KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Yuk, Kenali Gejala ADHD pada Anak

    Yuk, Kenali Gejala ADHD pada Anak

    BY 21 Okt 2024 Dilihat: 220 kali
    Yuk, Kenali Gejala ADHD pada Anak_alineaku

    Safa, seorang anak berusia 8 tahun, sering mengalami kesulitan saat berada di kelas. Ia tidak dapat duduk diam selama pelajaran berlangsung, sering berbicara di luar giliran, dan mudah terganggu oleh hal-hal kecil disekitarnya. Gurunya memperhatikan bahwa Safa sering kali tidak menyelesaikan tugas-tugasnya dan kesulitan mengikuti instruksi. Di rumah, orang tua Safa melihat bahwa dia sering lupa membawa buku dari sekolah dan sulit mengatur barang-barangnya. Setelah berkonsultasi dengan psikolog, Safa di diagnosis dengan ADHD.

     

    ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memusatkan perhatian, mengendalikan perilaku impulsif, dan menyesuaikan tingkat aktivitas dengan situasi. Anak dengan ADHD biasanya mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi, menjaga konsentrasi, atau tetap tenang dalam situasi yang membutuhkan fokus. ADHD umumnya terdeteksi pada usia sekolah, meskipun gejalanya bisa muncul lebih awal. 

     

    Ciri-ciri anak dengan ADHD dapat bervariasi, diantaranya :

    1. Kesulitan memperhatikan

    • Sulit fokus pada tugas atau kewajiban yang memerlukan konsentrasi
    • Sering melakukan kesalahan karena kurang perhatian terhadap ha-hal yang detail.
    • Tampak tidak mendengarkan saat diajak berbicara
    • Mudah terdistraksi oleh hal-hal sepele

    2. Impulsivitas 

    •   Sering bertindak tanpa berpikir terlebih dulu
    • Sulit menunggu giliran
    • Menginterupsi orang lain saat berbicara atau bermain
    • Tidak sabar dalam situasi yang memerlukan penantian

    3. Hiperaktivitas 

    • Tidak bisa diam atau duduk tenang dalam waktu lama
    • Sering berlarian, memanjat atau melakukan aktivitas fisik yang berlebihan di situasi yang tidak sesuai
    • Terlihat gelisah atau banyak bergerak, misalnya sering mengetuk-ngetuk tangan atau kaki
    • Sulit bermain dengan tenang

     

    Anak dengan ADHD sering kali menghadapi tantangan dalam lingkungan sekolah, sosial dan keluarga. Penyebab ADHD belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor dianggap berkontribusi, antara lain :

    1. Faktor Genetik 

    ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga. Anak-anak dengan riwayat keluarga ADHD memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan ini.

    2. Ketidakseimbangan Kimia Obat

    Neurotransmitter, zat kimia di otak yang membantu mengatur perhatian dan perilaku, mungkin tidak berfungsi dengan baik pada anak dengan ADHD.

    3. Faktor Lingkungan

    Paparan terhadap zat beracun seperti timbal selama masa kanak-kanak, atau ibu yang merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba selama kehamilan, dapat meningkatkan resiko ADHD.

    4. Faktor Perkembangan Otak

    Penelitian menunjukkan bahwa otak anak dengan ADHD berkembang secara berbeda, terutama di area yang terkait dengan pengendalian impuls dan perhatian.

     

    Penanganan ADHD harus disesuaikan dengan kondisi individu anak, karena setiap anak memiliki gejala yang berbeda. Beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi :

    1. Terapi Perilaku

    Terapi ini membantu anak memahami bagaimana cara mengendalikan perilaku impulsif dan belajar keterampilan sosial yang lebih baik. Orang tua dan guru biasanya dilibatkan untuk membantu memperkuat perilaku positif di rumah dan sekolah.

    2. Obat-obatan 

    Dalam beberapa kasus, obat stimulan seperti methylphenidate atau amphetamine digunakan untuk membantu anak mengendalikan gejala ADHD. Obat ini dapat membantu meningkatkan kemampuan fokus, mengendalikan impuls, dan mengurangi hiperaktivitas.

    3. Dukungan di Sekolah

    Sekolah bisa memberikan modifikasi seperti memperpendek durasi tugas atau memberikan waktu ekstra saat tes untuk membantu anak dengan ADHD.

    4. Konseling dan Dukungan Orang Tua

    Orang tua seringkali membutuhkan bimbingan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi anak mereka. Konseling keluarga atau kelompok pendukung bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat.

     

    Strategi pendidikan yang dirancang khusus sangat penting bagi anak dengan ADHD untuk membantu mereka mencapai potensi penuh. Konsep pembelajaran yang sesuai untuk anak ADHD diantaranya :

    1.  Pembelajaran dengan Struktur yang Jelas

    Anak ADHD biasanya kesulitan dengan instruksi yang panjang. Guru bisa membantu dengan membagi tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan memberikan instruksi yang singkat dan langsung.

    2. Penggunaan Visual dan Alat Bantu 

    Anak ADHD cenderung lebih responsif terhadap pembelajaran visual dan penggunaan alat bantu seperti gambar, grafik dan video.

    3. Pemisahan Tugas

    Tugas yang panjang dapat menjadi sumber kebingungan dan frustasi. Membagi tugas lebih sederhana dan memberikan waktu istirahat antar sesi bisa membantu fokus anak.

    4. Kegiatan Fisik yang Terencana

    Karena anak ADHD seringkali hiperaktif, integrasi kegiatan fisik ke dalam pembelajaran dapat membantu mereka melepaskan energi berlebih. Contohnya, belajar sambil bergerak atau menggunakan permainan fisik yang melibatkan konsentrasi.

    5. Penguatan Positif

    Anak dengan ADHD seringkali merespon lebih baik terhadap pujian dan penguatan positif. Memberikan penghargaan ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas atau mengikuti aturan dapat memotivasi mereka untuk berperilaku lebih baik.

    6. Pembelajaran Individual

    Kadang-kadang anak dengan ADHD memerlukan perhatian satu persatu. Guru yang bisa memberikan waktu khusus untuk mendampingi anak dalam memahami materi pembelajaran akan membantu proses pembelajaran yang lebih efektif.

     

    Anak dengan ADHD membutuhkan dukungan khusus dalam pendidikan dan pengasuhan. Pemahaman tentang ADHD, penyebabnya, serta cara menangani dan mendukung anak melalui strategi pembelajaran yang tepat, sangat penting bagi perkembangan mereka. Dengan pendekatan yang terstruktur, dukungan positif dan modifikasi lingkungan belajar, anak dengan ADHD dapat mencapai kesuksesan baik secara akademis maupun sosial.

     

     

    Kreator : Tri Welas Asih

    Bagikan ke

    Comment Closed: Yuk, Kenali Gejala ADHD pada Anak

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021