Pagi itu, hawa dingin masih menelusup di tubuh alika yg masih terlelap di kamarnya karena aktivitasnya yang padat. Alika adalah seorang ibu 3 anak . 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.
Anak pertamanya kania, dia masih duduk di kelas 4 sekolah dasar. Dia anak yg baik, kania suka membantu pekerjaan ibu nya di rumah. Dia jg yg selalu menemani adik-adiknya ketika bermain bersama.
Sifa, anak kedua alika. Dia ini anak yang aktif, sedikit keras kepala tapi sangat sayang sama adiknya. Hamdan, anak laki-laki yg aktif, cerdas dan tanggap dengan keadaan sekitarnya. Jika alika selesai makan, hamdan ini yg menaruhkan piring kotor alika dan mengambilkan minum untuk alika.
Sifa baru berumur 6 tahun bln november kemarin, dan masuk TK . Tahun depan sifa sudah masuk Sekolah Dasar. Sedangkan hamdan, baru masuk usia 2 tahun bulan september lalu. Jarak kelahiran anak-anak Alika 4 tahun semuanya.
Anak seusia kania, sifa, dan hamdan ini masih senang bermain dan belum memahami hal-hal yang harus ia kerjakan setiap harinya. Kadang harus Alika suruh lagi untuk hal yg biasa ia lakukan setiap harinya. Seperti setelah bangun tidur, ia harus shalat subuh dan membereskan tempat tidurnya. Lalu menyapu rumah dan halaman. Itu tugas setiap harinya.
Rumah tangga alika dan suaminya baru berjalan kurang lebih 11 tahun, awalnya rumah tangga alika dan suami berjalan biasa saja. Suaminya bekerja setiap hari, dan memberi nafkah untuk keluarganya.
Akhir akhir ini, suami alika tidak bekerja lagi, sebelumnya suami alika buka steam motor sendiri meski bangunannya menyewa, dan rame setiap harinya. Pagi sampai sore rame pelanggan. Sedangkan malamnya dia mancing sampai larut malam dan paginya buka steam lagi. Dan berulang lagi.
Alika berkata pada suaminya “ bisa enggak mancingnya tidak di kolam, karena banyak mengeluarkan biaya ? Kalau mau mancing ya gpp tapi di sungai atau rawa saja? Aku juga punya hoby yang pengen aku lakukan, anak anak juga butuh biaya ini itu dan kebutuhan sehari-hari, apalagi ada setoran arisan dan bank. Itu semua lebih banyak aku yg membayarnya.
Rasanya sudah capek untuk membina lagi hubungan kami ini, semoga semuanya baik-baik saja. Alika tidak mau ambil pusing, ada atau tidak ada ya di jalani saja. Dan semoga suaminya bisa berubah lebih baik lagi. Aamiin
Comment Closed: Ujian rumah tangga
Sorry, comment are closed for this post.