KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Perbandingan Konsep Lama dan Konsep Baru dalam Perawatan Luka

    Perbandingan Konsep Lama dan Konsep Baru dalam Perawatan Luka

    BY 09 Jun 2024 Dilihat: 269 kali
    Perbandingan Konsep Lama dan Konsep Baru dalam Perawatan Luka_alneaku

    Luka bisa terjadi dimana saja, baik di rumah, di sekolah di tempat umum dan lain-lainnya. Karena luka bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja, maka pengetahuan tentang perawatan luka perlu dimiliki tidak hanya oleh perawat maupun dokter, tetapi perlu dimiliki oleh siapa saja yang beraktivitas, termasuk anggota keluarga maupun masyarakat umum. Namun demikian terdapat perubahan dalam perawatan luka yang diuraikan di bawah ini.  

    Seiring dengan perkembangan pengetahuan, terdapat perubahan dalam perawatan luka dalam upaya untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Pada area bidang perawatan luka, negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia masih ditemukan aktivitas perawatan luka menggunakan metode  konvensional atau tradisional, istilah lain dari metode atau konsep lama. Namun, dengan adanya perkembangan perawatan luka Internasional, banyak perawat dan dokter Indonesia yang merupakan peminat dan pemerhati perawatan luka terbuka terhadap perkembangan ilmu baru di bidang perawatan luka, telah mulai menerapkan secara modern (terkini) yang merupakan istilah lain dari konsep baru.  

    Perbedaan pengetahuan tentang konsep lama dan konsep baru ini  juga harus dipahami oleh khalayak umum, termasuk ayah dan ibu rumah tangga, agar kita tidak berfokus pada pengalaman lama dalam merawat luka. 

    Contohnya, pada waktu kecil, apabila ada  anak jatuh, dengkulnya luka,  ayah atau ibunya langsung mengolesi obat merah (mercurochrome) pada luka anaknya.  Saat ini obat merah tersebut sudah jarang ditemukan di pasaran agi karena obat merah disinyalir mengandung zat mercury yang berbahaya bagi kesehatan kulit pemakainya. Itu salah satu contohnya. 

    Dengan bersedia membaca perbedaan konsep lama dan konsep baru terkait perawatan luka ini, harapannya adalah ayah dan ibu rumah tangga mendapat ilmu pengetahuan terkini tentang perawatan luka, paling tidak bisa diterapkan untuk keluarga sendiri atau jaga-ja apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan perawatan luka. Jadi tidak harus ke klinik, puskesmas atau rumah sakit bila luka tersebut ringan bisa dirawat di rumah. Perbandingan konsep lama dan konsep baru diuraikan berikut ini. 

    KONSEP LAMA

    Terkait aktivitas perawatan luka. Dahulu, dalam penerapan perawatan luka, hampir semua tatalaksana luka dengan teknik steril yang sangat ketat, cara penggunaan kassa, adanya kompres basah-kering, massage/pijat, posisi miring kiri-kanan pada luka tirah baring harus 2 jam sekali, penggunaan oksigen di area luka, penggunaan betadine (povidone-iodine), rivanol, dan lain-lainnya.

    Terkait penjagaan luka: Luka dijaga tetap kering karena luka  yang basah dikhawatirkan rawan infeksi.

    Terkait penggunaan balutan. Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa membiarkan uka dalam kondisi bersih dan kering akan mempercepat proses penyembuhan. Dalam hal ini, pada zaman dahulu, luka dibalut dengan menggunakan kain balutan yang tipis, yang memungkinkan udara masuk dan membiarkan luka mengering hingga berbentuk ‘keropeng/koreng’. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pernyataan tersebut dibantah. Pengetahuan sekarang telah membuktikan bahwa dalam kondisi kering dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan akan menimbulkan bekas luka.

