KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menyoal Ujian, Menilai Kadar keimanan

    Menyoal Ujian, Menilai Kadar keimanan

    BY 03 Agu 2024 Dilihat: 55 kali
    Menyoal Ujian, Menilai Kadar keimanan_alineaku

    Hidup ini tidak pernah terlepas dari cobaan dan ujian, bahkan sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan manusia. Marilah kita renungkan firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang yang benar-benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta”. 

    Ketika ujian tengah melanda, seringkali umat manusia berfikir bahwa ujian yang menimpanya amatlah berat, bahkan tidak jarang yang berputus asa dalam menghadapi ujian tersebut, stress terlebih dulu hingga tidak menggunakan hati dan pikirannya. Memang, pada dasarnya manusia bersifat berkeluh kesah apabila ditimpa dengan kesusahan. Namun jika kita mengerti dan mencoba menyelami bahwa hakikat ujian yang sebenarnya merupakan sarana Allah menaikkan kadar kualitas keimanan manusia, niscaya ujian itu menjadi suatu ladang pahala bagi umat manusia. Ujian yang diberikan Allah berbeda-beda caranya begitu pula bentuknya, pada kesempatan ini penulis ingin mengajak merenung sejenak bagaimana ujian para pendahulu kita.   

    Ujian terbingkai Perintah 

    Penulis teringat dengan syair lagu grup nasyid Raihan: “Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah. Belajar dari Ibrahim, belajar untuk mencintai Allah”. Kisah yang tidak lagi asing bagi kita mengenai penyembelihan Ismail oleh ayahnya yaitu Nabi Ibrahim, ini merupakan ujian dalam bentuk perintah yang harus dilaksanakan. Tidak dapat dibayangkan oleh kita, bagaimana seorang Ibrahim harus meneguhkan hatinya untuk menjalankan perintah Allah ini, sehingga kisahnya Allah abadikan dalam surat Ash-Shaffat ayat 102. 

    Disinilah kita mampu melihat bagaimana kesabaran Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah, perintah yang terbingkai dalam sebuah ujian bagi seorang ayah yang menginginkan anak selama penantiannya. Ismail, putra yang dinanti-nantinya oleh Allah diperintahkan untuk disembelih, secara akal sehat memang sulit diterima, tapi Allah senantiasa memberi hikmah dan ibroh dibalik kisah ini.

    Cinta menjadi dasar kita dalam melakukan segala hal, ketika di medan dakwah, kita harus merelakan sesuatu yang kita cintai untuk menggapai kecintaan yang lebih sejati, yaitu Allah. Mencintai Allah berarti siap mengambil resiko apapun, dan siap dengan segala konsekuensi dariNya pula. 

    Ujian melalui tangan orang-orang yang membenci

    Apa yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya, terutama ketika masih berada di Makkah, bahwa itu menjadi pelajaran yang cukup berharga, betapa keimanan diuji dengan cobaan yang amat berat. Bagaimana keluarga Yasir dan Sumayyah menghadapi cobaan yang bertubi-tubi untuk mempertahankan keimanannya. Seorang Bilal bin Rabbah yang meneguhkan keimanannya kepada Allah, tidak dihentikan siksaannya oleh majikannya sehingga ia berhenti menyebut Ahad.. Ahad.. Ahad

    Diantara hal yang menimpa Rasulullah ialah ketika di akhir tahun ketujuh kenabiannya, bahwa orang-orang Quraisy bersepakat untuk mengembargo secara ekonomi umat yang mengikuti Rasulullah, beserta memutuskan segala apapun dengan Bani Abdul Mutholib dan Bani Hasyim yang melindungi Rasulullah. Kaum muslimin dan orang-orang yang membelanya terboikot selama tiga tahun, dilanda kelaparan dan penderitaan yang hebat. Namun kaum muslimin tetap setia membela Rasulullah SAW.

    Ujian dalam bentuk Larangan yang harus ditinggalkan

    Ujian yang dialami oleh Nabi Yusuf as, ketika datang kepadanya seorang wanita cantik istri dari pembesar di Mesir. Nabi Yusuf as membuktikan akan keteguhan keimanannya kepada Allah dengan tidak memenuhi ajakan Zulaikha. Sikap Nabi Yusuf as meninggalkan ajakan Zulaikha selayaknya diteladani oleh pemuda untuk selalu mawas diri agar tidak terjerumus pada jurang kemaksiatan, dan meninggalkan segala larangan Allah. 

    Akhirnya, sudah terujikah keimanan kita?, bahwa itu merupakan bukti daripada kesungguhan kecintaan maupun ketaatan kita kepadaNya. 

    Wallahu A’lam

     

    Kreator : Diyah Laili

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menyoal Ujian, Menilai Kadar keimanan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021