Di era digital sekarang ini, beragam informasi bertandang di ponsel kita. Termasuk ajakan yang sangat menggoda, yakni cepat sukses menjadi kaya berkat trading. Bagi sebagian orang, peluang sukses jadi kaya raya dalam waktu singkat mampu menumbuhkan minat yang cukup besar. Seketika target hidup berubah. Angan melambung seolah sukses benar-benar sudah di depan mata. Trading akan memberi keuntungan besar. Bisa menarik saldo yang menjadi berlipat-lipat besarnya dari modal. Uang di rekening tiba-tiba berjumlah ratusan juta. Wooo, lunas semua hutang! Berbagai angan indah pun berjumpalitan di dalam benak.
Berbagai informasi di media sosial disadari atau tidak justru menekan kehidupan kita sebagai manusia.
“Aku ingin sukses, sekarang juga!”
Dan, jalan menuju sukses itu seperti sudah terpampang di depan mata, tinggal menapakinya. Kapan lagi jika bukan sekarang ini. Apalagi di media sosial itu juga disuguhkan berbagai kisah sukses dari mereka yang meraih sukses berkat trading. Kian gelap mata lah kita. Mereka sudah sukses, aku pun bisa. Seperti itulah situasi batin kita.
Benarkah dunia trading menjadikan seseorang sukses menjadi kaya raya dalam waktu singkat?
Belum lama ini, seorang teman mengisahkan bagaimana ia menjalani trading. Ini bukan kisah sukses, namun sebaliknya. Dia gagal dan kehilangan banyak uang. Maka dia berbagi cerita, agar khalayak ramai dapat lebih mencermati dunia trading ini. Kegagalan adalah guru terbaik, menurutnya. Ya, bagaimana kita dapat berguru pada kegagalan seorang teman ini dalam dunia trading. Begini kisahnya.
Teman saya itu bernama Mulyo Sumitro (bukan nama sebenarnya). Suatu hari, Mulyo mendapat rekomendasi dari teman lamanya, sebut saja Bintoro. Menurut Mulyo, Bintoro ini dulu susah hidupnya, dan sekarang sudah kaya raya. Bintoro mempunyai beberapa toko elektronik dan sembako. Bintoro menceritakan kepada MulYo, ia sukses berkat trading yang telah dijalankan sejak dua tahun lalu.
“Kamu pun bisa Mulyo, ayo gabung. Aku hubungkan dengan konsultanku ya,” ajak Bintoro kepada Mulyo.
Mendengar kisah sukses Si Bintoro, Si Mulyo pun langsung berbunga-bunga.
“Siap!!!” jawabnya.
“bagaimana caranya?” tanya Mulyo lebih lanjut.
Singkat cerita, si Mulyo pun ikut trading. Bintoro menghubungkannya dengan seorang broker atau konsultan trading bernama Hendra (bukan nama sebenarnya). Dengan berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp, Hendra mengenalkan dirinya dan menjelaskan apa yang harus dilakukan Mulyo.
Hendra mempersilakan Mulyo untuk menyiapkan dana terlebih dulu, dan jika sudah siap bisa menghubunginya kembali.
Seminggu setelah itu, Mulyo siap dengan dana sebesar dua juta rupiah. Mulyo menghubungi Hendra, yang langsung disambut baik. Hendra pun memperkenalkan siapa dirinya. Dia menjelaskan, bahwa dia bekerja sebagai seorang konsultan panduan transaksi keuangan dengan jam terbang sudah lebih dari sepuluh tahun. Hendra adalah seorang analis data di Wall Street, Amerika Serikat. Dan sekarang ini, Hendra bekerja sebagai seorang konsultan investasi di London, Inggris. Ia bernaung di suatu perusahaan investasi yang telah berdiri selama enam tahun, yang berkantor di kawasan elit di London.
Hendra meyakinkan Mulyo bahwa perusahaan tempatnya bergabung menjamin tingkat keberhasilan transaksi dengan resiko kerugian paling rendah. Didukung dengan dana yang besar, perusahaan menjamin semua klien tidak akan rugi, resiko kerugian dapat dikurangi hingga nol resiko.
Investasi utama menggunakan USDT dan ETH. USDT adalah mata uang stabil terpusat, 1 USDT = 1 Dollar AS. Tether lah yang menerbitkan dan mengelola mata uang ini, dan menyimpan sejumlah cadangan Dollar AS untuk mendukung nilai USDT.
