Setiap orang pernah terluka, baik luka itu ringan maupun luka berat. Luka juga bisa mengenai siapa saja baik anak kecil, remaja, orang dewasa maupun lansia. Apabila lukanya ringan, orang tidak akan terburu-buru mencari balutan. Namun, bila lukanya lebih berat atau parah seperti berair, bernanah, bahkan berdarah, orang akan segera mencari atau membutuhkan balutan. Termasuk ayah dan ibu rumah tangga maupun masyarakat umum. Sebenarnya apa sih yang dimaksud balutan itu? Terus, seringkali timbul beberapa pertanyaan sebelum memilih balutan yang tepat untuk luka yang akan dirawat. Seperti apa ya balutan luka yang ideal itu? Bukankah yang penting tertutup? Atau, malah ada yang bertanya, mengapa luka harus dibalut atau ditutup?
Sebelum menjawab berbagai pertanyaan tersebut. Perlu kita ketahui pengertian yang sederhana dari balutan. Balutan atau dikenal dengan istilah lainnya dengan kata “Dressings” merupakan suatu “pad” atau bantalan steril yang dipasang pada luka untuk meningkatkan penyembuhan dan melindungi luka dari bahaya selanjutnya.
Pertanyaan lain yang timbul, apakah luka dibalut dengan kasa saja sudah cukup? Benarkah pendapat tersebut? Ternyata tidak sesederhana itu jawabannya. Balutan luka diharapkan mampu menciptakan kondisi yang mampu mendukung proses penyembuhan luka lebih baik. Adakalanya tidak cukup hanya dengan kasa saja, namun seringkali dibutuhkan balutan luka yang lebih modern yang memang mempunyai kemampuan lebih baik dari kasa biasa dalam proses penyembuhan luka. Ketika seseorang sedang merawat luka hendaklah memperhatikan atau memilih balutan yang cocok dengan kondisi luka, uga kondisi ekonomi nya, dengan tujuan agar luka akan lebih cepat sembuh.
Alasan Luka Harus Dibalut. Dalam merawat luka, ada hal penting yang perlu diperhatikan, salah satunya memastikan bahwa luka harus tertutup. Beberapa alasan yang membuat luka lebih baik ditutup dibandingkan dibiarkan terbuka dan kering, yaitu: (1) Saat terjadi luka maka fungsi pelindung pada kulit hilang, dengan menggunakan balutan maka akan dapat menggantikan fungsi kulit yang rusak atau hilang. (2) Proses debris terjadi optimal pada suasana lembab, sehingga mempertahankan kelembaban yang seimbang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Dengan menutup luka maka akan tercipta suasana lembab yang seimbang. (3) Menggunakan balutan antimikroba dapat mengatasi infeksi dengan baik, terutama pada suasana oklusif (tertutup). (4) Dengan menutup luka dapat mencegah infeksi atau kontaminasi dari lingkungan luar. (5) Menutup luka dapat menciptakan suasana lembab sehingga dapat mengurangi sakit/nyeri saat ganti balutan (lembab membuat balutan tidak menempel pada luka). (6) Pada luka bakar atau luka akut lainnya dapat mengurangi nyeri ketika bersentuhan dengan udara atau linen, dan lain-lain. (7) Menampung cairan luka sehingga cairan luka tidak mengiritasi kulit sekitar luka dan tidak memperluas luka. (8) Melindungi kulit sekitar luka. (9) Mencegah trauma/terbentur. (10) Meningkatkan kualitas hidup pemilik luka karena setelah dibalut klien dapat beraktivitas. (11) Mengatasi bau. (12) Biaya, waktu dan tenaga menjadi lebih efektif karena tidak perlu diganti setiap hari balutannya.
Kriteria Balutan Luka Yang Ideal. Terdapat 15 Kriteria balutan luka yang ideal, yang dipaparkan oleh Keryln Carville (2001), yaitu: (1) balutan dapat mengeluarkan kelebihan eksudat; (2) balutan dapat mempertahankan kelembaban dalam penyembuhan luka; (3) balutan memungkinkan adanya pertukaran gas; (4) balutan dapat mempertahankan temperatur luka yang sesuai untuk penyembuhan luka; (5) balutan bisa berfungsi sebagai barier terhadap kuman patogen; (6) balutan bisa mencegah infeksi; (7) balutan tidak meninggalkan serat atau substansi toksik bagi penyembuhan luka; (8) balutan tidak menimbulkan sensitivitas atau reaksi alergi; (9) Balutan sebagai pelindung dari trauma mekanik seperti tekanan, tarikan atau gesekan; (10) balutan mudah dilepas tapi tidak menimbulkan trauma jaringan; (11) balutan mudah diaplikasikan; (12) balutan nyaman digunakan; (13) balutan bisa mengikuti kontur tubuh; (14) balutan tidak mengganggu; (15) balutan, tentunya diupayakan harus cost effective (biaya yang efektif) .
