KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Yang Tak Dianggap

    Yang Tak Dianggap

    BY 05 Sep 2024 Dilihat: 140 kali
    Yang Tak Dianggap_alineaku

    Arka bocah lelaki kecil periang dan selalu tersenyum. Sama siapa saja dia bisa berteman. Arka senang menari dan bermain sepeda. Melihat sikap Arka ini, mama optimis Arka mudah mendapatkan teman di sekolahnya.

    Hari ini adalah hari pertama Arka sekolah di Taman Kanak-Kanak. Arka senang karena ada ibu guru, banyak mainan, bisa belajar, dan banyak teman-teman baru juga. Arka selalu tersenyum menandakan betapa bahagianya dia bisa ke sekolah.

    Arka mencoba berbaur dengan teman-teman baru, ikut bermain dan belajar. Tapi sepanjang Arka di sekolah, Arka selalu bermain sendiri. Seakan-akan tidak ada yang mau mengajaknya bermain. Tapi sekali lagi, mama melihat Arka tersenyum.

    Pernah juga Ibu Guru menunjuk Arka untuk memimpin doa sebelum makan di sekolah. Arka senang menerima tugas tersebut. Tapi ada teman sekelasnya yang menangis ingin dia yang memimpin doa. Akhirnya Ibu Guru memaklumi dan menugaskan 2 murid termasuk Arka untuk memimpin doa. 

    Baik mama maupun kakaknya Arka, Risa..yang kadang menjemput Arka pulang sekolah sering kali melihat hal yang sama. Arka bermain sendiri. Arka mencoba berbaur dengan teman-teman, tetapi tidak ada yang mengajaknya bermain. Memang Arka anak yang periang, dia tidak merasa sedih diperlakukan seperti itu, sepanjang dia bisa pergi ke sekolah dan bisa bermain perosotan serta ayunan.

    Suatu hari ketika ada kelas renang di hari sabtu, mama menemani Arka ke sana. Sebelum kegiatan renang dimulai, anak-anak bermain termasuk Arka. Seperti biasa, Arka juga berlari mengejar teman-temannya berusaha ikut bermain dan berbaur. Setiap Arka datang, teman-temannya pergi meninggalkannya. Arka terus mengejar dan bermain dengan riang gembira. Mama sedih melihatnya. Karena Arka hanya ingin bermain bersama dan tidak ada yang mengajaknya. Entah apa yang salah dengan Arka. Arka anak periang, tidak nakal, dan ramah. 

    Hari ini mama menjemput Arka di sekolah. Mama memanggil Arka untuk pulang dan mengambil tasnya. Selama menunggu Arka datang,  ada seorang teman yang mengatakan kalau hari ini Arka menangis terus. Hal yang sangat jarang dilakukan Arka ketika berada di sekolah.

    Setiba di rumah, mama bertanya kepada Arka. “Arka…Kata teman Arka, hari ini Arka menangis. Kenapa, Arka?”, tanya mama dengan lembut. Dengan kepolosannya Arka menjawab, “Arka ga dibolehin main,ma… Tadi Arka ingin ikut main balok, tapi ga dibolehin. Arka malah didorong.”

    Mendengar itu hati mama menjadi semakin sedih. Mama memeluk Arka dan mengusap kepala Arka. “Tidak apa-apa, Arka. Nanti jika ada yang nakal atau gangguin Arka, coba sampaikan ke Ibu Guru. Coba temenan dengan yang lain atau bermain dengan mainan yang lain”. 

    “Tapi Arka sudah bilang berkali-kali sama Ibu Guru, ma…”, kata Arka lagi.

    Mama hanya bisa menghela nafas dan berusaha berfikir positif. Mungkin suatu saat nanti Arka akan punya teman-teman yang mau mengajak Arka bermain dan menerima Arka apa adanya. Mama sayang Arka. Arka anak yang hebat. Tetaplah menjadi anak yang riang gembira.

     

     

    Kreator : Fatrisia Yulianie

    Bagikan ke

    Comment Closed: Yang Tak Dianggap

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021