KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tantangan Guru Pada Masa Pandemi

    Tantangan Guru Pada Masa Pandemi

    BY 07 Des 2021 Dilihat: 222 kali

    Karya Nyoman Sulasmini, S.Pd

    Alumni KMO Alineaku

    Siapa yang kuat menghadapi masa pandemic seperti sekarang ini? Tentu saja tidak seorang pun mampu menghadapinya bukan?, Setiap orang akan merasakan hidup yang sangat berat dan terkadang hampir putus asa. Banyak orang kehilangan pekerjaan mereka, yang membuat kehidupan morat-marit. Perekonomian menjadi berubah drastic.

    Hal ini tentu saja juga dihadapi oleh para guru. Salah satunya adalah tantangan yang cukup berat menghadapi siswa tanpa tatap muka. Bukan pekerjaan yang mudah mengajar secara virtual atau hanya dalam hal yang tidak nyata atau hanya imajinasi.

    Tantangan yang lain yang tidak  kalah beratnya adalah dalam hal mengajar para guru harus menyiapkan materi ajar, agar siswa bisa menghadapi masa-masa sulit ini dengan lebih mudah dan tidak merasakan beban.

                Mengajar siswa yang biasanya dilakukan di sekolah, bertatap muka dengan  mereka yang riang gembira penuh dengan trik-trik lucunya. Tetapi sekarang harus dilakukan dengan cara yang sangat berbeda. Salah satunya adalah mengajar dengan hanya mengirimkan link pada mereka. Guru di rumah mereka-pun di rumah. Hal yang tidak mudah, tapi demi keselamatan kita semua dan kita tidak boleh menjadi bodoh..

    Begitu beratnya, hidup ini ketika terdengar selentinganbahwa siswa ada yang tidak mampu membeli kuota yang merupakan alat perang belajar kita di masa pandemi. Ketika kuota bisa dibeli tetapi kebutuhan pokok tak terbeli. Oh betapa kejamnya… Para guru tidak mau mereka ketinggalan pelajaran tetapi untung saja hal ini tidak lama berlangsung, untunglah mereka segera mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    Tetapi bukan hal mudah bagi seorang guru untuk membangunkan siswa-siswa untuk belajar secara online. Mereka begitu terlelap karena sekian lama tidak bisa menikmati keseharian mereka untuk pergi ke sekolah lagi. Terkadang mereka menggunakan kesempatan situasi daring ini dengan bekerja,dan melupakan tujuan utama mereka adalah belajar. Inilah yang perlu para guru perhatikan, mengiringi mereka agar tidak terjebak dan melupakan kewajiban mereka. Pekerjaan yang sungguh tidak mudah meskipun tidak bertatap muka guru-guru harus berusaha mengetahui keadaan siswa.

    Perasaan sabar sangatlah penting, ketika belajar online jadwal mengajar di pagi hari sampai siang hari. Tetapi harus tetap siap melayani para siswa agar tidak melenceng atau salah jalan. Siswa kadang meminta penjelasan dan mengumpulkan tugas-tugas lewat tengah malam. Walaupun mereka tahu bahwa jadwal mereka adalah pagi sampai siang hari. Dan para guru mau tidak mau harus menjawab pertanyaan para siswa. Untuk menyemangati agar mereka tetap semangat belajar.

                Tantangan lainnya adalah guru harus menyiapkan dan mampu menemukan materi ajar yang sesuai dengan bahan ajar. Semua itu semata-mata bertujuan untuk memudahkan siswa belajar di rumah. Dan yang tidak kalah penting adalah memerangi rasa bosan mereka, karena pertemuan dan waktu bermain dengan teman –teman sudah tidak ada. Pasti mereka ingin situasi seperti sebelumnya.

    Selain mencari materi yang menarik dengan video-video pembelajaran yang banyak beredar di youtube, guru harus benar-benar selektif memilih video yang efektif  yaitu singkat, padat dan yang paling penting adalah mudah dimengerti. Tantangan yang tidak mudah adalah ketika para guru dihadapkan dengan tugas membuat video bahan ajar sendiri. Sungguh hal yang tidak mudah, guru harus memiliki pengetahuan yang lebih. Dari menghadapi kamera sampai mengedit video yang tidak mudah.