Walaupun terdapat kriteria balutan yang ideal, namun tidak setiap balutan sesuai dengan setiap jenis luka. Oleh karena itu, sebagai masyarakat awam maupun petugas kesehatan sekalipun sangat penting untuk memahami karakteristik dari perbedaan balutan dan penggunaannya sesuai dengan perkembangan fase penyembuhan luka, karakteristik luka, dan faktor risiko dari pasien yang mempengaruhi penyembuhan dan ketrampilan dari orang yang merawat luka itu sendiri.
Dalam hal ini, ketika berbicara tentang luka, pemasangan balutan atau dressing (makna yang lain dari berbusana) untuk mencapai keberhasilan, berarti perlu pemilihan balutan yang tepat bagi tipe luka tersebut. Prof. Winter pada tahun 1962 menemukan konsep baru dalam perawatan luka. Konsep tersebut merupakan konsep dasar:”Perawatan luka berbasis suasana lembab)”, dimana Prof Winter menyatakan bahwa dalam kondisi lembab penyembuhan luka lebih cepat 50% dibanding luka kering.
Dalam hal ini, Ketika berbicara tentang luka, pemasangan balutan luka atau dressing (makna yang lain dari berbusana). Berkaitan dengan konsep perawatan luka lembab tersebut, maka secara umum balutan luka dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu balutan luka konvensional/tradisional dan balutan luka advanced (modern). Beberapa perbedaan antara balutan luka konvensional dan balutan modern dijelaskan di bawah ini.
Balutan Luka Konvensional. Pada penggunaan balutan luka konvensional, sering terdapat beberapa hal berikut ini. Pertama, harus sering ganti balutan, sehingga butuh waktu yang banyak saat mengganti nya. Kedua, seringkali penderita merasakan sakit saat ganti balutan. Ketiga, balutan tidak sesuai dengan kondisi luka. Keempat, biaya yang dikeluarkan kurang efektif. Keempat, penanganan luka dengan menggunakan balutan konvensional atau penanganan luka secara tradisional seringkali meliputi penggunaan antiseptik, zat pewarna (dye), antibiotik yang biasanya diberikan secara topikal, larutan saline 0,9%, air, kasa sederhana serta plester.
Kelemahan dari balutan luka konvensional adalah dapat melekat pada luka serta menyebabkan kerusakan dan kesakitan pada saat dilakukan penggantian balutan. Kondisi ini akan membuat luka Kembali ke fase awal Dimana terjadi proses inflamasi (peradangan). Hal inilah yang seringkali membuat ketakutan apabila seseorang, tidak hanya anak kecil orang dewasa juga ada yang ketakutan apabila akan dilakukan perawatan luka maupun penggantian balutan, yang sudah membayangkan perawatan luka ini sebagai hal yang menyakitkan.
Balutan Luka Modern. Pada penggunaan balutan luka modern, ada beberapa hal yang sering ditemui, antara lain berikut ini. Pertama, balutan tidak perlu diganti. Kedua, menggunakan balutan luka modern dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Ketiga, saat ganti balutan rasa sakit minimal. Keempat, menggunakan balutan sesuai kebutuhan.
Penanganan luka secara modern dengan menggunakan balutan luka modern, seperti hydrogel, hidrokoloid, absorbent dressing (balutan dengan daya serap tinggi), calcium alginate dressing, foam, transparent film, dan lain sebagainya.
Pada balutan luka modern, hal-hal seperti pada balutan konvensional dapat dihindari karena umumnya balutan tidak melekat dan tidak menyebabkan kerusakan pada luka. Selain itu, prinsip yang perlu diingat saat ini adalah prinsip lembab, yaitu membuat luka yang kering menjadi lembab dan luka yang basah menjadi lembab. Dengan membuat luka tetap lembab (moist), maka diharapkan proses penyembuhan luka bisa menjadi lebih cepat. Beberapa keunggulan balutan luka modern, disebutkan berikut ini. Pertama, luka bisa sembuh lebih cepat 2-5 kali dibanding menggunakan metode/balutan konvensional. Kedua, pasien merasa lebih nyaman karena luka tidak bau dan tampak bersih. Ketiga, komplikasi infeksi lebih kecil. Ketiga, penggantian balutan tidak tiap hari sehingga lebih murah.
Perlu diketahui, meskipun saat ini telah terdapat balutan luka modern, bukan berarti balutan luka konvensional tidak digunakan lagi. Prinsip balutan luka konvensional dan balutan luka modern sama, yaitu menjaga kelembaban, kehangatan dan mencegah trauma. Namun, yang penting tetap diingat bahwa tidak ada satupun balutan luka/dressing yang sempurna tetapi daftar kriteria ‘identik’ bisa ditentukan seperti disebutkan terkait kriteria balutan luka yang ideal. Sebuah luka khusus kemungkinan tidak membutuhkan semua kriteria tersebut.
Kreator : Anik Maryunani
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Bagaimakah Balutan Luka yang Ideal itu?
Sorry, comment are closed for this post.