“Jadi tidak perlu kuatir tentang masalah saat menukar mata uang. Ini adalah valuta asing,” demikian dijelaskan Hendra.
Selanjutnya, Hendra akan memandu Mulyo untuk melalui semua proses transaksi. Dari transaksi ini dijanjikan keuntungan minimal 20%. Hendra sebagai konsultan akan mendapat komisi sebesar 30% dari seluruh keuntungan. Komisi dibayarkan terpisah. Dibayar dari rekening Mulyo, bukan dari saldo di akun.
Ada dua poin dalam kerjasama antara Mulyo sebagai investor dan Hendra sebagai konsultan dari perusahaan investasi itu. Pertama, setelah mendapat keuntungan dari transaksi, Mulyo harus membayar komisi/biaya bimbingan sebesar 30% dari jumlah keuntungan. Komisi harus dilunasi, baru melanjutkan ke transaksi selanjutnya. Jumlah transaksi sebanyak lima kali. Saldo di akun dapat ditarik setelah Mulyo menyelesaikan lima transaksi ini.
Poin kedua, dipastikan Mulyo menghasilkan uang terlebih dulu, baru memberi komisi. Jumlah komisi bergantung pada besar keuntungan. Semakin besar keuntungan, komisi pun semakin besar. Mulyo tidak perlu kuatir, tidak ada risiko rugi dalam investasi ini.
Singkatnya, Mulyo pun memulai bertransaksi. Transaksi pertama sebagai percobaan, sebelum menandatangani kontrak kerjasama.
Ia mentransfer sebanyak dua juta rupiah ke rekening yang disebutkan Hendra. Hendra langsung memberinya sebuah tautan URL yang bisa dibuka di Google Chrome. Setelah Mulyo membuka tautan URL itu, Hendra meminta Mulyo untuk mengirimkan tangkapan layar akun tersebut. Langkah pertama mendaftar di pasar bursa terkenal di Inggris, yang merupakan salah satu dari 10 bursa teratas di dunia. Setelah terdaftar dan memperoleh akun, Hendra memandu langkah per langkah dengan meminta klik sesuai petunjuk anak panah, dan setiap kali mengirim tangkapan layar.
Dipandu konsultan Hendra, Mulyo menyelesaikan proses transaksi. Di akhir sesi, Hendra meminta Mulyo untuk tidak klik apapun sebelum mendapat perintah menutuh. Di tahap ini Mulyo menunggu agak lama. Perlu waktu untuk menutup transaksi sehingga mendapatlan keuntungan yang tinggi.
“Ini adalah akhir dari sesi, jangan klik apapun sampai saya memberitahu anda untuk menjual dan menutup posisi,” demikian perintah Hendra.
Empat menit kemudian, masuk perintah untuk menutup.
“Klik menutup!”
Dikonfirmasi lagi. Klik tentu. Transaksi selesai.
“Saldo awal Anda adalah 130 dolar AS. Saldo Anda saat ini adalah 169 dolar AS. Keuntungan Anda hari ini adalah 39 dolar AS, setara dengan 602,316 rupiah Indonesia,” bunyi pesan WA dari Hendra ke Mulyo.
Mulyo pun senang. Dengan modal dua juta, sejam kemudian saldo berubah menjadi RP 2.602.316, yang langsung ditarik masuk ke rekeningnya. Langkah pertama untuk menggapai sukses pun berjalan lancar.
Mulyo terus melangkah. Dengan penuh keyakinan, ia mengambil kuota terkecil dengan investasi sebesar lima juta rupiah. Ia menandatangani kontrak untuk lima kali transaksi.
Ibarat menjaring ikan di sungai, setiap menebar jaring ikan yang didapat semakin banyak. Demikian pula transaksi demi transaksi, Mulyo semakin besar mendapat keuntungan. Besarnya keuntungan menentukan besarnya komisi yang harus dibayar sebelum melakukan transaksi berikutnya.
Dengan arahan dari konsultan Hendra, Mulya melakukan transaksi pertama. Kurang dari dua jam lamanya bertransaksi, dari modal investasi sebesar lima juta mendapatkan perhitungan sebagai berikut: keuntungan Anda hari ini $149, dikonversi menjadi Rp 2.267.340. Komisi yang harus dibayarkan sebesar 30%, ditransfer langsung ke rekening yang ditentukan oleh konsultan Hendra berjumlah $44,7 atau Rp 680,202.
