KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Arsitektur » KELAHIRAN KONSTANTINOPEL

    KELAHIRAN KONSTANTINOPEL

    BY 10 Jun 2024 Dilihat: 181 kali
    KELAHIRAN KONSTANTINOPEL_alineaku

    (Konstantinopel sebuah Kerajaan di Batu dan Air)

    Pada tahun 330 M, salah satu kota paling simbolis dalam sejarah mulai terbentuk di tepi Selat Bosphorus, tempat strategis yang menghubungkan Eropa dan Asia. Konstantinopel, yang juga dikenal sebagai Byzantium pada masa-masa awalnya, akan menjadi permata mahkota Kekaisaran Romawi Timur dan salah satu kota paling berpengaruh di dunia kuno. Kisah ini menceritakan proses menakjubkan penciptaan dan pendirian Konstantinopel, sebuah kota yang menentang perjalanan waktu.

     

    Untuk memahami berdirinya Konstantinopel, kita perlu kembali ke masa lalu. Pada abad ke-3 M, Kekaisaran Romawi sedang mengalami krisis. Perpecahan internal dan tekanan eksternal mengancam perpecahannya. Kaisar Constantine I, juga dikenal sebagai Constantine the Great, memutuskan untuk mengambil langkah berani untuk merevitalisasi kekaisaran.

     

    Konstantinus mengetahui bahwa ibu kota Kekaisaran Romawi di Barat, Roma, berada pada letak geografis yang tidak menguntungkan dalam hal pertahanan dan perdagangan. Ia memutuskan untuk mencari lokasi yang lebih strategis dan, setelah mempertimbangkan dengan cermat, memilih Byzantium, sebuah kota Yunani kuno yang terletak di Semenanjung Anatolia, yang saat ini dikenal sebagai Istanbul, Turki.

     

    Setelah lokasi tersebut dipilih, Konstantinus melakukan pembangunan dan renovasi yang ambisius. Dia memulai dengan memberi nama baru pada kota itu: Konstantinopel, yang berarti “Kota Konstantinus”. Perubahan nama ini bersifat simbolis dan menandai dimulainya era baru.

     

    Konstantinus menugaskan arsitek dan perencana kota untuk merancang ibu kota baru. Konstantinopel direncanakan secara matang untuk memanfaatkan lokasinya yang strategis. Di tiga sisinya dikelilingi oleh air: Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Laut Aegea, sehingga praktis tidak dapat ditembus.

     

    Salah satu elemen paling mengesankan dari pembangunan Konstantinopel adalah pembangunan Tembok Theodosian, sebuah benteng besar yang mengelilingi kota. Tembok ini panjangnya lebih dari 6 kilometer dan diapit oleh menara dan benteng pertahanan. Selama berabad-abad, ini akan melindungi kota dari invasi dan pengepungan.

     

    Konstantinopel bukan hanya pusat politik dan ekonomi, namun juga pusat kebudayaan dan agama. Pada tahun 330, Konstantinus mengadakan Konsili Nicea Pertama, yang mempunyai dampak besar terhadap sejarah Kekristenan. Kota ini menjadi pusat Gereja Ortodoks Timur dan merupakan rumah bagi gereja-gereja megah, seperti Hagia Sophia.

     

    Meskipun kebesarannya, Konstantinopel tidak dapat selamanya menahan ancaman dari luar. Pada tahun 1453, kota ini jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman, menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur. Konstantinopel berganti nama menjadi Istanbul dan menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman, namun warisannya sebagai mercusuar peradaban dan budaya tetap bertahan.

     

    Pembentukan Konstantinopel merupakan bukti visi dan tekad Konstantinus Agung. Kota ini tidak hanya menjadi kota metropolitan yang menakjubkan, namun juga meninggalkan dampak abadi dalam sejarah dunia. Sejarahnya merupakan pengingat bagaimana sebuah kota dapat menentukan nasibnya sendiri dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan selama berabad-abad.

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: KELAHIRAN KONSTANTINOPEL

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021