Hari Perkemahan,,,
Pagi hari semua peserta perkemahan sudah berkumpul di halaman sekolah. Namun belum ada tanda-tanda Yui akan datang. Hiyyih dan Sarang sudah bolak-balik menunggu kedatangan Yui.
“Apa sih yang dilakukan Yui, kenapa jam segini belum datang juga, keluh Sarang”.
“Iya tidak biasanya dia telat kayak gini, mana dihubungi nggak diangkat-angkat lagi, pesanku juga tidak di read, sahut Sarang”.
“Ini sudah waktunya kita berangkat, sebaiknya kalian berdua naik bus lebih dulu dan menunggu Yui di dalam, saran Rui”.
Di dalam bus terlihat Sky sedang memandang ke arah jendela dengan raut wajah gelisah.
“Baiklah, kita tunggu sebentar lagi ya, bujuk Hiyyih dan Sarang. “Kalau masih belum datang juga kita berangkat saja, mungkin Yui ada urusan makanya tidak datang”.
Tidak berselang lama Yui akhirnya terlihat berlari ke arah bus, Yui sampai di depan bus dengan ngos-ngosan.
“Maaf, maaf aku terlambat”, “Ok! Sekarang naiklah ke bus, kita harus segera berangkat”. “Maaf”, lirih Yui dan segera naik ke bus.
Sky tersenyum kecil.
“Yaa, apa saja yang kau lakukan, kami sudah menunggumu dari tadi”.
“Maaf, aku tidak bisa tidur tadi malam, jadinya telat bangun”.
“Kan sudah dibilang pasang alarm”, “Ya sudah tapi aku tak mendengar alarmnya”. “Ya sudah kamu duduk di kursi kosong di belakang kami, karena semua kursi sudah terisi”.
Yui membeku dan melebarkan matanya.
Di samping kursi kosong itu sudah ada Sky yang duduk terlebih dahulu.
“Oh kami bertatapan, batin Yui”.
Aku memalingkan pandanganku dan segera duduk di samping Sky.
Bus melaju menuju ke lokasi perkemahan.
Apa yang ku harapkan, Sky tidak akan tersenyum dan menyapaku terlebih dahulu. Dia selalu baik dan ramah kepada teman yang lain namun entah mengapa dia selalu dingin hanya terhadapku, batinku.
Kenapa sangat canggung berada didekatnya, aku sangat ingin berbicara kepadanya, tapi kurasa dia tak tertarik mengobrol denganku. Padahal kalau dipikirkan lagi kami tak secanggung ini saat SMP. Bahkan seingatku kami cukup dekat kalah itu., aku bahkan tidak ingat awal kecanggungan ini dimulai.
Flashback tahun-tahun di SMP.
Aku dan Sky berada di kelas yang sama selama 3 tahun, dia duduk tepat di belakangku. Setiap berpapasan kami saling menyapa layaknya teman kelas. Sky terkadang meminjamiku buku paketnya, karena tahu ada beberapa buku pelajaran yang tak bisa ku beli.
Guru-guru juga tak pernah memaksaku untuk melengkapi buku paketku karena mereka tau kondisi ekonomi keluargaku, dan untungnya nilaiku selalu di atas rata-rata karena aku rajin mencatat materi pelajaran, terutama pelajaran yang buku paketnya tak kupunyai.
Saat di kelas aku terkadang berbalik kebelakang jika Sky memanggilku karena membutuhkan sesuatu atau sebaliknya jika kau butuh sesuatu untuk di pinjam darinya. Dia selalu tersenyum ramah, setiap kali dia tersenyum aku merasa gugup dan tanpa sadar pipiku memerah. Aku berusaha mengontrol ekspresiku setiap berada didekatnya.
Kupikir kami menghabiskan banyak waktu bersama selama berada di sekolah menengah. Makan bersama di kantin bersama teman yang lain, bermain saat jam olahraga, dan bercanda gurau saat jam istirahat. Aku dan Sky juga sering membantu guru mengantar buku tugas ke kantor guru. Kami melewati masa SMP seperti itu.
Kembali ke lokasi perkemahan.
“Kau tak bilang Sky akan ikut?” isi pesanku pada Hiyyih yang duduk di depan kami.
“Oh ya aku melupakannya?” berfikir
“Memangnya kenapa?”
“Tidak apa-apa, hanya saja kupikir dia tak ikut”.
“Dia anggota pramuka, tentu saja dia akan ikut”.
Setelah beberapa jam pelajaran kami tiba di lokasi perkemahan. Kami turun dari bus dan menurunkan semua barang-barang dan perlengkapan berkemah. Kami berjalan menuju tempat untuk mendirikan tenda. Karena Kegiatan ini bukan acara resmi, melainkan sekedar acara untuk mengisi hari libur, kami bebas memilih sendiri teman untuk berbagi tenda.
Aku, Hiyyih, Sarang, dan Areum memilih untuk tidur di tenda yang sama. Sky, Jun, Chan, dan Jimin di tenda yang sama, dan teman-teman yang lain juga sudah punya kelompok sendiri dengan jumlah 4 orang satu tenda.
Kami mulai mendirikan tenda, kebetulan sekali tendaku dan Sky bersebelahan. Kami bekerja sama mendirikan tenda, teman-teman cowoknya membantu kami mendirikan tenda.
“Bisa ambilkan patok disana?” tanya Sky
Aku tersadar dari lamunanku. “Ah…aku?
“Iy, Yui, bisa ambilkan patok disana?” Tanyanya sekali lagi.
“Iy,,,iy (gagap) aku segera mengambil patoknya
“Ini” memberikannya kepada Sky.
“Terima kasih” (senyum Sky)
“Sama-sama”
(aku merasa pipiku akan terbakar dan jantungku berdetak kencang). Kami melanjutkan pekerjaan kami, aku lanjut membantu teman yang lain.
Tak berapa lama akhirnya semua tenda selesai terpasang. Kami menyelesaikannya lebih cepat dari perkiraan. Setelahnya kami membersihkan diri, ada juga yang memilih beristirahat sebentar, kami bersiap untuk menyiapkan makan siang. Sorenya teman cowok mulai mencari kayu bakar untuk acara api unggun sebentar malam. Aku bersemangat dan tidak sabar untuk acara api unggun. Sambil menunggu Hiyyih dan Sekarang aku duduk di depan tenda sambal bermain Hp. Aku memperhatikan teman-teman cowok mengumpulkan kayu bakar di tengah-tengah tempat kami memasang tenda.
“Deg”, jantungku berdebar Sky berjalan ke arahku. “Apa yang harus kulakukan”? batin Yui. Beberapa langkah lagi Sky tepat berdiri didepanku.
“Ini Sky”
Aku mendengar suara familiar dari arah belakangku, ternyata suara Areum, dia maju melewatiku dan memberikan Hp ke Sky.
“Terima kasih” ucap Areum sambil memberikan Hp ke Sky. “Sama-sama” balas Sky sambil tersenyum.
Apa yang kau pikirkan Yui, mana mungkin Sky melihat ke arahmu, (batin Yui merasa sedih). Aku memperhatikan mereka berdua yang berdiri berbicara didepanku, ada sesuatu yang aneh ku sarakan didadaku, dan tiba-tiba saja mataku terasa perih.
“Yui menundukkan kepalanya, melihat ke layar Hp”
“Sky melirik Yui dari sudut matanya” (sulit diartikan)
Sky berbalik kembali ke tempat cowok-cowok berkumpul setelah menerima Hpnya yang dipinjam Areum.
Kreator : RJ_94
Comment Closed: When You Love Me (High School Lovers) Chapter 2
Sorry, comment are closed for this post.