KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MASA KECIL

    MASA KECIL

    BY 16 Des 2022 Dilihat: 165 kali

    Oleh : Yosep Boli

    Konon tidak semua peristiwa kehidupan tercatat dengan baik soal waktu peristiwa itu terjadi. Sebut saja waktu kelahiran, bagi yang tidak diketahui jelas hari, tanggal dan bulannya maka penanggalah akhir Desember akan tecatat sebagai tanggal kelahiran dan dipadukan dengan tahun kelahiran. Kalau tanggal dan bulan kelahiran akan tetap diingat maka tentu menjadi peristiwa yang beriringan dengan waktu kelahiran akan menjadi penguat daya ingat. 

    Ketika itu dipenghujung bulan Agustus tahun 1967 seperti dikisahkn , tepatnya hari Minggu tanggal 27 Agustus 1967, konon tidak tecatat tetapi tetap diingat sebagai tahun, bulan dan hari kelahiranku karena waktu itu bersamaan dengan tibanya pamanku kembali dari perantauan dan ketika itulah aku hadir ke bumi sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara. Melewati masa kecil dengan penuh keceriaan, menghabiskan masa kecilku bersama kedua orang tua dan keempat orang saudariku, karena memang tiga yang lain ada yang sudah menikah dan satu saudaraku sementara mengenyam pedidikan di luar daerah. Menghiasi hari-hari hidup masa kecilku di kala itu sungguh menyenangkan untuk masa itu. Tinggal di gubuk beratap daun dan berdinding daun tetap memberikan rasa aman bagi keluargaku. Tempatnya bukan di tengah perkampungan namun di pinggiran perkampungan karena kami menggantungkan hidup dari hasil kebun. Ada jagung, kacang-kacangan, buah kestela, umbi-umbian dari beberapa jenis ubi, semuanya hidup di tanah yang terhimpit dengan bebatuan. Hidup betul-betul menyatu dengan alam. Tidak ada bunyi desing kendaraan apa lagi hiburan music dari radio putar. Ketika petang tiba, suara unggas piaraan berhahutan mencari dahan untuk bertengger beriringan dengan kicauan burung berpamitan dengan mentari untuk kembali melepas letih. Lampu pelita menjadi pemandangan di malam hari sebagai penerang aktifitas malam sampai pada semua kepala berbentur dengan alas kepala seadanya. Kembali kami berpacu dengan kegelapan, melepas lelah tanpa setitik cahaya karena memang sumber energy cahaya sangat terbatas. Sepih bersama alam tanpa ada bedanya antara penghuni rumah dengan penguhi alam bebas. Semuanya seolah-olah telah menyatu dalam diam sambil menyelesaikan mimpi masing-masing untuk menjemput terang pagi. 

    Usia sekolah, penantian untuk setiap orang tua sementara bagi ku yang masih aku kenang adalah sulitnya melepaskan duniaku bersama orang tua yang penuh dengan kemerdekaan, apalagi sebagai anak bungsu. Puncak kasih sayang orang tua, pengecap terakhir buah cinta kedua orang tua mungkin menjadi pemicu terbesar antara dua sisi kehidupan, orang tua dan saya sendiri. Rasa dan kerinduan pasti sama, sulit untuk terpisahkan.

    Ada ceritra unik dan tentu sangat sederhana di masa itu ketika berada di bangku sekolah dasar. Gedung beratap daun dan berlantai tanah terasa sangat nyaman. Belum ada kursi dan meja, yang tersedia adalah tempat duduk dan meja bambu buatan orang tua, dengan design yang khas, satu paket bergandengan, terasa nyaman juga untuk berlatih menulis. Masa itupun menjadi masa sulit karena untuk berlatih menulis dan berhitung, semuanya dituangkan di atas batu tulis. Sekali tulis harus tetap diingat karena tulisan tidak akan bertahan lama, harus segera dihapus. Kemajuan belajar disampaikan ke orang tua melalui pemberian nilai di atas batu tulis dengan menggunakan kapur tulis. Oleh guru, nilai dari kapur tulis akan ditempelkan pada pipi setiap siswa untuk dibawa pulang kepada orang tua. Sebuah proses dan hasil di kala itu ketika masih di bangku kelas pemula, kelas satu dan dua. Ada kisah yang juga masih teringat kala itu, kami harus melewati perpanjangan tahun ajaran yang semula dari Januari menjadi Juli sampai saat ini, dan kami tidak perna mengetahui kenapa harus terjadi perubahan itu. Yang terasa hanya waktu belajarnya sedikit lebih lama.

    Waktu tentu terus berubah. Pemandangan yang berikutnya adalah ketika kami mengenal alat tulis menulis dari kertas dan pensil. Semuanya berlalu tanpa terasa sampai pada waktu kami mengenal bolpoin. Proses transformasi pendidikan dan pengetahuan berjalan tanpa terasa pula sampai akhirnya kami menyelesaikan Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar dalam kurun waktu enam setengan tahun. 

     

    Bagikan ke

    Comment Closed: MASA KECIL

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021