KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kiat Mendidik dan Melatih Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

    Kiat Mendidik dan Melatih Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

    BY 21 Jul 2024 Dilihat: 54 kali
    KIAT MENDIDIK DAN MELATIH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)_alineaku

    LANGKAH DAN KEBIASAAN YANG DAPAT DILAKUKAN  UNTUK MENDIDIK DAN MELATIH ABK

     

    Ada beberapa langkah dan kebiasaan yang dapat diterapkan untuk membantu menangani gangguan pada anak autis adalah:

    1. Mengidentifikasi dan menemukan gangguan atau hambatan perkembangan pada anak yang dilakukan oleh ahli psiatri atau para terapis anak berkebutuhan khusus: 

    a. Melakukan observasi atau pengamatan kepada kondisi fisik dan psikis anak yang mengalami gangguan autism. Untuk mempermudah observasi biasanya dilakukan dengan membuat pedoman observasi dari A sampai Z sehingga setelah selesai observasi dapat diambil kesimpulan apakah anak yang diobservasi memiliki gangguan autism? Sampai Tingkat apa gangguannya? Ringan? Sedang? Atau Beratkah?

    Apakah anak memiliki cacat fisik? Apakah pandangan matanya bisa fokus? Apakah ada Gerakan berulang-ulang yang dilakukan oleh anak? 

    Kemudian bisa dilanjutkan kepada pengamatan kepada psikis anak, seperti emosi, perasaan, daya belajar, dan sebagainya. 

    b. Melakukan wawancara terhadap kedua orang tua atau keluarga lainnya.

    Wawancara dilakukan terhadap kedua orang tua kandung anak berkebutuhan khusus/autisme untuk memperoleh informasi mendalam terkait anak tersebut,  apa yang dilihat oleh mereka di rumah selama 24 jam, apa yang dialami mereka, apa yang mereka lakukan, apa pendapat mereka? Dan seterusnya.

    2. Melatih kedisiplinan.

    Anak berkebutuhan khusus sangat perlu dan penting untuk dilatih masalah disiplin. Seperti disiplin dalam hal makan yang teratur, pola tidur, cara duduk, cara makan, cara mandi, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang dilakukan secara rutin di rumah.  

    3. Membuat rutinitas yang bermanfaat dan teratur di rumah.

    Anak berkebutuhan khusus sangat peka terhadap ketidakteraturan. Jika suatu saat anak mengalaminya maka bersiaplah para terapis dan orang tua untuk mengulang dari awal terhadap apa yang selama ini telah dijalani olehnya secara rutin dengan baik.

    4. Selalu berkonsultasi kepada dokter psiakiatri dan terapis.

    Para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidak boleh menahan diri untuk tidak bertanya kepada dokter atau terapis. Karena jika itu dilakukan maka akan menimbulkan kebingungan atau kehilangan arah dalam menangani anak ketika berada di rumah. Sebenarnya orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus itu mereka lah yang akan menjadi “dokter” atau “terapis” anak mereka sendiri lebih sering melakukan terapis dibandingkan dokter atau terapis di rumah sakit. Jadi pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam menangani anak berkebutuhan khusus itu minimal sama dengan dokter psikiatri atau terapisnya. 

    5. Mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.

    Memberikan obat yang tepat kepada anak berkebutuhan khusus merupakan syarat utama bagi orang tua untuk memperoleh layanan dan informasi yang jelas dari dokter dan apoteker. Karena jika obat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak dan gangguannya maka akan menjadi jalan keringanan bagi anak dan orang tua menuju kepada meningkatnya Kesehatan anak sekaligus orang tuanya.

    6. Memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisinya.

    Kebutuhan anak berkebutuhan khusus tidak sedikit bahkan bisa dua atau tiga kali lipat dari anak yang normal. Misalnya makanan. Karena aktivitas gerak mereka terbatas, maka anak berkebutuhan khusus energinya bisa dikatakan lari ke soal makanan. Makan dan minumnya banyak. Obat-obatan yang diminum secara rutin setiap hari dan mungkin juga seumur hidupnya itu juga mahal. Membayar dokter dan terapisnya apalagi. 

    7. Mengikuti komunitas autis.

    Para orang tua yang memiliki anak autis  dianjurkan untuk masuk ke dalam komunitas orang tua anak ABK. Karena komunitas ini bisa dijadikan sarana bertukar informasi, curhat, membagi cerita suka dan duka memiliki anak berkebutuhan khusus. Jadi orang tua tidak merasa sendirian menghadapi anak yang memerlukan sikap sabar dan Ikhlas yang tentu tidak ada batasnya itu menjadi tanggung jawab mereka. 

