Sejak pertengahan Maret 2020 terjadi pandemi corona. Pandemi corona ini membuat lumpuh aktivitasku. Aku berprofesi guru SMP, dengan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran dilaksanakan secara daring dengan istilah PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Aku mengajar kelas VII dan kelas IX. Pertama PJJ terasa berat. Bagaimana cara memberikan materi supaya cepat, efektif, serta mudah dipahami peserta didik dengan waktu 60 menit, satu kali pertemuan per minggunya.
Sesama guru Bahasa Indonesia berdiskusi tentang pembelajaran PJJ saat pandemi ini. Kadang kami suka berselisih paham. Namun akhirnya kami sepakat memberikan materi esensial.
Alhamdulillah tahun pelajaran 2019-2020 berakhir. Semua peserta didikku naik 100%.
Menjelang tahun pembelajaran 2020-2021, pandemik corona semakin parah. Pembelajaran kembali daring. Pemerintah memberlakukan Kurikulum Darurat.
Kami di lapangan mulai menyusun administrasi pembelajaran sesuai dengan Kurikulum Darurat. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia rata-rata setiap semester ada 4 Kompetensi Dasar Pengetahuan dan 4 Kompetensi Dasar Keterampilan.
Aku ditugaskan mengajar kelas IX sebanyak 4 rombel dan kelas VII sebanyak 2 rombel. Agak banyak, karena ada satu guru Bahasa Indonesia yang pensiun.
“Bu Kus sudah siap administrasi untuk semester depan?” tanya bu Neta seniorku.
“ Alhamdulillah, insyaallah…siap, Bu,” jawabku.
“Saya minta filenya. Dan untuk pembelajaran disamakan saja. Apa yang Bu Kus sampaikan pada siswa nanti saya sampaikan juga,” sambung bu Neta.
“Insyaallah….siap, Bu,”jawabku.
Pembelajaran sudah hampir satu semester. Ternyata tidak ada tanda-tanda untuk pembelajaran tatap muka/luring. Bahkan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, tidak boleh praktek. Juga tidak boleh ekstrakurikuler. Semua harus daring/online.
Aku pikir, dengan pembelajaran daring membuat jenuh peserta didik. Mulai awal 2021, aku mengikuti diklat online untuk memperbaiki pembelajaran supaya menyenangkan peserta didik.
Semula aku ikut diklat online dengan berbayar. Awalnya mengikuti diklat online yang diadakan oleh MGMP BK bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. Kepala Sekolah menyarankan semua guru BK untuk mengikutinya. Namun aku mengikutinya juga. Kemudian aku mengikuti diklat online di luar kabupaten, bahkan luar provinsi.
Pada akhir tahun 2021 ada bimtek online gratis yaitu Bimbingan Teknis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Jabatan Fungsional Guru Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kabupaten Bandung oleh BKPSDM dengan 80 JP. Aku mengajak teman-teman guru di sekolahku untuk mengikutinya, mumpung gratis. “Bapak-bapak, Ibu-ibu …ayo ikut Bimtek, gratis loh!”
“Gak…Bu, Malas mengerjakan tugas akhirnya,” jawab seorang ibu guru.
“Ayo…nanti Kita kerjakan sama-sama, Bu,” kataku.
“Lain waktu aja, Bu,” kata seorang bapak guru.
“Ini banyak tugas siswa yang belum diperiksa,” kata guru yang lainnya. Dan banyak alasan yang lainnya.
Dari sekolahku hanya 2 orang yang mengikutinya yaitu aku dan pak Nandang, guru PJOK. Aku dan pak Nandang saling tukar pikiran dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas akhir. Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikannya dengan mendapatkan sertifikat.
Ternyata setelah beberapa kali mengikuti diklat/bimtek online, aku menjadi ketagihan. Waktuku banyak di rumah. Sehingga aku bebas menggunakan waktu, disamping tugas mengajar secara online dan tugas ibu rumah tangga.
Aku harus belajar, belajar, dan terus belajar. Belajar merupakan kebutuhan. Apalagi dengan digulirkannya kurikulum baru (Prototipe), berubah nama Kurikulum Paradigma Baru, dan berubah nama kembali, menjadi Kurikulum Merdeka.
Di awal tahun 2022, aku ikut diklat gratis kembali. Informasi ini dari grup WA SPG Tasikmalaya. Aku mengikuti Diklat Nasional Menguatkan Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru 40 JP yang diselenggarakan pada 26-29 Januari 2022 oleh e-Guru.id.
Setiap akhir pertemuan, ada penawaran menjadi member. Aku tertarik menjadi member. Aku ambil yang semesteran. Sejak Awal Februari 2022 aku menjadi member dan sudah diperpanjang awal Agustus 2022. Aku ambil semesteran mengingat kemampuan danaku.
Setiap bulan, aku bisa mengikuti pelatihan regular 32 JP dan 2 kali seminar secara gratis. Awal mengikuti member, aku sering mengambil pelatihan regular mengenai media pembelajaran. Harapanku untuk memperbaiki pembelajaran online yang menarik dan menyenangkan, serta memotivasi peserta didikku. Setiap akhir pelatihan, ada tugas yang harus diselesaikan. Dengan perlahan dan pasti, alhamdulillah aku jadi melek teknologi.
Yang paling berkesan, aku bisa membuat e-book creator dan peserta didik luar biasa dapat meningkatkan hasil belajarnya. E-book ini kemudian aku buat dalam bentuk PTK dan Best Practice. Berkat pelatihan-pelatihan itu, aku mendapatkan ilmu pengetahuan yang banyak.
Salah satu tulisanku, juga dipublikasikan oleh NaikPangkat.com berjudul Cara Asyik Belajar Menulis dengan Media e-Book creator.
Ternyata dunia semakin maju, pendidikan terus berkembang sesuai zamannya. Aku, sebagai guru harus mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman. Walau sudah mengajar, aku tetap harus belajar dan belajar.
Kreator : N. Ai Kusumawati
Comment Closed: Walau Sudah Mengajar, Tetap Belajar
Sorry, comment are closed for this post.