KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Valentine : Cintaku Kembali

    Valentine : Cintaku Kembali

    BY 11 Jan 2023 Dilihat: 198 kali

    Penulis : Patrisia Carolina (Member KMO Alineaku)

    Perkenalkan namaku Keysa, anak tunggal dari sebuah keluarga yang sangat kaya. Sekarang aku berumur 28 tahun dan aku seorang CEO dari perusahaan tambang keluargaku. Semenjak aku berumur 22 tahun aku menggantikan posisi ayahku sebagai CEO. Namun, ayah masih tetap memantau perusahaan dari rumah. Ayah selalu menginginkan yang terbaik untukku, baik pendidikan, pekerjaan maupun pasangan. Semuanya diatur oleh ayah. Setuju atau tidak semua keputusan ada pada ayah. Karena sifatnya yang terlalu mengekang dan mengatur membuat aku kehilangan orang yang sangat aku cintai. Cinta pertamaku. Lelaki yang membuat hidupku berwarna. Aku yang dulu menganggap segala sesuatu bisa kita dapatkan dengan mudah, kini aku tahu betapa susahnya orang-orang yang kurang beruntung sepertiku dengan susah paya mencari sesuap nasi.

    Hadirnya membuat aku banyak belajar dan tahu, belajar menghargai dan tahu berterima kasih. Laki-laki yang mengajarkanku banyak hal. Yang tak pernah lelah menghadapi kebodohanku tentang dunia yang kejam. Lelaki yang selalu berkata “kamu hebat” ketika aku berhasil melakukan sesuatu, walaupun yang aku lakukan masih salah ” besok coba lagi. Pasti bisa”. 

    Aku ingat ketika kami kencan sambil berjualan makanan dan minuman yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Waktu itu, dia sedang menerima telepon dari ibunya dan ada yang membeli dagangannya, aku ingin memanggil. Namun, aku urungkan. Dengan modal nekat dan ingatan yang samar, aku mengolah makanan dan minuman itu. Setelah jadi aku memberikan pada sang pelanggan. Dan naasnya pelanggan itu ngamuk karena minumannya keasinan dan makanan gosong. 

    “Kau mau membunuhku. Makanan apa ini. Gosong seperti arang tempurung, mana asam, asin, manis tidak karuan dan minuman macam apa ini, asin sekali. Berapa banyak garam yang kau masukan kedalam gelas, atau kau memasukkan air laut kedalam gelas ini. Percuma cantik tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Lap meja juga tidak becus, mengangkat piring dan gelas yang kotor saja tidak bisa. Kalau tidak bisa berbuat apa-apa, duduk saja atau  jual saja dirimu,” mendengar kata terakhirnya membuatku geram. Kuakui aku salah dan aku sudah meminta maaf. Tapi dia malah mengeluarkan kata-kata seperti itu. 

    “Kenapa anda kasar sekali. Kenapa anda tidak menjual diri anda sendiri atau keluarga anda. Apakah anda tahu kata anda sangat menyakiti perasaan saya. Saya sudah meminta maaf atas kesalahan yang telah saya perbuat dan saya berniat akan menggantikan dengan yang baru. Dan juga kalau anda tidak ingin makan di tempat kami saya akan mengembalikan uang anda bahkan memberikan uang tambahan. Lalu kenapa anda malah mengatai saya seperti itu. Apa anda tidak punya istri atau anak perempuan,” nafasku memburu.

    “Kurang ajar sekali mulut mu. Kau tidak pernah diajarkan oleh orang tua untuk menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Sudah salah bukannya minta maaf, malah mengeraskan suara. Dasar anak zaman sekarang, maunya menang sendiri,” aku menarik nafasku, dan buang perlahan. Aku tidak boleh terbawa emosi.

    “Maaf jika atas kelancangan saya. Mari saya gantikan dengan yang baru,” ucapku ramah.

    “Cih, dasar tidak tahu malu. Tidak sudi saya makan di sini. Sini kembalikan uang saya,” aku pun mengembalikan uang sang pelanggan.

    “Hanya ini. Kau hampir membunuh saya dan kau hanya mengganti dengan ini. Jika terjadi sesuatu dengan saya tadi apa kau mau bertanggung jawab. Tambahkan!”  Dengan terpaksa aku mengambil uang di dalam laci dan menyerahkan pada pelanggan itu. Namun, dia meminta aku mengganti lima kali lipat dari harga asli. 

    “Bapak mau memeras saya. Saya tahu saya salah dan saya sudah meminta maaf. Lagi pula bapa hanya memakan satu suap dan jusnya bapak buang. Mentang mentang bapak pelanggan setia dan Dean tidak ada disini, bapak jadi seenaknya…”

    “Maaf ada apa ribut-ribut,” suara itu. Suara yang selalu menenangkan aku. 

    “Dean, kalau mau mencari karyawan cari yang benar. Masa makanan dan minuman rasanya tidak karuan. Diajarkan atau di tes dulu baru di terima. Hanya menang make up saja. Dan juga perhatikan attitude nya juga. Salah bukannya minta maaf, malah teriak teriak tidak jelas,” aku mengusap wajahku kasar. Bisa-bisanya dia menuduh aku begitu.

