KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Asmara » Cerpen Galau: Ranah Hati Yang Retak

    Cerpen Galau: Ranah Hati Yang Retak

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 180 kali
    Cerpen Galau: Ranah Hati Yang Retak
    Kembali lagi dengan kami dalam cerita-cerita penuh warna yang siap menemani hari-harimu. Kali ini, kami hadir dengan sebuah cerpen galau yang mungkin bisa menyentuh sisi terdalam hatimu. Cerpen ini mengisahkan tentang cinta, keputusasaan, dan tawa kecil di balik luka. Yuk, kita simak cerpen galau tentang cinta yang berjudul “Ranah Hati Yang Retak.”

    Cerpen Galau: Ranah Hati Yang Retak

    Di sudut sebuah kafe yang penuh kenangan, di sana duduk Rani, seorang gadis dengan senyum yang tampak manis di balik kerudung merah jambu yang dikenakannya. Pikirannya melayang pada satu sosok yang dulu pernah mengisi hari-harinya dengan tawa dan cinta. Sosok itu adalah Ardi, cinta pertamanya yang kini telah menjadi bagian dari masa lalu.

    Rani Teringat Selalu dengan Ardi

    Rani menatap secangkir kopi yang perlahan mendingin di hadapannya. Setiap tegukan membawa ingatan kembali ke hari-hari dimana mereka sering berbagi cerita dan tawa. Namun, cinta itu retak ketika kenyataan tak lagi sejalan dengan impian. Ardi memilih pergi mengejar mimpinya ke kota lain, meninggalkan Rani dengan hati yang penuh luka.

    “Ardi selalu bilang bahwa perpisahan ini bukan akhir segalanya aku percaya bahwa kita akan bertemu dengan versi yang terbaik kita,” Rani bergumam pada dirinya sendiri. “Tapi kenapa rasanya tetap saja sakit?”

    Sahabatnya, Lina, datang menghampiri. “Rani, jangan terus-terusan galau. Ingat, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan air mata. Lagi pula, cerpen galau lucu tentang cinta yang kita buat dulu kan malah jadi kenangan yang bisa kita tertawakan sekarang.”

    Rani tersenyum tipis. “Iya sih, tapi tetap saja, rasanya sulit untuk benar-benar melupakan.”

    Lina duduk di sebelah Rani, mencoba menghibur dengan cerita-cerita lucu yang sering mereka alami bersama. Misalnya, cerita tentang bagaimana Ardi pernah tergelincir saat mencoba memberikan bunga, atau bagaimana mereka bertiga pernah terjebak hujan di tengah perjalanan pulang dan harus berlindung di bawah jembatan.

    “Mungkin benar, patah hati adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus kita lewati,” kata Lina sambil merangkul Rani. “Kita tidak bisa selalu terjebak dalam masa lalu. Ardi adalah bagian dari kisahmu, tapi dia bukan satu-satunya bab dalam hidupmu.”

    Rani mengangguk pelan. Dia tahu bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Meskipun hatinya retak, dia percaya bahwa akan ada cinta lain yang datang mengisi ruang kosong itu. Mungkin saja, di tempat dan waktu yang tak terduga, dia akan menemukan kebahagiaan yang baru.

    Ending

    Hari mulai beranjak sore, dan mereka berdua meninggalkan kafe dengan senyum di wajah. Meski rasa galau masih menghantui, setidaknya mereka tahu bahwa mereka punya satu sama lain untuk saling mendukung dan menghibur.

    Penutup

    Demikianlah cerpen galau kita kali ini, Sahabat Kata. Semoga cerita ini bisa memberikan pelajaran dan hiburan bagi kalian yang sedang merasa galau. Ingatlah bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

    Penulis

    Muharasi Sebaris Kata

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cerpen Galau: Ranah Hati Yang Retak

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021