     

    Meski autisme tidak tergolong sebagai penyakit, merawat seseorang dengan autisme tetap bukan perkara yang mudah. Apabila membutuhkan bantuan profesional, jangan ragu untuk datang ke rumah sakit dan berkonsultasi dengan dokter psiatri anak.

    Untuk anakku Fathurrahman Ali Ramadhan adalah anak yang mengalami gangguan dan hambatan komunikasi  atau tunawicara (speech disorder), yaitu ada suara tapi tidak membentuk satu kata hanya bisa tertawa, kadang ada suara menangis, dan bisa menunjuk ke arah benda atau sesuatu yang diinginkan saja. Jika dilihat dari luar secara fisik, tidak ada kelainan namun saya belum tahu jika organ dalam seperti langit-langit, pita suara atau yang lainnya tidak normal. 

    Karena Fathurrahman tidak bisa bicara maka ada gangguan-gangguan yang mencirikan dia sebagai anak autis, seperti gangguan interaksi sosial, sedikit kontak mata, tidak bisa bermain dengan teman sebaya, tidak bisa mengenali bahaya di sekitarnya, tidak bisa memberi info jika mau buang air kecil atau besar, dan gangguan perilaku lainnya.    

    1. Dipandang Sebelah Mata
    2. Dianggap Memiliki Dosa 
    3. Mengurus Satu Anak Bagai Mengurus Sepuluh Anak Biasa
    4. Tidak Diterima Di Sekolah
    5. Tidak Diterima Teman Sebaya
    6. Tidak Bisa Membagi Waktu Dengan Normal
    7. Harus Bolak Balik Terapi 
    8. Mencari Makanan dan Minuman Khusus
    9. Minum Obat Sepanjang Hidup
    10. Biaya Yang Mahal :Dokter ,Obat-Obatan, Transportasi, Makanan 
    11. Tidak Bisa Istirahat : Kurang Tidur, Muncul Penyakit
    12. Pekerjaan Jadi Terpengaruh 
    • Tidak Fokus

    Pekerjaan apapun yang disandang oleh orang tua anak yang memiliki kebutuhan khusus pasti tidak akan fokus seratus persen dengan pekerjaannya. Mengapa demikian? Karena banyak hal yang dilakukan oleh orang tua di rumah yang terkait dengan anak tersebut dan tidak jarang juga sampai terbawa ke tempat pekerjaan. Misalnya jika istri di rumah yang sehari-hari bisa mengurus keperluan dan kebutuhan si anak tiba-tiba sakit. Mau tidak mau suami yang ada di tempat pekerjaannya dihubungi sang istri untuk membantu pekerjaannya di rumah.

    Pada saat situasi dan kondisi seperti ini, sang suami yang sedang bekerja pasti tidak fokus dengan pekerjaannya. Fikiran dan jiwanya terbagi-bagi, antara tugas pokoknya bekerja di kantor dan posisi istri di rumah yang membutuhkan pertolongan dan bantuannya.      

    • Tidak Maksimal

         13. Ibadah Tidak Khusyu’

          14. Sepanjang Hidup Anak 

    A. SUKA CITA ORANG TUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

    1. Menjaga Amanah Allah Swt.
    2. Balasannya adalah Surga
    3. Melatih dan Sekaligus Menerapkan Karakter Sabar dan Ikhlas
    4. Bertemu dengan Orang yang Senasib
    5. Ada Solusi 

    B. ASAH SIKAP POSITIF

    Bagi orang tua anak berkebutuhan khusus harus memiliki sikap positif dalam mempersiapkan diri dalam mendidik dan melatih anak berkebutuhan khusus. Diantara sikap positif yang diperlukan, yaitu:

    1. Sikap Terbuka
    2. Selalu Ikhlas 
    3. Selalu Sabar
    4. Selalu Pemaaf
    5. Selalu Optimis 
    6. Selalu Berdo’a
    7. Selalu Berdzikir
    8. Selalu bertawakal
    9. Lakukan Untuk Mencapai Ridho Allah Swt 

    C. KIAT MENDIDIK DAN MELATIH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

    1. Kerja Sama Keluarga
    2. Pendidikan dan Pembiasaan Agama Di Rumah
    3. Pembiasaan Kehidupan Sehari-Hari
    4. Konsisten Menerapkan Aturan
    5. Disiplin Dalam Belajar dan Melatih
    6. Konsul dan Sharing Dengan Terapis
    7. Konsul dan Sharing Dengan Dokter

    D. DAFTAR PUSTAKA

    https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/autisme

     

     

    Kreator : Drs. Jarkasih

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kiat Mendidik dan Melatih Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021