KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Misteri
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Sains
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tips Menghadapi Perilaku Anak Yang Sering Terjadi

    Tips Menghadapi Perilaku Anak Yang Sering Terjadi

    BY 17 Jan 2025 Dilihat: 125 kali
    Tips Menghadapi Perilaku Anak Yang Sering Terjadi_alineaku

    Permasalahan pada anak usia dini sangat banyak. Tidak hanya permasalahan belajar yang sering dihadapi, melainkan permasalahan sosial, emosi dan perilaku. Beberapa perilaku ada yang harus diajarkan pada anak sejak  usia dini. Misalnya konsep perilaku tolong menolong, perilaku berbagi, meminta maaf, dan terbiasa mengucapkan terima kasih. Perilaku tersebut harus diterapkan dan dibiasakan sejak anak masih kecil, karena perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan setelah anak beranjak dewasa. Permasalahan yang sering dihadapi orang tua, guru, maupun pendamping anak adalah bagaimana menghadapi anak yang belum terbiasa menerapkan perilaku tersebut.

    Berikut beberapa perilaku anak yang harus dibiasakan sejak dini dan tips menghadapi anak yang belum mau berperilaku tersebut :

    1. Anak tidak mau berbagi

    Perilaku tersebut sering terjadi karena anak belum memahami konsep berbagi sebagai hal yang positif. Mereka juga takut kehilangan atau merasa benda tersebut sangat berharga baginya. Selain itu, usia perkembangan anak juga berpengaruh, terutama jika anak masih dalam tahap egosentris, seperti usia balita. 

    Menghadapi hal tersebut, beberapa tips berikut bisa ayah bunda lakukan :

    • Contohkan perilaku berbagi. Karena usia balita, anak dikenal dengan istilah peniru ulung, maka perlihatkan kebiasaan berbagi di depan anak. Anak akan belajar dari orang tua.
    • Gunakan cerita atau permainan. Membacakan cerita atau bermain peran tentang berbagi bisa menstimulasi kemampuan anak untuk berbagi.
    • Memulai dengan hal kecil. Ajak anak dengan berbagi sesuatu dengan keluarga terdekat dahulu. Beri pujian ketika mereka berhasil.
    • Jelaskan manfaat berbagi. Bantu anak memahami bahwa berbagi bisa membuat teman senang dan mereka akan diperlakukan baik juga.

     

    2. Tidak mau meminta maaf

    Ketika anak berbuat salah dan belum berani atau berinisiatif meminta maaf, anak mungkin belum memahami pentingnya minta maaf atau merasa malu dan takut dihukum. Kadang beberapa anak menolak minta maaf karena merasa direndahkan. 

    Menghadapi sikap anak tersebut, bisa dilakukan beberapa tips berikut ini :

    • Ajarkan dengan empati. Jelaskan perasaan orang lain yang tersakiti akibat tindakannya.
    • Jadilah teladan. Tunjukkan pada anak bagaimana kita minta maaf jika melakukan kesalahan.
    • Berikan pilihan kata. Ajarkan kalimat sederhana seperti, “Maaf ya, aku tidak sengaja.”
    • Hindari memaksa anak. Jangan memaksa anak minta maaf, tapi ajak mereka refleksi atas perilakunya.

     

    3. Tidak mau mengucapkan terima kasih.

    Anak tidak mau mengucapkan terima kasih saat menerima pemberian dari orang lain bisa jadi anak belum memahami konsep rasa syukur. Selain itu anak terbiasa menerima tanpa mengerti pentingnya menghargai pemberian.

    Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi perilaku anak yang belum terbiasa mengucapkan terima kasih :

    • Latih dalam situasi nyata. Saat menerima hadiah atau sesuatu, langsung ajarkan untuk mengucapkan “terima kasih”
    • Beri contoh secara konsisten. Ucapkan terima kasih kepada anak dan orang lain di depan mereka. 
    • Gunakan permainan atau lagu. Ada banyak lagu anak-anak yang mengajarkan tentang ucapan terima kasih.
    • Puji saat anak mengucapkan terima kasih. 

     

    4. Tidak mau bilang tolong

    Anak mungkin terbiasa meminta sesuatu dengan langsung, tanpa memahami tata krama. Mereka mungkin belum diajarkan pentingnya kata “tolong” sebagai tanda kesopanan.

    Beberapa tips menghadapi anak berperilaku tidak mau bilang tolong :

    • Gunakan contoh sehari-hari. Ketika kita meminta sesuatu dari anak, selalu ucapkan “tolong”
    • Ajarkan secara bertahap. Mulailah dengan permintaan sederhana,”Tolong ambilkan buku.”
    • Berikan pujian. Apresiasi anak ketika mereka menggunakan kata “tolong”dengan benar.
    • Jelaskan pentingnya kesopanan. Bantu anak memahami bahwa menggunakan “tolong” membuat permintaan terdengar lebih baik.

     

    5. Tidak mau bilang permisi

    Perilaku tersebut sering terjadi karena anak merasa tidak sabar sehingga langsung bertindak tanpa minta ijin. Selain itu anak mungkin belum memahami kapan kata “permisi”perlu diucapkan.

    Beberapa tips menghadapi anak dengan perilaku tersebut :

    • Ajarkan kapan harus mengucapkan permisi. Berikan contoh pada perilaku sehari-hari, misalnya berjalan melewati orang banyak.
    • Bermain peran. Ciptakan situasi bermain peran untuk melatih kapan dan bagaimana mengucapkan “permisi”
    • Ajarkan kesabaran. Jelaskan bahwa meminta izin atau permisi menunjukkan penghargaan kepada orang lain.

    Anak-anak belajar melalui pengulangan, pengamatan, dan contoh dari orang tua atau pengasuh. Mereka belajar dari lingkungan sekitar sebagai plagiat atau peniru yang ulung. Kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang positif adalah kunci dalam mengajarkan perilaku yang baik.

     

     

    Kreator : Tri Welas Asih

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tips Menghadapi Perilaku Anak Yang Sering Terjadi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021