KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » UP TO YOU

    UP TO YOU

    BY 10 Jun 2025 Dilihat: 61 kali
    UP TO YOU_alineaku

    Ini kisah tentang Lukman Al Hakim. Al Hakim menunjukkan suatu gelar bagi seseorang bernama Lukman yang artinya seorang yang memiliki hikmah, pengetahuan dan kebijakan. Gelar ini sangat layak disematkan pada namanya sehingga Allah pun menuliskannya menjadi salah satu nama dalam Al-quran yaitu surat Lukman.

    Tidak banyak yang mengetahui apakah Lukman ini seorang nabi atau rasul? yang pasti ia adalah orang tua teladan yang memiliki segudang kearifan yang patut diteladani oleh siapa saja yang ingin mencetak anak yang sholih sholihah, berakhlak mulia dan tentu saja cerdas.

    Syahdan, suatu hari Lukman Al Hakim mengajak anaknya untuk pergi ke suatu tempat. Karena perjalanan cukup jauh, tidak lupa keledai dibawanya serta. Tentu saja selalu ada hikmah yang diajarkan Lukman kepada anaknya, termasuk dalam perjalanan ini. Entah sengaja atau tidak, kenapa keledai yang dipilih? bukan kuda atau gajah seperti raja Abrahah, dan mungkin saja keledai adalah satu-satunya hewan yang mereka miliki. Karena tidak terdengar informasi bahwa Lukman adalah seorang Raja, jadi gajah atau kuda bukan pilihan mereka.

    Lukman dan putranya menaiki keledai itu melewati suatu kaum. Rupanya kebiasaan mengkritik atau lebih tepatnya nyinyirin sesuatu sudah ada sejak dulu.

    “Lihatlah! Betapa mereka tidak memiliki rasa belas kasihan. Kepada hewan pun mereka berdua menaiki keledai kecil itu!” 

    Yang lain mengiyakan dan tertawa sinis. Lukman dan anaknya mendengarkan percakapan segerombolan orang itu.

    “Anakku, bisa jadi apa yang mereka katakan itu benar! bagaimana kalau kita bergantian menaiki keledai ini?” 

    “Baik, Ayah. Sekarang, Ayah dulu yang duduk di atas punggung keledai ini, biarlah saya yang menuntunnya.” demikian ucap anaknya.

    Lalu, mereka melanjutkan perjalanan dan melewati suatu kaum. Di antara mereka terdengar berkata satu sama lain. 

    “Hai, lihat! Orang tua yang tak tahu diri! Masa sih anaknya dibiarkan jalan kaki, sedangkan dia enak-enak duduk di atas keledai!” 

    Lalu, yang lain menimpali sambil tertawa-tawa. 

    Lukman kemudian berkata “Anakku, bisa jadi apa yang mereka katakan benar! sekarang kamu yang menaiki keledai dan biar ayah yang menuntunnya!” 

    “Baik, Ayah!” jawab putranya. 

    Kemudian mereka berganti posisi, dan melanjutkan perjalanan. Mereka pun melanjutkan perjalanan dan melewati suatu kaum. 

    “Yaa ampuun! Anak durhaka! Masa ayahnya disuruh jalan kaki sedangkan anaknya enak-enak duduk di atas keledai?”

    Dan, mereka pun tertawa sinis dan nyinyir. 

    “Anakku, apa yang mereka katakan mungkin saja ada benarnya! bagaimana kalau kita berdua jalan saja!”

    “Baiklah!” jawab putranya. 

    Lalu, mereka meneruskan perjalanan dengan keledai, Lukman dan putranya berjalan berdampingan.

    Ketika Lukman dan putranya melewati suatu kaum, mereka tertawa sambil berkata, “Orang-orang ini aneh, kenapa keledainya tidak ditunggangi? bodoh banget!” 

    Yang lain sama-sama tertawa. Lalu, Lukman berkata, “Anakku, dari perjalanan yang telah kita lalui, setiap kaum memiliki pendapat atau kritikannya sendiri. Dengan demikian pada dasarnya semua kembali kepada kita sendiri. Oleh karena itu kita harus memiliki alasan kuat yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menentukan suatu tindakan yang mungkin berbeda dengan orang lain. Kenyataannya apapun yang kamu lakukan bisa saja dianggap salah oleh pihak lain, oleh karena itu pada akhirnya semua UP TO YOU!”

     

     

    Kreator : Iis Rodiah

    Bagikan ke

    Comment Closed: UP TO YOU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021