Pola asuh orang tua merupakan cara orang tua mendidik dan membimbing anak dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh ini memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadian anak dan mempengaruhi perkembangan mereka, baik secara emosional, sosial, maupun intelektual. Pola asuh yang sering diterapkan orang tua terhadap anak diantaranya pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis.
1. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh orang tua yang memaksa, mengatur dan memberikan banyak tekanan kepada anak. Aturan yang ditetapkan orang tua bersifat mutlak tidak dapat dibantah, orang tua akan menghargai anak apabila anak mengikuti apa yang diinginkan orang tua. Orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung kurang memberikan ruang pada anak untuk berdiskusi atau menyampaikan pendapat.
Anak usia dini yang mendapat pola asuh otoriter cenderung merasa kurang percaya diri, tidak mandiri, kurang dalam bersosialisasi, tidak dapat menyelesaikan masalah sendiri, dan takut mengambil resiko. Anak juga bisa tumbuh menjadi pemberontak karena merasa terlalu dikekang.
Dampak positif dari penerapan pola asuh otoriter terhadap perkembangan moral anak adalah anak terhindar dari kenakalan remaja yang akan terjadi di masa depan. Karena ketika pola asuh otoriter diterapkan anak harus taat pada peraturan yang ditetapkan orang tua.
2. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak anak. Anak memiliki kekuasaan penuh dalam pengambilan keputusan, orang tua cenderung kurang peduli terhadap apa yang dilakukan anak. Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung bersikap sangat lembut dan longgar terhadap anak. Orang tua kurang tegas dalam menetapkan aturan atau memberi batasan kepada anak.
Anak dengan pola asuh orang tua permisif memiliki karakter yang keras kepala, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dan dapat bertindak semena-mena. Hal tersebut dapat menyebabkan anak memiliki karakter yang kurang baik, karena dalam proses pembentukan karakter orang tua tidak terlibat langsung dan tidak memberi arahan.
Dampak positif dari pola asuh permisif anak bisa tumbuh menjadi individu yang kreatif karena terbiasa bebas berekspresi. Anak juga menjadi lebih berpegang teguh pada prinsip sendiri.
3. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang seimbang antara peran orang tua dan anak. Hal ini ditunjukkan dengan orang tua memberikan anak kesempatan untuk melakukan apa yang diinginkan tetapi orang tua juga memberikan aturan yang harus dipatuhi oleh anak. Orang tua melibatkan anak dalam mengambil keputusan dan menghormati pendapat mereka. Dalam pola asuh ini orang tua bersikap bijaksana dengan anak yaitu komunikasi yang dilakukan selalu dua arah dan orang tua bersikap terbuka kepada anak.
Anak dengan pola asuh demokratis ini anak cenderung menjadi anak yang percaya diri, mandiri, dan bertanggung jawab. Mereka cenderung memiliki kemampuan sosial yang baik dan mudah beradaptasi.
Pola asuh dapat mempengaruhi proses pembentukan karakter pada anak usia dini. Apabila dalam proses penerapan pengasuhan terdapat kesalahan yang dilakukan maka dapat berdampak negatif pada pembentukan karakter anak. Maka dari itu keberhasilan dalam proses pembentukan karakter pada anak usia dini yaitu penerapan pola asuh yang tepat. Pola asuh demokratis dianggap paling ideal karena menggabungkan disiplin, kasih sayang, dan komunikasi yang baik. Orang tua perlu memahami karakteristik anak dan situasi keluarga untuk menerapkan pola asuh yang paling sesuai. Dengan pola asuh yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan hidup.
Kreator : Tri Welas Asih
Comment Closed: Tipe-tipe Pola Asuh Orang Tua
Sorry, comment are closed for this post.