    Terkait pendapat masyarakat tentang lingkungan lembab pendukung penyembuhan luka. Pertama, penyembuhan luka dengan menggunakan lingkungan yang lembab masih menjadi hal yang baru dan jarang diaplikasikan di masyarakat. Kedua, masyarakat kebanyakan berpendapat bahwa lingkungan yang lembab akan menjadi tempat berkembang biaknya kuman penyakit. Pernyataan seperti yang dinyatakan masyarakat pada umumnya tersebut di atas tidak disertai kenyataan bahwa tubuh kita mempunyai sistem imun yang sangat efisien.

    Terkait kontroversi penggunaan antiseptik. Pada konsep lama, dalam kehidupan sehari-hari biasanya petugas atau masyarakat umumnya akan menggunakan antiseptik pada luka dengan tujuan menjaga luka tersebut agar menjadi ‘steril’. Bahkan antiseptik seperti hydrogen peroksida (H2O2), povidone-iodine, acetic acid, dan chlorhexidine selalu tersedia dalam kotak obat,

    KONSEP BARU

    Terkait aktivitas perawatan luka. Pada era sekarang, penerapan perawatan luka  lebih didasarkan pada evidenced base (berbasis bukti penelitian). Evidence-based adalah merujuk pada proses mereview penemuan penelitian terkini (evidence) yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah atau sumber-sumber data lain. Penerapan atau aplikasi praktik mutlak menggunakan suatu hasil penemuan studi representatif/yang dapat mewakili. Pada era sekarang, penerapan perawatan luka didasarkan pada hasil penemuan dengan pendekatan multidisiplin, prinsip penyembuhan luka berbasis lembab (moist wound healing). Penerapan perawatan luka modern seperti ini bertujuan agar dapat mempercepat proses penyembuhan luka, mempercepat pertumbuhan jaringan, melakukan pembersihan jaringan mati yang adekuat,teknik bersih dan steril yang menyesuaikan keadaan dari luka.   

    Terkait penjagaan luka. Dengan menggunakan konsep baru, luka dijaga tetap lembab dan dilindungi dari kontaminasi agar proses penyembuhan berjalan lancar.

    Terkait penggunaan balutan. Pada era sekarang, balutan dalam kondisi lembab atau sedikit basah merupakan cara yang paling efektif untuk menyembuhkan luka. Balutan tersebut tidak menghambat aliran oksigen, nitrogen dan zat-zat udara yang lain. Kondisi yang demikian merupakan lingkungan yang baik untuk sel-sel tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi secara optimum, karena pada dasarnya sel dapat hidup di lingkungan yang lembab atau basah, kecuali  kuku dan rambut, sel-sel tersebut merupakan sel-sel mati.

    Terkait pendapat masyarakat tentang lingkungan lembab pendukung penyembuhan luka. Klien dengan luka biasanya akan lebih jarang mengeluhkan rasa sakit atau nyeri yang dirasakan pada saat luka dibiarkan dalam lingkungan yang lembab, yaitu dengan pembalutan yang lembab. Balutan tersebut akan menjaga syaraf  dari lingkungan luar dengan memberikan lingkungan yang lembab, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Jika dengan balutan yang kering, dikhawatirkan syaraf akan mudah mengalami risiko kerusakan selama berproliferasi.  

    Terkait kontroversi penggunaan antiseptik. Pada konsep baru, penggunaan menurut banyak penelitian mengemukakan bahwa penggunaan antiseptik dapat mengganggu proses penyembuhan dari tubuh sendiri. Pada konsep baru ditemukan bahwa masalah utama yang timbul dalam penggunaan antiseptik tersebut tidak hanya membunuh kuman-kuman yang ada, tetapi juga membunuh leukosit, yaitu sel darah yang dapat membunuh bakteri patogen dan jaringan fibroblast yang membentuk jaringan kulit baru. Sehingga untuk membersihkan luka, cara yang terbaik adalah dengan membersihkannya menggunakan cairan salin (cairan NaCl 0,9%) dan untuk luka yang sangat kotor dapat digunakan ’tekanan air atau irigasi’. Untuk perawatan di rumah, dapat menggunakan air  yang mengalir atau air shower.

     

    Kreator : Anik Maryunani

    Bagikan ke

    Comment Closed: Perbandingan Konsep Lama dan Konsep Baru dalam Perawatan Luka

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021