    Dengan membuat video bahan ajar sendiri mungkin menjadi obat rindu bagi siswa bisa melihat wajah guru mereka sendiri. Dan mungkin menjadi penyemangat bagi para siswa. Ketika guru menciptakan video mereka akan memerlukan waktu yang tidak cepat, tentu saja ada kesalahan- kesalahan yang mereka lakukan. Sesuatu yang tidak mudah juga dirasakan, ketika guru jarang menyentuh teknik informatika. Jangankan membuat video, membagikan link saja mungkin merupakan hal yang aneh. Tapi semua itu harus dilakoni di masa sulit ini, itu semua hanya untuk anak-anak tercinta.

    Masa pandemi memaksa para guru supaya melek dengan semua teknologi yang berkembang pesat. Semua perangkat mengajar kini bergantung pada sebuah laptop dan telepon pintar.

    Dan hal yang paling menyedihkan adalah para guru yang sudah berusia setengah abad. Keadaan mereka seperti dipaksa untuk menghadapi teknologi zaman sekarang ini. Dan tentu saja kalau tidak dipaksa tidak akan bisa mengikuti perkembangan. Kasihan juga membayangkan guru-guru yang sudah tua harus belajar lagi mengoperasikan komputer tetapi pada akhirnya menjadi terbiasa.

    Masa Pandemi merubah segalanya, tuntutan yang tidak sedikit. Semua merasa tertantang dan harus menghadapinya kalau tidak mau terpuruk. Bahkan kini para guru harus kenal dengan cara-cara membuat soal, mengabsen siswa, mengumpulkan tugas mereka di sebuah aplikasi. Memang hal yang tidak pernah merugikan para guru pengetahuan selalu bertambah. Para guru terus belajar dan kreatif menciptakan hal-hal baru agar para siswa tidak bosan dan tetap merasa tertarik untuk belajar.

    Ketika para orang tua mengeluhkan karena mereka harus mendidik dan mengajari anak mereka di rumah dan menyadari betapa sulit membagi waktu mereka dan juga merasakan bagaimana harus mengajar. Tetapi guru juga bahkan harus mengajar siswa dan juga anak di rumah. Mereka harus bisa membedakan dan membagi tanggung jawab. Yang mana harus didahulukan, yang mana kepentingan bersama.

    Benar-benar zaman mengalami dinamika, perubahan dimana-mana. Bahkan kini di masa pandemi siswa harus belajar di rumah dengan komputer dan telepon pintar. Barang inilah yang sangat menentukan kehidupan pendidikan zaman sekarang. Sangat miris kalau mendengar ada siswa yang tidak memiliki handphone. Dan ketika semua temannya belajar secara daring tetapi salah satu harus belajar secara luring, mereka harus datang ke sekolah sendiri untuk mengambil tugasnya dan datang ke sekolah lagi untuk mengumpulkan tugasnya. Tapi sangat menghargai anak seperti ini daripada tidak memiliki handphone tetapi tidak berusaha menghubungi guru sama sekali. Semoga tidak ada siswa seperti ini, yang tidak ingin maju.

    Semoga masa-masa sulit ini segera berakhir guru dan siswa bisa bertemu kembali dalam keadaan sehat. Pertemuan tatap muka yang diharapkan segera bisa terwujud dan masa pandemic tidak kembali lagi. Para guru di Indonesia dan seluruh dunia bisa meningkatkan kreasi mereka mewujudkan mimpi semua siswa, cita-cita  dan prestasi yang tertunda. Tetap bersyukur dan menerima apapun keadaan ini.

    Zaman boleh berganti, tantangan bisa berbeda, tapi satu yang tidak berubah, kegigihan dan ketangguhan dan semangat para guru untuk mengajar dan mendidik anak-anak Indonesia tak pernah surut barang sejengkal. Tetaplah memberikan motivasi kepada siswa untuk mewujudkan anak yang maju dan unggul serta berbudi pekerti yang baik.Terimakasih para guru, jasamu tiada tara.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tantangan Guru Pada Masa Pandemi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021