KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Yang Hobi Makan Itu, Papaku

    Yang Hobi Makan Itu, Papaku

    BY 29 Nov 2024 Dilihat: 154 kali
    Yang Hobi Makan Itu, Papaku_alineaku

    Masih kuingat dengan baik, betapa Mama pernah bercerita padaku, saat aku sudah membaringkan badan di pembaringanku dan Mama duduk di tepi tempat tidurku. Mama bercerita bahwa Mama dan Papa memiliki hobi yang berbeda tetapi bisa jadi sumber kegembiraan bersama. Aku senyum-senyum sendiri waktu itu, membayangkan hobi kedua orang tuaku ini.

      “Papamu hobinya makan. Kalau Mama, senengnya nonton film bioskop,” begitu kata Mama.

    ”Hehe, asyik dong Maa. Sesekali bisa nonton dan sesekali bisa ngandhok makan,” timpalku.

      Lalu, ingatan itu pun kembali datang. Masa-masa saat Papa dan Mama mengajak kami (aku, mas Eko, dan adek Erry) menikmati kuliner favorit di lokasi-lokasi tertentu. Salah satunya, Soto Ayam Lamongan di Pasar Keputran, tepat di gang belakang Hotel Olympic Urip Sumoharjo. Walau kadang antre dan harus menunggu beberapa saat, kami sabar menunggu demi bisa menikmati nikmatnya Soto Ayam langganan keluarga ini.

      Semangkok penuh porsi yang biasa kami pesan. Dengan kuah panas yang memenuhi mangkok dan hiasan irisan tipis daging ayam, bihun juga daun seledri menutupi bagian atas nasi. Plus, koya kerupuk udang yang selalu bikin rasa kuliner favorit kami ini menjadi semakin sedap saja. Betapa aku senang meracik rasa sotoku ini. Kutambah kecap manis sedikit, juga kecap asin, sambal secukupnya, dan tentu saja  perasan jeruk nipisnya. Ehm, sungguh nikmat rasanya. Selalu tandas tanpa sisa semua mangkok soto kami. Aku juga masih ingat, Papa pernah juga beberapa kali mengajak kami makan Soto Ayam Lamongan di jalan Simpang Dukuh dekat Hotel Ina Simpang. Soto Ayam Lamongan memang sudah menjadi kuliner terfavorit keluarga deh.

      Kuliner langganan kami lainnya adalah Gado-Gado Gelora Pancasila. Biasanya, Papa mengajak kami makan Gado-Gado ini saat dalam perjalanan pulang dari sekolah kami di SDN Trunojoyo II (sekarang bernama SDN dr. Soetomo VI Surabaya). Papa tahu banget, betapa aku juga suka menu enak ini. Papa selalu bilang pada ibu penjual, “Yang ini, bumbunya dibanyakin ya bu.” Yaa, aku memang senang jika bumbu Gado-Gado yang kental itu sampai penuh menutupi permukaan sayur dan lontong serta tahu goreng. Plus menutupi kerupuk udang dan kerupuk melinjo yang bertebaran di bagian paling atas piring. Rasanya nikmat sekali, makan kerupuk yang sudah kena bumbu kacangnya yang delicious ini.

      Lain Soto Ayam Lamongan Keputran dan Gado-Gado Gelora Pancasila, lain pula Bakso Taman Surya. Kami juga sering diajak Papa makan Bakso ini. Biasanya, jika kami sedang bersilaturahmi ke rumah Eyang Ondomohen. Maklum, rumah Eyang kan pas di depan Balai Kota Taman Surya. Tepatnya di jalan Walikota Mustajab 74. Bagian barat rumah Eyang, menghadap Gereja Maranatha dan bagian utaranya menghadap ke Taman Surya ini. 

      Papa pun sukses menularkan kesenangan makan Bakso Taman Surya ini pada kami bertiga. Bukan tanpa alasan. Semata karena rasanya yang memang enak dan khas. Pentol baksonya halus dengan rasa yang krius-krius. Pelengkapnya hanya bihun, tahu, dan gorengan. Enaknya kalau dimakan masih panas-panas lalu dibikin agak pedas dikit. Wah , pilek-pilek yang sudah mau datang menghampiri bakalan pergi menjauh. He he he,  inilah obat yang enak lagi manjur namanya. Hm, mantab dah pokoknya!

      Ada satu lagi menu favorit kami. Aku masih mengingat Allah di kala malam  sepulang kerja, masih menyempatkan menyenangkan kami. Seperti tak mengenal lelah, pulang jelang Maghrib dan setelah sholat Isya sudah berangkat lagi menuju Pasar Pakis. Tidak dengan tangan kosong tetapi enggan membawa sebakul nasi putih.

    “Hahhh!!! Emangnya, mau diapain nasinya Paa?” tanyaku padamu saat awal-awal engkau melakukan ritual ini.

      Ternyata oh ternyata, sebakul nasi itu  engkau bawa ke Pasar Pakis ke tempat langganan Papa yang berjualan Nasi Goreng. Nasi putih sebakul itu akan digoreng sampai siap. Ada campuran rajangan halus kubis dan irisan sedang daging ayam. Sesampai di rumah, langsung kami berlima santap bersama dengan kondisi masih    kebul-kebul uap panasnya. Sungguh terasa nikmat makan bareng-bareng dalam kebersamaan yang sederhana ini. Terlebih  jika turun hujan setelahnya. kesyahduan saja yang makin mewarnai.

    Paa … terima kasih … telah memperhatikan kami dengan caramu yang ora umum tapi indah. Sungguh, menjadi pengalaman bermakna untuk selalu mensyukuri segala karunia yang telah dilimpahkan … kebahagiaan keluarga dalam kesederhanaan.

     

     

    Kreator : Maryam Damayanti Payapo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Yang Hobi Makan Itu, Papaku

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021