KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » SADRANAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL KEAGAMAAN

    SADRANAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL KEAGAMAAN

    BY 28 Feb 2023 Dilihat: 165 kali

    Oleh : Nur Jati,S.Ag.,M.Pd.I*

    Sadranan merupakan perilaku tradisi dalam masyarakat khususnya di Jawa. Merupakan tradisi mengirim arwah leluhur atau arwah oarng-orang yang telah mendahuluinya menghadap sang Kholiq. Dilaksanakan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat dalam satu kampung atau satu desa. Dan sadranan dilaksanakan khusus pada bulan Sya`ban.

    Bulan Syakban merupakan bulan yang dimulyakan oleh Alloh SWT. Bulan sebelum romadlan ini merupakan bulan dimana Alloh SWT. Mengangkat amal perbuatan manusia selama setahun, mengawasi hamba-hamba-Nya, mengampuni dosa-dosa hamba yang memohon ampunan dan mencurahkan kasih sayang bagi hamba yang mengharapkannya.

                Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nisfu Sya’ban. Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban setiap tahunnya.

    Para ulama menyatakan, Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh. Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Sya’ban penuh dengan ampunan.

    Dalam bulan syakban masyarakat muslim Indonesia banyak melakukan ritual sebagai “pemanasan” atau “persiapan” menuju bulan Romadan. Salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun adalah tradisi sadranan. Dilakukan untuk mengirim doa dan pahala bagi arwah leluhur yang sudah berada dialam baqa dalam bentuk tahlilan yang dilakukan secara masal atau masyarakat secara umum bersama-sama dalam satu tempat baik dimasjid,mushola atau ditempat lain bahkan ada masyarakat yang melakukan tahlil masal ini langsung dikuburan atau pemakaman.

    KH Sahal Mahfud, berpendapat bahwa acara tahlilan dalam sadranan ini,yang sudah mentradisi hendaknya terus dilestarikan sebagai salah satu budaya yang bernilai Islami dalam rangka melaksanakan ibadah sosial sekaligus meningkatkan dzikir kepada Allah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan membebaskan dari segala dosa. Menjadi salah satu indikator dalam dimensi keimanan seseorang. Membaca tahlil dalam sadranan bisa memberikan “makanan” bagi jiwa yang lapar, menenangkan jiwa yang resah, dan melahirkan kebahagiaan dalam hati yang galau, sepereti dalam Al Quran : Ala Bidzikrillahi Tathmainul Qulub. Berdzikir menupakan penenang hati.

    Sebenamya kalau ditelisik  dari sisi kemanfaatan, acara tahlilan dalam sadranan  tersebut sangat banyak manfaatnya baik untuk diri pribadi maupun untuk masyarakat luas, di antaranya, menurut Abdusshomad, adalah: a) Sebagai ikhtiyar (usaha) bertaubat kepada Allah SWT untuk diri sendiri dan saudara yang telah meninggal dunia b) Merekatkan tali persaudaraan antarsesama, baik yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia dengan pemahaman bahwa ukhuwah Islamiah itu tidak terputus karena kematian, c) Untuk mengingat bahwa akhir dari kehidupan dunia ini adalah kematian, yang setiap jiwa pasti akan melewatinya. d) Dan dengan adanya ritual tahlilan seorang muslim akan sering mengingat kematian, e) Untuk kesejukan rohani di tengah hiruk pikuknya dunia dalam mencari materi dengan jalan berdzikir kepada Allah, f) Tahlil sebagai salah satu media yang efektif untuk dakwah Islamiah, g) Sebagai manifestasi dari rasa cinta sekaligus penenang hati bagi keluarga yang sedang berduka.

    Dari sisi sosial keagamaan Tradisi sadranan merupakan simbol adanya hubungan dengan para leluhur, sesama, dan Yang Maha Kuasa atas segalanya. Sadranan merupakan sebuah pola ritual yang mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam, sehingga sangat tampak adanya lokalitas yang masih kental Islami. Sadranan menjadi contoh akulturasi agama dan kearifan lokal.

    Manfaat adalam bidang sosial dengan adanya sadranan antara lain :

    1. Mempererat Ukhuwah Islamiyah

    Hubungan masyarakat Islamiyah yang sudah terbangun akan lebih erat karena dalam acara sadranan ini menyatukan masyarakat dari berbagai unsur dan kalangan menyatu dalam satu tempat untuk sama-sama mengadakan tahlil bersama tanpa adanya dikotomi status sosial,tujuannya sama yaitu sama-sama mendekatkan diri kepada Alloh dan sama-sama mendoakan arwah.

    • Harmonisasi sosial kemasyarakatan

    Menyatunya masyarakat dalam satu tempat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai jati diri baha manusia adalah maskhluk sosial, yang satu membutuhkan yang lain, dorongan manusia dalam merasakan individualitasnya akan terkikis karena bergabung dalam satu tempat dan satu tujuan bersama.

    • Kepedulian sosial ekonomi

    Dalam kegaiatan ini masyarakat menyiapkan makanan dan segala sesuatu ubo rampe yang dapat diberikan kepada orang lain. Kepuasan tersendiri dalam hati orang yang melakukannya dalam membantu atau memberikan sebagian rezeki kepada manusia lain.

    Dengan demikian marilah kita mempertahankan tradisi sadranan  ini sebagai wujud untuk melestarikan budaya kearifan lokal yang bernilai keislaman serta berguna untuk perkembangan nilai sosial dalam masyarakat.

    *Guru Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti SMK Negeri Bansari, dan Ketua  LAKPESDAM (Lembaga Pengkajian Sumber Daya Manusia ) PC NU Kab. Temanggung

    Bagikan ke

    Comment Closed: SADRANAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL KEAGAMAAN

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021