KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Godaan Setan

    Godaan Setan

    BY 27 Okt 2024 Dilihat: 271 kali
    Godaan Setan_alineaku

    DENDAM KESUMAT IBLIS DAN SETAN

    Dari paparan kisah Al-Qur’an, kisah pertama yang diungkap dalam Al-Qur’an adalah kisah Nabi Adam dan Iblis. Kisah keduanya terbaca di tujuh surah yang berbeda. Detailnya, surah Al-Baqarah, surah al-A’raf, surah al-Isra’, surah al-Kahfi, surah Thaha, surah al-Sajdah. Dari sekian banyak kisah, tampaknya surah al-A’raf paling banyak menceritakannya. Ketujuh surah terjalin saling melengkapi, hingga pembaca kisah mampu menangkap esensi kisah utuh keduanya, walaupun masih tampak global. Disinilah dibutuhkan karya tafsir, khususnya tafsir bil ma’tsur (riwayat).  

    Betapa marah dan kecewanya Iblis terhadap keberadaan Nabi Adam As., yang oleh Allah akan dijadikan sebagai khalifah di muka bumi. Tamparan keras baginya, hingga mengabaikan perintah Allah, hanya sekadar menghormatinya (sujud ta’dzim). Nyatanya, keangkuhan dan kesombongan Iblis makin menjadi-jadi. Kata “Aku” keluar deras dari mulutnya. Dirinya lupa yang dihadapinya adalah Tuhan yang telah memberinya hidup. Bahkan, menuntut agar ditangguhkan kematiannya, agar cukup waktu berupaya menjerumuskan bani Adam seluruhnya tanpa terkecuali. 

    Beberapa diksi Al-Qur’an yang bisa ditemukan dalam Al-Qur’an, seperti la aq’udanna (niscaya pasti aku halangi), la atiyannahum (niscaya pasti aku datangi mereka), la ughwiyannahum (niscaya pasti aku jerumuskan) dan lainnya. Dalam pandangan ilmu Bahasa Arab, jika kata kerja mudhari’ (waktu sekarang dan seteruskan) disambung dengan huruf nun taukid saqilah (kata penegas), berfungsi sebagai sumpah atau janji, dan berfungsi menguatkan perbuatan. Keinginan Iblis dan setan sejatinya di dasari dendam, karena Iblis terusir dari surga, mendapatkan laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah, semua dikarenakan kehadiran Adam. Hidupnya menjadi kacau, tidak nyaman dan jauh dari kata tenang, lagi-lagi Adam yang menjadi kuda hitam dan penyebabnya. Kerja keras setan tidak mengenal lelah selalu dilakukan. Setan akan selalu mencari celah kelemahan anak cucu Adam. Setiap saat setan akan mendatangi anak cucu Adam. Setan selalu menggodanya melalui bisikan, godaan, rayuan dan tipu daya (talbis), ia jadikan indah setiap keburukan dan kemaksiatan  (tazyin), agar manusia menunda-nunda pertaubatannya (taswis) dan lainnya.

    Begitu dahsyat upaya setan menghalangi baik dari arah depan, belakang, sebelah kanan dan sebelah kiri. Hanya arah atas dan bawah mereka tidak mampu mengoda manusia. Sebab, arah bawah adalah arah sujud manusia, simbol kerendahan diri dan berserah diri (taslim), puncak munajat kepada Allah terlebih ketika sholat, waktu pengakuan (I’tiraf) bahwa segala daya dan kekuatan hanya milik Allah semata. Sedangkan setan mensifati pensifatan sebaliknya. Karena mereka anti sujud ta’dzim ke Nabi Adam As. penuh keangkuhan dan merasa dirinya lebih mulia. Adapun ketidak mampuan setan menggoda dari arah atas, dikarenakan arah atas adalah arah doa, arah munajat, arah istighfar dan dzikir. Sifat setan sebaliknya, tidak ada lagi do’a (harapan) bagi mereka dan tidak mengenal istighfar. 

    Tidak ada yang melegakan dan menyenangkan bagi setan, misi hidupnya hanya berupaya menghalangi bani Adam melakukan kebaikan, menggelincirkan dan menjerumuskan mereka seluruhnya dalam kubang kemaksiatan, yang berujung pada siksa dan azab Tuhan di akhirat.  Merasakan penderitaan hidup dunia maupun akhirat.  Walaupun setan dinyatakan sebagai musuh yang nyata bagi manusia (aduw mubin), namun Allah pun menegaskan bahwa sesungguhnya segala tipu daya setan sejatinya lemah. Bentuk perlawanan terhadap setan dengan memperbanyak sujud dan membentengi diri dengan membaca Al-Qur’an, tahlil, istighfar dan kekuatan do’a.

      Ibarat arus sungai yang mempunyai hilir dan hulu, pengungkapan kisah Al-Qur’an pun memiliki bagian hilir dan hulu. Bagian hulu yang dimaksud, bermuara dan menyatu pada tujuan dan hikmah kisah itu sendiri, tiada lain adalah penanaman akidah dan mengokohkan keimanan.  

