Permasalahan pada anak usia dini sangat banyak. Tidak hanya permasalahan belajar yang sering dihadapi, melainkan permasalahan sosial, emosi dan perilaku. Beberapa perilaku ada yang harus diajarkan pada anak sejak usia dini. Misalnya konsep perilaku tolong menolong, perilaku berbagi, meminta maaf, dan terbiasa mengucapkan terima kasih. Perilaku tersebut harus diterapkan dan dibiasakan sejak anak masih kecil, karena perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan setelah anak beranjak dewasa. Permasalahan yang sering dihadapi orang tua, guru, maupun pendamping anak adalah bagaimana menghadapi anak yang belum terbiasa menerapkan perilaku tersebut.
Berikut beberapa perilaku anak yang harus dibiasakan sejak dini dan tips menghadapi anak yang belum mau berperilaku tersebut :
1. Anak tidak mau berbagi
Perilaku tersebut sering terjadi karena anak belum memahami konsep berbagi sebagai hal yang positif. Mereka juga takut kehilangan atau merasa benda tersebut sangat berharga baginya. Selain itu, usia perkembangan anak juga berpengaruh, terutama jika anak masih dalam tahap egosentris, seperti usia balita.
Menghadapi hal tersebut, beberapa tips berikut bisa ayah bunda lakukan :
- Contohkan perilaku berbagi. Karena usia balita, anak dikenal dengan istilah peniru ulung, maka perlihatkan kebiasaan berbagi di depan anak. Anak akan belajar dari orang tua.
- Gunakan cerita atau permainan. Membacakan cerita atau bermain peran tentang berbagi bisa menstimulasi kemampuan anak untuk berbagi.
- Memulai dengan hal kecil. Ajak anak dengan berbagi sesuatu dengan keluarga terdekat dahulu. Beri pujian ketika mereka berhasil.
- Jelaskan manfaat berbagi. Bantu anak memahami bahwa berbagi bisa membuat teman senang dan mereka akan diperlakukan baik juga.
2. Tidak mau meminta maaf
Ketika anak berbuat salah dan belum berani atau berinisiatif meminta maaf, anak mungkin belum memahami pentingnya minta maaf atau merasa malu dan takut dihukum. Kadang beberapa anak menolak minta maaf karena merasa direndahkan.
Menghadapi sikap anak tersebut, bisa dilakukan beberapa tips berikut ini :
- Ajarkan dengan empati. Jelaskan perasaan orang lain yang tersakiti akibat tindakannya.
- Jadilah teladan. Tunjukkan pada anak bagaimana kita minta maaf jika melakukan kesalahan.
- Berikan pilihan kata. Ajarkan kalimat sederhana seperti, “Maaf ya, aku tidak sengaja.”
- Hindari memaksa anak. Jangan memaksa anak minta maaf, tapi ajak mereka refleksi atas perilakunya.
3. Tidak mau mengucapkan terima kasih.
Anak tidak mau mengucapkan terima kasih saat menerima pemberian dari orang lain bisa jadi anak belum memahami konsep rasa syukur. Selain itu anak terbiasa menerima tanpa mengerti pentingnya menghargai pemberian.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi perilaku anak yang belum terbiasa mengucapkan terima kasih :
- Latih dalam situasi nyata. Saat menerima hadiah atau sesuatu, langsung ajarkan untuk mengucapkan “terima kasih”
- Beri contoh secara konsisten. Ucapkan terima kasih kepada anak dan orang lain di depan mereka.
- Gunakan permainan atau lagu. Ada banyak lagu anak-anak yang mengajarkan tentang ucapan terima kasih.
- Puji saat anak mengucapkan terima kasih.
4. Tidak mau bilang tolong
Anak mungkin terbiasa meminta sesuatu dengan langsung, tanpa memahami tata krama. Mereka mungkin belum diajarkan pentingnya kata “tolong” sebagai tanda kesopanan.
Beberapa tips menghadapi anak berperilaku tidak mau bilang tolong :
- Gunakan contoh sehari-hari. Ketika kita meminta sesuatu dari anak, selalu ucapkan “tolong”
- Ajarkan secara bertahap. Mulailah dengan permintaan sederhana,”Tolong ambilkan buku.”
- Berikan pujian. Apresiasi anak ketika mereka menggunakan kata “tolong”dengan benar.
- Jelaskan pentingnya kesopanan. Bantu anak memahami bahwa menggunakan “tolong” membuat permintaan terdengar lebih baik.
5. Tidak mau bilang permisi
Perilaku tersebut sering terjadi karena anak merasa tidak sabar sehingga langsung bertindak tanpa minta ijin. Selain itu anak mungkin belum memahami kapan kata “permisi”perlu diucapkan.
Beberapa tips menghadapi anak dengan perilaku tersebut :
- Ajarkan kapan harus mengucapkan permisi. Berikan contoh pada perilaku sehari-hari, misalnya berjalan melewati orang banyak.
- Bermain peran. Ciptakan situasi bermain peran untuk melatih kapan dan bagaimana mengucapkan “permisi”
- Ajarkan kesabaran. Jelaskan bahwa meminta izin atau permisi menunjukkan penghargaan kepada orang lain.
Anak-anak belajar melalui pengulangan, pengamatan, dan contoh dari orang tua atau pengasuh. Mereka belajar dari lingkungan sekitar sebagai plagiat atau peniru yang ulung. Kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang positif adalah kunci dalam mengajarkan perilaku yang baik.
Kreator : Tri Welas Asih
Comment Closed: Tips Menghadapi Perilaku Anak Yang Sering Terjadi
Sorry, comment are closed for this post.