KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ujung Tombak Pendidikan Karakter di Sekolah

    Ujung Tombak Pendidikan Karakter di Sekolah

    BY 07 Jun 2024 Dilihat: 156 kali
    Ujung Tombak Pendidikan Karakter di Sekolah_alineaku

    Perkembangan dunia yang kian mengglobal  telah membawa konsekuensi  yang tidak dapat dibendung oleh semua bangsa, yaitu terjadinya interaksi antarbangsa dan budaya yang semakin meluas. Masuknya budaya barat dalam kehidupan  masyarakat telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap  pola hidup terutama di kalangan generasi muda.  

    Kita tidak dapat   bersembunyi dari pengaruh tersebut agar terbebas dari globalisasi.Globalisasi bekerja selama 24 jam. Kehidupan global dalam berbagai dimensi ini akan terus menggelinding dan menerpa setiap bangsa. Bahkan, manusia sebagai anggota masyarakat   tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh global dimanapun ia berada, terutama kepada generasi muda. Dengan kemajuan global ini mengakibatkan maraknya tindak kekerasan, perkelahian, atau tawuran.

    Demikian pula kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Mau tidak mau negara harus menerimanya, walau efek  kemajuan TIK itu sungguh dahsyat. Budaya asing yang sebelumnya tidak terlihat jelas, menjadi benar-benar singgah ke kamar tidur, ke ruang kerja sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat. Terutama kalangan generasi muda. Pengaruh tersebut berupa pelemahan karakter atau  akhlak. Oleh karena itu, kaum muda sangat perlu dibentengi dengan kekuatan mental dan budaya bangsa, agar kemerosotan moral  tidak terjadi . Meskipun budaya asing berada di sekelilingnya , generasi muda tetap cinta pada Tuhannya, tanah airnya, serta memiliki tenggang rasa dengan sesama.

    Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi generasi muda untuk menghindar. Yang dapat dilakukan sebagai generasi muda adalah masuk dalam kancah global dengan berbagai kualitas dan kemampuan diri serta keterampilan yang mampu bersaing dengan generasi  muda dari negara lain.Tanpa kualitas, akan menjadi tumbal globalisasi karena yang terjadi dalam era globalisasi adalah kompetisi yang super ketat. Siapa yang memiliki kualitas tinggi akan mampu survive, sebaliknya yang kalah bersaing akan terombang ambing seperti buih di tengah lautan.

    Untuk itu, setumpuk harapan disandarkan pada dunia pendidikan. Sebuah keinginan yang boleh jadi terdengar berlebihan, meski sesungguhnya amat wajar , mengingat pendidikan memanglah tumpuan solusi dari sekian banyak persoalan sumber daya manusia dan problem kemasyarakatan . Pendidikan pada  hakikatnya adalah perubahan perilaku. Oleh karena itu, sudah selayaknya proses pendidikan sanggup mengubah sikap dan perilaku sesuai harapan.

    Ujung tombak pelaksana pendidikan adalah guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

    Mendidik berarti, menanamkan nilai-nilai yang baik menata: hati, pikiran,dan sikap mental.

    Mengajar berarti, memberikan pengetahuan yang bermanfaat dalam menghadapi kehidupan

    Membimbing berarti, menuntun ke arah tujuan yang telah ditetapkan

    Mengarahkan berarti menunjukkan kepada pilihan yang terbaik

    Melatih berarti, membiasakan peserta didik  melakukan sesuatu yang baik secara benar dan melakukan sesuatu yang benar secara baik

    Menilai dan mengevaluasi berarti menghitung dan mengukur proses dan hasil kerja

    Dengan demikian guru memiliki peran dalam pendidikan untuk pembentukan karakter siswa dalam pembelajaran di kelas.

    Oleh karena itu, guru sebagai pelaku dalam proses pendidikan khususnya di sekolah dituntut terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dirinya dalam mendidik dan membangun karakter siswa. 

    Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan, artinya tidak ada dua individu yang sama. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Membimbing siswa untuk menemukan potensi mereka sebagai bekal, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat.

    Membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa ditunda, mulai dari lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih beradab, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya.Maka dari itu guru memiliki peranan yang penting dalam membangun karakter bangsa.

    Sebagai komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Guru ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan pendidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa setiap diri guru itu terletak tanggungjawab untuk membawa para siswanya pada kedewasaan  atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai “pendidik” yang transfer of value dan sekaligus sebagai “pembimbing” yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam pembentukan karakter.

     

    Kreator : Hutbaya

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ujung Tombak Pendidikan Karakter di Sekolah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021