Bismillahirrahmanirrahim……
Hari ini Minggu, 24 November 2024 dilaksanakan Musyran (Musyawarah Ranting) PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) dan PRA (Pimpinan Ranting Aisyiyah) Bambe. Acara ini digelar usai Pengajian Cabang Driyorejo yang bertempat di masjid Al Furqon Perumahan Bukit Bambe. Musyran dimulai pukul 10.15 dan selesai pukul 14.30 sore menjelang adzan ashar.
Peserta Musyran yang hadir adalah warga Muhammadiyah Bambe, Pengurus Ranting, Ketua serta Pengurus Cabang Muhammadiyah/Aisyiyah Driyorejo. Adapun pemilihan PRM dan PRA dilaksanakan bersamaan di lantai satu masjid Al Furqon dengan ada pembatas antara Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu dengan pembatas hijab. Walaupun ada hijab pembatas semua bisa fokus melihat ke depan menyimak layar LCD.
Musyran ini dipandu oleh satu MC (Mas Bariq) dan satu Operator (Mas Izzul). Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pengarahan dan pembacaan tata tertib, tata cara, dan mekanisme pemilihan oleh Pak Syafi’i. Acara selanjutnya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PRM/PRA yang disampaikan oleh Drs. Syafi’i M. Pd I. sebagai ketua PRM yang lama sekaligus mewakili LPJ PRA yang mestinya dilaporkan oleh bu Rindyawati ketua PRA lama yang beliau adalah istrinya pak Syafi’i. Setelah ada beberapa tanggapan dan tambahan dari Bu Rindyawati dan penegasan dari MC, diputuskan bahwa laporan LPJ tersebut diterima.
Setelah laporan LPJ diterima acara selanjutnya adalah pembacaan Program Kerja yang dibacakan oleh pak Syafi’i. Dari sekian banyak program kerja yang dirancang dan dibacakan oleh ketua lama tersebut tiap-tiap poin ditanggapi oleh peserta Musyran. Jika poin permasalahan tersebut kiranya tidak cocok untuk dilaksanakan pada masa mendatang maka rencana kerja yang sudah ditulis itu dihapus. Atau jika kurang sesuai tata bahasanya maka disusun ulang oleh peserta dengan saling mensupport dan memusyawarahkan satu sama lain. Dari pembacaan dan pembahasan Program Kerja ini terdapat lebih dari 23 poin yang telah disepakati.
Usai pembahasan program kerja ini acara dilanjutkan dengan Pemilihan Ketua Ranting. Sebagai ketua sidang komisi PRA adalah Bu Endah suryani dan Notulen adalah Bu Rahma Yulia.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Pemilihan PRA/PRM peserta yang hadir terdiri dari 3 versi yaitu:
Dari keterbatasan ketentuan peserta tersebut syarat utama untuk bisa menjadi pemilih dan menjadi calon kandidat adalah kepemilikan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/Kartu Tanda Anggota Aisyiyah. Dalam KTM/KTA tersebut tertera Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) atau Nomor Baku Aisyiyah (NBA). Bagi kandidat yang akan dicalonkan harus memiliki KTM/KTA. Jika tidak mempunyai, maka tidak bisa memilih apalagi dipilih. Hal ini untuk menjaga ketertiban administrasi dan loyalitas warga persyarikatan terhadap gerakan dakwahnya. Serta merupakan identitas yang penting dalam berorganisasi.
Sesuai data yang telah dihimpun oleh bu Rindyawati dan dishare di grup Ranting Aisyiyah Bambe, berikut ini adalah peserta yang memiliki hak memilih.
Berdasarkan pasal 30 Anggaran Dasar Aisyiyah tentang musyawarah Ranting:
a. Anggota:
1) Anggota Pimpinan Ranting
2) Anggota Organisasi Ranting.
b. Peserta.
c. Peninjau.
d. Musyawarah Ranting diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
A. Atas dasar hal di atas maka yang mempunyai hak pilih, hak dipilih, dan hak bersuara/berpendapat sebagai berikut:
Dari Unsur/Utusan Anggota Pimpinan Ranting/Anggota Organisasi Ranting:
B. Atas dasar di atas maka yang TIDAK mempunyai hak pilih tetapi mempunyai hak bersuara/berpendapat sebagai berikut sebagai Unsur/Utusan Peserta Musyawarah:
Sesuai kebutuhan formasi kepengurusan ranting dalam pemilihan nanti akan dipilih 7 orang dari 14 orang ibu yang telah tercantum di atas.
Dari ke-14 orang ibu di atas ternyata ada tambahan yaitu:
Kedua Ibu ini ternyata sudah memiliki Kartu Anggota Muhammadiyah, tetapi ketika di grup Ranting Aisyiyah diworo-woro untuk menunjukkan kepemilikan KTA/KTM keduanya tidak muncul. Meski demikian akhirnya kedua ibu ini dimasukkan dalam pemilih tambahan. Walaupun baru menunjukkan kepemilikan KTM pada saat proses pemilihan.
Dari ke-14 peserta yang tercantum di atas ada yang tidak hadir pada saat proses pemilihan yaitu:
Selanjutnya, dilaksanakanlah proses pemilihan. Satu orang Ibu memilih 7 orang Ibu dari ke-14 orang itu. Pemilihan itu dilakukan dengan cara melingkari nomor urut nama orang yang dipilih. Setelah selesai kemudian kertas yang ada di kotak suara dihitung, dan sesuai dengan jumlah pemilih.
Kemudian, dengan disaksikan oleh 2 orang Ibu dari unsur peserta musyawarah yang tidak memilih, dan dipantau oleh Bapak-Bapak PRM serta langsung ditulis di laptop dan ditulis manual, kemudian dibacakan penghitungan suara.