    “Maaf atas keteledoran teman saya. Mari saya ganti menunya, bapak bisa menunggu dan tidak usah membayar,” ucap Dean lembut.

    “Saya sudah tidak mau makan lagi disini. Saya mau kembalikan uang saya,” aku mencegah Dean yang  hendak mengeluarkan uang dari dompetnya, ” tidak usah. Tadi aku sudah mengembalikan uang beserta bunganya. Tapi bapak itu meminta lima kali lipat dan aku tidak memberikannya.”

    “Jelas kalian harus memberikan aku lima kali lipat. Untung saja saya cepat membuang makanan dan minuman itu, kalau tidak saya sudah berada di rumah sakit. Kalau kalian tidak mau saya akan melaporkan ke polisi dengan tuduhan percobaan pembunuhan,” aku melihat Dean tersenyum. ” Silakan bapak laporkan ke kantor polisi. Kita lihat siapa yang akan menang. Lagi pula, bapak tidak akan masuk ke rumah sakit hanya karena mencicipi masakan teman saya. Saya juga akan menggugat bapak dengan tuduhan pemerasan,” ucap Dean tenang. Pelanggan itu pun meninggalkan kami dan beberapa pelanggan. 

    “Maaf atas ketidak nyamanan bapak ibu sekalian. Silakan dilanjutkan,” ucap Dean. Dean menarikku menjauh dari sana dan memelukku. Pelukannya yang selalu membuatku tenang.

    “Kamu hebat, sudah bisa mengontrol emosi kamu,” aku menarik diriku dan menatapnya. “Tapi aku membuat kamu rugi, aku tidak tahu berapa banyak bahan yang aku habiskan untuk membuat satu porsi makanan dan satu gelas minuman,” Dean tersenyum dan mengecup keningku. 

    ” Besok kamu pasti bisa. Jangan menyerah, aku akan mendukungmu,” ku peluk lagi tubuh tegap. 

    Air mataku mengalir, menggingat momen itu. Tak ada lagi pelukan hangat, tak ada lagi tempat ku bersandar, tak ada lagi tempatku berkeluh kesah. Dean telah pergi meninggalkan aku, itu semua karena keegoisan ayahku. Ayahku tidak menyetujui hubungan kami dan menghancurkan usaha Dean. Bukan hanya itu ayah dengan teganya mengirim Dean pergi jauh entah kemana. 

    “Kapan kamu datang menjemputku. Kamu bilang ingin menjemputku di hari valentine. Tapi kamu tak kunjung datang. Kumohon datanglah cepat sebelum aku menjadi milik orang lain,” batinku. Ya, sebentar lagi aku akan bertunangan. Bertunangan dengan orang yang belum pernah kukenal. Aku menghapus air mataku, ketika bunyi pintu terbuka. “Ayo, kita ke gereja. Mempelai keluarga pria sudah menunggu,” ucap ibuku. Dengan pandangan kosong aku mengikuti ibuku. Selama acara berlangsung aku tidak fokus dan hanya menunduk. Air mataku tumpah saat menggingat Dean. Kuucapkan selamat tinggal pada cinta pertamaku. 

    Setelah acara selesai aku langsung kembali ke kamarku tanpa memperdulikan orang tua dan suamiku. Aku mendekap dan mengusap poster Dean, ” kemana kamu, kenapa tidak menjemput aku. Kenapa kamu membohongiku, kamu bilang ingin menjemputku di hari valentine tepat aku berusia 25 tahun. Tapi mana, kamu pembohong. Ini sudah tiga tahun, tapi kamu belum datang juga. Hikss .. aku kangen kamu…”

    “Aku juga, sangat merindukan kamu,” suara ini. Dean. Tapi… Ini tidak mungkin. Dean tidak mungkin disini. Aku berbalik dengan perlahan. Disana, Dean berdiri sambil tersenyum. Aku menggosok mataku dan Dean masih berdiri di sana. 

    “Tidak ingin memeluk,” aku mematung. Tak lama setelahnya aku merasakan dekapan hangat yang sangat aku rindukan. Dengan lembut Dean mengecup kepalaku dan melayangkan kata maaf berulang kali. 

    “Maaf membuat kamu menggu. Maaf terlambat menjemput. Maaf maaf maaf,” kupeluk erat tubuhnya. Setelah cukup lama kami berpelukan aku pun melepaskan diri dan memberikan senyuman manis.

    “Terima kasih sudah kembali. Terima kasih sudah menepati janjimu untuk mempersunting aku menjadi istrimu dan maaf tidak menyambut kedatanganmu,” air mataku kembali mengalir dan Dean menghapusnya.

    “Jangan menangis di hari bahagia kita,” aku tersenyum.

    “Selamat datang kembali cintaku,” Dean kembali mendekapku. Kami menghabiskan malam dengan mengobrol segala hal.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Valentine : Cintaku Kembali

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021