Arka bocah lelaki kecil periang dan selalu tersenyum. Sama siapa saja dia bisa berteman. Arka senang menari dan bermain sepeda. Melihat sikap Arka ini, mama optimis Arka mudah mendapatkan teman di sekolahnya.
Hari ini adalah hari pertama Arka sekolah di Taman Kanak-Kanak. Arka senang karena ada ibu guru, banyak mainan, bisa belajar, dan banyak teman-teman baru juga. Arka selalu tersenyum menandakan betapa bahagianya dia bisa ke sekolah.
Arka mencoba berbaur dengan teman-teman baru, ikut bermain dan belajar. Tapi sepanjang Arka di sekolah, Arka selalu bermain sendiri. Seakan-akan tidak ada yang mau mengajaknya bermain. Tapi sekali lagi, mama melihat Arka tersenyum.
Pernah juga Ibu Guru menunjuk Arka untuk memimpin doa sebelum makan di sekolah. Arka senang menerima tugas tersebut. Tapi ada teman sekelasnya yang menangis ingin dia yang memimpin doa. Akhirnya Ibu Guru memaklumi dan menugaskan 2 murid termasuk Arka untuk memimpin doa.
Baik mama maupun kakaknya Arka, Risa..yang kadang menjemput Arka pulang sekolah sering kali melihat hal yang sama. Arka bermain sendiri. Arka mencoba berbaur dengan teman-teman, tetapi tidak ada yang mengajaknya bermain. Memang Arka anak yang periang, dia tidak merasa sedih diperlakukan seperti itu, sepanjang dia bisa pergi ke sekolah dan bisa bermain perosotan serta ayunan.
Suatu hari ketika ada kelas renang di hari sabtu, mama menemani Arka ke sana. Sebelum kegiatan renang dimulai, anak-anak bermain termasuk Arka. Seperti biasa, Arka juga berlari mengejar teman-temannya berusaha ikut bermain dan berbaur. Setiap Arka datang, teman-temannya pergi meninggalkannya. Arka terus mengejar dan bermain dengan riang gembira. Mama sedih melihatnya. Karena Arka hanya ingin bermain bersama dan tidak ada yang mengajaknya. Entah apa yang salah dengan Arka. Arka anak periang, tidak nakal, dan ramah.
Hari ini mama menjemput Arka di sekolah. Mama memanggil Arka untuk pulang dan mengambil tasnya. Selama menunggu Arka datang, ada seorang teman yang mengatakan kalau hari ini Arka menangis terus. Hal yang sangat jarang dilakukan Arka ketika berada di sekolah.
Setiba di rumah, mama bertanya kepada Arka. “Arka…Kata teman Arka, hari ini Arka menangis. Kenapa, Arka?”, tanya mama dengan lembut. Dengan kepolosannya Arka menjawab, “Arka ga dibolehin main,ma… Tadi Arka ingin ikut main balok, tapi ga dibolehin. Arka malah didorong.”
Mendengar itu hati mama menjadi semakin sedih. Mama memeluk Arka dan mengusap kepala Arka. “Tidak apa-apa, Arka. Nanti jika ada yang nakal atau gangguin Arka, coba sampaikan ke Ibu Guru. Coba temenan dengan yang lain atau bermain dengan mainan yang lain”.
“Tapi Arka sudah bilang berkali-kali sama Ibu Guru, ma…”, kata Arka lagi.
Mama hanya bisa menghela nafas dan berusaha berfikir positif. Mungkin suatu saat nanti Arka akan punya teman-teman yang mau mengajak Arka bermain dan menerima Arka apa adanya. Mama sayang Arka. Arka anak yang hebat. Tetaplah menjadi anak yang riang gembira.
Kreator : Fatrisia Yulianie
Comment Closed: Yang Tak Dianggap
Sorry, comment are closed for this post.