Perolehan suara tersebut adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, dari keseluruhan diambil 7 orang yang memperoleh suara terbanyak. Untuk bu Umiyani dan bu Dhanik memperoleh suara yang sama yaitu 8 suara. Sesuai kesepakatan pembicaraan spontan saat itu yang dimasukkan ke dalam 7 peserta terpilih adalah bu Umiyani. Bu Umiyani ini pada periode sebelumnya diamanahi sebagai wakil ketua bidang majelis tabligh. Untuk bu Dhanik dimasukkan ke Nasyiatul Aisyiyah karena beliau masih gadis juga sehingga lebih tepat di Nasyiatul Aisyiyah.
Selanjutnya, Ibu-Ibu yang 7 ini mengadakan rapat. Sedangkan Bapak-Bapak mengadakan pemilihan dan penghitungan suara. Bersamaan dengan itu, ke-7 ibu-ibu ini bermufakat menentukan siapa yang menduduki posisi ketua, sekretaris, dan bendahara. Dalam rapat ini didampingi atau ditinjau oleh Ibu Yayuk sebagai Ketua Cabang Aisyiyah Driyorejo.
Ke-6 ibu ini sudah akan memulai tetapi masih ditahan oleh bu Yayuk. Bu Yayuk menelepon Ibu Eulis Suadah untuk meminta pertimbangan. Dalam komunikasinya, Bu Yayuk minta untuk diperbolehkan Bu Endah menjadi ketua. Tetapi Bu Eulis tidak mengijinkan Bu Endah dan Bu Rahma menjadi ketua. Beberapa hari sebelum musyran ini di gelar, Bu Eulis, Bu Endah, dan Bu Rahma duduk dan mengobrol bersama saat sedang di sekolah yaitu di TK ABA 45 Bambe. Bu Eulis mengatakan dengan tegas bahwa Bu Endah dan Bu Rahma nanti tidak boleh menjadi ketua. Karena peraturannya kalau guru tidak boleh jadi ketua. Tetapi untuk di tingkat ranting ada permakluman. Tergantung PCA atau PDA-nya.
“Kalau Bu Endah kan guru, boleh saja ya, kan bukan Kepala Sekolah. Kalau Kepala Sekolah baru tidak boleh. Tapi, kalau guru boleh saja ya, Bu.” kata Bu Yayuk kepada Bu Lis melalui telepon. Tetapi, Bu Eulis tetap bersikukuh tidak memperbolehkan atau tidak mengizinkan Bu Endah dan Bu Rahma menjadi ketua. Usai Bu Yayuk berkomunikasi dengan Bu Lis, rapat segera dimulai.
Dalam rapat ini, ke-6 orang Ibu memillih Bu Endah sebagai ketua. Tetapi langsung dipatahkan oleh Bu Yayuk. Bu Rahma memberikan alasan untuk pemakluman supaya bu Endah yang jadi ketua, tetapi Bu Yayuk tetap membantah alasan yang disampaikan bu Rahma, bu Warni, bu Rindyawati, dan ibu-ibu yang lain. Sedangkan dari ke-7 orang itu, 6 diantaranya adalah guru. Tetapi ada yang guru TPQ, guru TK, dan lainnya. Tetapi, khusus Bu Endah adalah guru TK ABA 45 yang berada di bawah naungan PRA Bambe dan khusus Bu Rahma adalah Kepala Kelompok Bermain Aisyiyah Bambe, yang artinya juga di bawah naungan PRA Bambe. sedangkan Bu Eulis adalah Kepala TK ABA 45 Bambe. Dan KB-TK ABA 45 Bambe ini satu atap. Satu naungan sama-sama dibawah naungan PRA.
Karena perjuangan ke-6 Ibu ini selalu dipatahkan oleh Bu Yayuk yang telah berkoordinasi dengan bu Eulis, akhirnya yang dipilih menjadi Ketua PRA adalah Bu Rochma Aprilia. Beliau adalah guru TPQ Al Furqon. Akhirnya, Bu Endah pun legowo, mau menerima keputusan yang ada. Walaupun Bu Endah memperoleh suara terbanyak di antara ibu-ibu yang lain, tetapi karena rapat memutuskan Bu Endah tidak jadi ketua, ya sudah lah , tidak mengapa, terima apa adanya. Dari musyawarah ini ditentukan:
Dimusyawarahkan sekalian siapa-siapa yang akan
Disepakati juga Majelis-majelisnya yaitu:
Karena waktu sudah semakin menjelang ashar maka mas MC meminta segera dibacakan hasil musyawarahnya. Bu Endah yang ditugaskan sebagai Ketua Sidang dan Bu Rahma sebagai Notulen. Kemudian dibacakan di depan peserta PRM dan PRA oleh Bu Endah. Pada saat itu langsung ditulis di laptop yang langsung tampak di layar yang dipantulkan LCD sehingga bisa dilihat oleh semua hadirin.
Sementara itu untuk hasil pemilihan ketua PRM adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, rapat dan musyran sudah selesai dan diakhiri dengan sambutan singkat Ketua PRA terpilih (Bu Rochma). Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua PRM terpilih (Bu Amin). Selanjutnya, sambutan singkat oleh Bapak Abdul Wahhab selaku Ketua PCM Driyorejo dan diakhiri dengan doa yang dipandu oleh Pak Abu selaku Wakil Ketua PCM Driyorejo. Bismillah… Alhamdulillah… Allahu Akbar.
Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: UNIKNYA PEMILIHAN PRA
Sorry, comment are closed for this post.