Secret Admirer
Sorry, comment are closed for this post.