KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kurang Partisipasi Dalam Pelatihan K3 (Bagian 40)

    Kurang Partisipasi Dalam Pelatihan K3 (Bagian 40)

    BY 25 Des 2024 Dilihat: 54 kali
    Ketidaksesuaian Kebijakan K3 Dengan Praktek di Lapangan_alineaku

    Lebih serius tenaga kerja kurangnya berpartisipasi dalam pelatihan K3, dalam hal ini sangat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran K3. Biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran, kurangnya waktu, atau tidak adanya dukungan dari manajemen. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini:

    1. Lakukan kampanye edukasi K3 bagi pekerja bahwa pentingnya mengikuti pelatihan untuk membantu para tenaga kerja agar lebih aman. Gunakan berbagai media seperti poster, video, dan sesi informasi.
    2. Berbagi cerita atau studi kasus tentang bagaimana pelatihan K3 telah menyelamatkan nyawa atau mencegah cedera. Testimoni dari yang telah mengalami manfaat dari pelatihan dapat menjadi motivasi tambahan.
    3. Pastikan manajemen mendukung pelatihan K3 dengan menyediakan waktu dan sumber daya yang diperlukan. Dukungan dari manajemen puncak sangat penting untuk menunjukkan bahwa pelatihan K3 adalah prioritas.
    4. Libatkan manajemen dalam perencanaan dan pemilihan topik pelatihan K3. untuk membantu memastikan bahwa pelatihan relevan dan sejalan dengan kebutuhan operasional perusahaan.
    5. Masukkan topik K3 ke dalam agenda rapat rutin perusahaan. Diskusikan   dan bagikan informasi terkait sesi pelatihan yang akan datang.
    6. Buat pelatihan K3 sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari di tempat kerja. Misalnya, sesi pelatihan singkat di pergantian shift atau pada awal hari kerja.
    7. Sediakan opsi pelatihan online atau e-learning yang dapat diakses oleh   pekerja kapan saja dan di mana saja. Ini memungkinkan pekerja untuk mengikuti pelatihan tanpa harus meninggalkan tempat kerja atau mengorbankan waktu istirahat.
    8. Bagi pelatihan K3 dapat juga menjadi modul-modul kecil yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Hal ini membuat pelatihan lebih mudah diikuti dan tidak membebani waktu kerja.
    9. Buat pelatihan lebih interaktif dengan menggunakan simulasi, permainan, atau studi kasus yang relevan dengan pekerjaan sehari-hari. Ini akan membuat pelatihan lebih menarik dan mudah diingat oleh peserta.
    10. Sesuaikan konten pelatihan agar relevan dengan tugas dan tanggung jawab spesifik pekerja. Pelatihan yang terasa relevan dengan pekerjaan mereka akan lebih diterima dan diikuti.
    11. Berikan insentif kepada pekerja yang aktif berpartisipasi dalam pelatihan K3, seperti sertifikat, penghargaan, atau hadiah kecil. Insentif ini dapat meningkatkan motivasi pekerja untuk berpartisipasi.
    12. Berikan pengakuan kepada tenaga kerja yang berpartisipasi dalam pelatihan K3 melalui buletin perusahaan, papan penghargaan, atau dalam rapat perusahaan.
    13. Lakukan penilaian kebutuhan pelatihan secara berkala untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan risiko dan tantangan yang dihadapi pekerja di lapangan.
    14. Pastikan pelatihan disampaikan oleh instruktur yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang K3. Instruktur yang kompeten dapat memberikan pelatihan yang lebih bermanfaat dan menarik.
    15. Jadikan beberapa sesi pelatihan K3 sebagai keharusan untuk semua pekerja, terutama yang terkait dengan keselamatan dasar dan prosedur darurat. Kebijakan ini dapat diintegrasikan dalam kontrak kerja atau sebagai bagian dari syarat promosi.
    16. Terapkan sanksi yang adil bagi pekerja yang tidak mengikuti pelatihan wajib tanpa alasan yang jelas. Hal ini akan menekankan pentingnya keikutsertaan dalam pelatihan K3.
    17. Catat kehadiran pekerja dalam setiap sesi pelatihan dan analisis partisipasi mereka. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren partisipasi dan mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan.
    18. Lakukan survei kepuasan setelah pelatihan untuk mendapatkan masukan dari peserta. Gunakan hasil survei ini untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan peserta.
    19. Tanamkan budaya pembelajaran berkelanjutan dalam perusahaan, dimana pelatihan dianggap sebagai bagian alami dari pekerjaan. Dorong karyawan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam K3.
    20. Manajemen dan supervisor harus menunjukkan komitmen terhadap pelatihan K3 dengan berpartisipasi aktif dan mendorong tim mereka untuk melakukan hal yang sama.

    Dengan langkah-langkah ini, partisipasi dalam pelatihan K3 dapat ditingkatkan, sehingga tujuan dan sasaran K3 perusahaan dapat tercapai. Pelatihan yang efektif dan partisipasi yang tinggi akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan serta cedera.

     

     

    Kreator : Refdi Madefri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kurang Partisipasi Dalam Pelatihan K3 (Bagian 40)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021