Lanjut transaksi kedua. Modal sudah bertambah keuntungan. Dan hasil dari transaksi kedua didapat perhitungan sebagai berikut: keuntungan Anda hari ini $361, dikonversi menjadi Rp 5.470.341. Besaran komisi yang harus dibayar 30% dari keuntungan ialah $108,3 atau Rp 1.641.102.
Transaksi ketiga. Modal bertambah keuntungan dari transaksi sebelumnya. Dan hasil dari transaksi ketiga didapat keuntungan sebesar $969, dikonversi menjadi Rp 14.690.815. Besar komisi 30% dari keuntungan yang harus Mulyo transfer ke rekening yang ditentukan Hendra sebesar $290,7 atau Rp 4.407.244.
Transaksi keempat membuat Mulyo melonjak dan sesak nafas. Keuntungannya melejit hampir enam kali lipat dari keuntungan sebelumnya. Didapat perhitungan sebagai berikut: keuntungan Anda hari ini $6432, dikonversi menjadi Rp 97.159.540. Besar komisi 30% dari keuntungan, harus dilunasi Mulyo sebelum ke transaksi terakhir/kelima, yakni sebesar $1929,6 atau Rp 29.147.862.
Mulyo pucat, membayangkan jumlah komisi yang harus ia bayar yang melejit di luar dugaannya. Darimana bisa mendapatkan uang sebesar itu?
Di sesi inilah Mulyo menjadi stres. Pikiran kalut. Ia merasa mati langkah. Mulyo tidak lagi mempunyai dana untuk melanjutkan transaksi ke lima. Ia juga tidak mampu membayar komisi dari keuntungan di transaksi ke empat berjumlah Rp 29. 147. 862. Tidak ada aset yang bisa dijual, atau meminjam uang ke siapa, tak lagi ada jalan.
Kepada konsultan Hendra ia meminta bantuan. Mulyo mengajukan permintaan untuk dapat menarik saldo di akun dari transaksi yang sudah ia lewati.
“Ya, saya akan membantu anda agar dapat menarik seluruh dana pada akun anda, setelah anda menyelesaikan pembayaran komisi tertunda ini,” inilah jawaban dari Hendra, si konsultan. Tidak ada negosiasi lagi.
Mulyo pun menyerah. Berhari-hari ia memikirkan uangnya yang telah masuk ke akun trading, pertama sebagai modal/investasi, dan membayar tiga kali komisi ke konsultan. Saldo di akun tersebut memang telah menjadi berlipat-lipat besarnya. Namun, dana ini tidak dapat diapa-apakan. Tidak dapat ditarik sebelum ia membayar komisi ke empat dan melanjutkan ke transaksi kelima atau yang terakhir. Setelah itu, Mulyo dapat menarik semua saldo di akun. Ya, saldo yang jumlahnya sudah lebih dari 100 juta itu hanya semacam fatamorgana; ada tapi tiada.
Demikianlah pengalaman trading dari seseorang bernama Mulyo. Ia gagal, tidak kuasa menjadi kaya seketika. Gagal karena tidak mempunyai dana yang cukup untuk membayar komisi ke konsultan. Ia tidak mampu merampungkan lima transaksi seperti dalam kontrak kerjasama. Butuh dana besar dan nyali besar untuk masuk ke dunia trading yang gambling. Untung besar, tapi resiko juga besar.
Langkah coba-coba yang tidak dilandasi pemahaman yang cukup tentang hal atau bidang yang baru itu riskan membawa kita kepada kegagalan. Langkah-langkah itu justru membuat kita menjadi cemas, tidak tenang menjalani hidup.
Mulyo pun kebingungan lalu bertanya pada saya, bagaimana sebaiknya? Saya sarankan dia untuk diam, gapai ketenangan.
“Coba kau hitung ulang atas target masa depanmu. Kita sesuaikan dengan kemampuan yang ada saja. Kita menata kembali dengan lebih realistis, fokus menjalani dan menikmati kehidupan saat ini. Mari kita mengambil sikap dan langkah yang jelas-jelas saja, yaitu menjalani keseharian dengan membereskan tugas-tugas yang ada saat ini.”
Uang yang sudah tertelan sistem trading pun aku minta direlakan saja. Bagaimana lagi, uang jutaan hasil berhutang itu telah lepas dari genggaman, dan tak dapat dikejar lagi.
“Tidak apa-apa, uangmu akan jadi berkat bagi yang telah menerimanya,” ujarku kepadanya.
Kreator : Breska
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Trading : Untung yang Diharap, Buntung yang Didapat
Sorry, comment are closed for this post.