    1. Setiap diri manusia akan senantiasa mendapatkan ujian hidup. Hakikat ujian sebagai bukti otentik kualifikasi dan kompetensi diri sebagai hamba Allah yang handal. Menyikapi ujian dengan bijak, dengan sudut pandang optimisme. Memang ujian terasa tidak menyenangkan, namun dari ujian pulalah seorang akan mendapatkan kekuatan. Manusia tangguh bukan hanya dimaknai yang selalu sukse dalam hidupnya, akan tetapi manusia tangguh pun bisa dimaknai seberapa banyak ia bangkit setelah mengalami kegagalan. Nabi Adam membuktikan sebagai manusia tangguh. Sebab beliau menyikapi kesalahannya dengan elegan, mengakui, bertobat dan memperbaiki diri.  Di sisi lain, beliau mencapai maqam kesempurnaan karena dengan melakukan kesalahan (walaupun tidak ada niatan melakukannya) mendapatkan apresiasi Allah. Bahwa manusia secara fitrah berpotensi melakukan kekhilafan. Sebaliknya, Iblis yang merasa lebih mulia dari Nabi Adam, karena materi penciptaannya yang berupa api dianggapnya lebih mumpuni, lebih mulia daripada tanah, menyalahkan pihak lain atas kesalahannya dan makin angkuh, menjadikan dirinya mendapatkan murka Allah, karena gagal menghadapi ujian keimanan.
    2. Kecenderungan fitrah Manusia berkeinginan untuk hidup selamanya dan kekal, tidak turun kasta/derajat, tidak mau sengsara, dan terpenuhi segala kebutuhan hidup dengan mudah. Sepertinya halnya surga, dengan segala fasilitas di dalamnya. Nabi Adam tertipu dengan bujuk dan rayuan Iblis yang menampakkan kesenangan tanpa batas dan usaha.
    3. Perintah dan Larangan Allah adalah kalimatul haq.  Yang mana tidak ada seorangpun yang mampu menolak. Tidak ada satu makhluk pun di alam raya yang bisa menghindarinya. Kalimat yang disepakati kebenaran dan kemutlakannya. Kalimat yang menyebabkan kehadiran manusia di muka bumi menjadi terhormat dan mulia. Kalimat yang menjamin seorang mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan di akhirat. Hukum secara umum hanya ada dua, yakni if’al (kerjakan) merupakan perintah, dan la taf ‘al (jangan kerjakan) merupakan larangan. Jika Iblis mendapatkan khitab Allah usjudu (bersujudlah) adalah perintah, sedangkan Nabi Adam mendapatkan kitab Allah alla taqraba (jangan engkau mendekati) adalah larangan. Setiap langkah, seorang mukmin harus memperhatikan kaidah imaniyyah tersebut, if’al am la taf’al (lakukan atau jangan lakukan)
    4. Gengsi dan kemampuan daya pikir akal harus diturunkan dihadapan kalimatul haq. Perintah sujud hormat kepada Nabi Adam adalah kalimatul haq. Maka, segala asumsi dan persepsi akal harus dilenyapkan.  Sebab, wilayah ghaib dan Qadar hak prerogatif mutlak Allah. Wilayah berpikir dan bernalar makhluk hanya pada tataran masyhad. Inilah yang dimaksud inni a’lamu mala ta’lamun. Betapa banyak kebijakan Allah dan rencana qadar-Nya yang tidak mampu dipahami manusia. Jangan tergesa-gesa mengklaim. Akal mana bisa menerima seorang tega meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus nan gersang. Siti Hajar mencari air, naik turun gunung, antara Shafa dan Marwa tanpa lelah dan putus asa. Yang terjadi, ternyata air keluar memancar tanpa bisa dibendung dari celah kaki Nabi Ismail kecil. Anda bisa melihat keberkahan air zam zam saat ini. Dan contoh lainnya begitu banyak dalam Al-Qur’an. Nabi Khidir membunuh Ghulam, melubangi kapal. Ibu Nabi Musa menghanyutkan anaknya di sungai nil. Nabi Musa menghindari kejaran Fir’aun dan pasukannya menuju ke bibir pantai, bukannya ke gunung-gunung untuk bersembunyi. Semua dilakukan karena itulah perintah Allah yang tidak bisa ditolak, sebagai bukti keimanan dalam diri. Bukankah keyakinan pada hal yang ghaib merupakan indikasi keimanan seseorang. (Al-Baqarah: 3).
    5. Jangan sok-sok menyalahkan setan dan mengkambinghitamkan. Ibarat anak sekolah yang tidak naik kelas, kemudian ia menyalahkan soal ujian yang terlalu berat baginya. Setan tidak akan bertanggungjawab akibat perbuatannya yang mampu menjerumuskan manusia ke dalam neraka (Qs. Ibrahim/14: 23). Ingat, Iblis mendapatkan murka dan laknat Allah sebab ia menyalahkan dan merasa benar atas perbuatannya.

     

     

    Kreator : Arif Budiono

    Bagikan ke

    Comment Closed: Godaan Setan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021