KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR, GURU BERPROFESI DAN BERINOVASI

    WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR, GURU BERPROFESI DAN BERINOVASI

    BY 07 Des 2021 Dilihat: 262 kali

    Karya I Wayan Puja Astawa

    Alumni KMO Alineaku

    Pandemi covid-19 berdampak panjang bagi dunia pendidikan. Data UNESCO mencatat lebih dari 90% populasi siswa global harus belajar dari rumah. Hampir satu generasi di dunia terancam pendidikannya. Pembelajaran yang sebelumnya nyaman dengan tatap muka dipaksa melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring/online. Kelas-kelas konvensional berganti menjadi kelas-kelas virtual. “Setiap orang menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah”. Mau tidak mau, siap tidak siap, semua orang dipaksa menggunakan media digital.

    Di Indonesia, data Kemendikbud mencatat ada 96,6% siswa belajar dari rumah. Sebanyak 86,6% siswa belajar di rumah dengan mengerjakan tugas dari guru. Pembelajaran interaktif, hanya berhasil dilakukan oleh 38,8%. Selama PJJ, sebanyak 53,55% guru kesulitan mengelola kelas dan 49,24% guru terhambat melaksanakan asesmen. Guru juga sulit menggunakan teknologi dengan jumlah 48,45% (Kompas, 30 September 2020).

    Suara keluhan tidak hanya terdengar di pedesaan tetapi juga perkotaan. Apalagi infrastruktur jaringan internet tidak merata antar wilayah. Kemampuan memiliki smartphone juga berbeda, tidak semua memilikinya. Penguasaan teknologi oleh guru dan siswa juga menjadi kelemahan. Berbagai cerita terdengar disaat orang tua menemani anaknya belajar. Ada juga yang mengeluhkan guru. Guru dianggap kurang inovatif, hanya membebani siswa dengan tugas yang harus dikumpul setiap sorenya. Sembilan bulan berjibaku dengan covid-19 membuat semua pihak takut akan ada loss generation.

    “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar” menjadi tema peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020. Semua komponen pendidikan diajak menggelorakan semangat belajar agar tetap menyala di tengah pandemi.  Komitmen dan semangat mengabdi yang terbaik agar tetap tumbuh dan ditingkatkan. Guru, siswa dan orang tua bisa bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta. Semua saling bahu-membahu, bergotong-royong, tidak ada lagi saling menyalahkan. Yang diharapkan bangkit dan bersatu mewujudkan merdeka belajar.

    Merdeka belajar adalah kebebasan berpikir. Sekolah, guru dan siswa punya kebebasan berinovasi. Kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Ada kreatifitas dan kesungguhan disertai inovasi terbaik untuk pengembangan potensi siswa. Tujuannya adalah terlahirnya Pelajar Pancasila yang memiliki enam profil karakter yaitu beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Dalam merdeka belajar, tidak ada yang terabaikan, tidak ada potensi anak yang tidak teroptimalkan. Merdeka belajar menciptakan suasana belajar yang bahagia. Bahagia untuk siapa? Bahagia untuk guru, siswa dan orang tua. Bahagia untuk semua orang.

    Untuk menumbuhkan Pelajar Pancasila diperlukan sosok guru yang berprofesi karena panggilan jiwa. Ia tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik. Ia tidak hanya sekadar mencari uang tetapi mencari rejeki. Ia bukan sekadar mencari kedudukan melainkan mengemban tanggung jawab. Ia bukan sekadar menggunakan fasilitas tetapi mengembangkan fasilitas. Ia bukan sekadar menemukan masalah melainkan mampu menyelesaikannya. Guru yang tidak hanya berprofesi tetapi juga berinovasi. Ia mengubah paradigma“no” (tidak) menjadi “on” (maju). Ia mengimpelementasikannya menjadi 4-on yaitu visi-on, action, passion dan collaboration.

    Guru memiliki vision. UU No. 14/2005 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru yang “guru”, dapat digugu (dipercaya) dan ditiru (diteladani). Digugu dari aspek knowledge dan skill yang dimiliki. Ditiru karena mampu menjadi teladan dari aspek value, ethic, attitude dan habit. Ia mengedepankan pencapaian karakter. Pengetahuan dan keterampilan secara otomatis akan terbangun, karena lahir dari karakter yang luhur dan mulia.

    Setelah menetapkan visi, guru harus action. Guru yang action selalu berkarya dan berinovasi. Ia mengelola proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik siswa. Ia mampu mengubah paradigma kemajuan teknologi dari suatu hambatan dan kesulitan menjadi suatu peluang dan kemudahan. Ia selalu belajar menggunakan platform belajar online yang efektif. E-learning berbasis learning management system (LMS) seperti rumah belajar, moodle, microsoft teams, edmodo, quipper school dan schoolgy. Guru yang berinovasi akan memiliki digital literacy skills dan digital learning skills yang selalu up to date. Inovasi guru mampu membangkitkan semangat dan kemandirian belajar siswa. Mampu menciptakan suasana-suasana belajar yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan.

    Guru yang berinovasi bukan sekedar action tetapi harus disertai passi-on. Menjadi guru tidak hanyasebatas tugas dan kewajiban. Ada penjiwaan dan semangat. Ia bekerja dengan passion keikhlasan. Ikhlas bekerja dan berbagi ilmu demi kecerdasan dan masa depan siswa. Ikhlas menumbuhkan karakter siswa. Guru yang merdeka belajar, memiliki komitmen, mandiri dan reflektif. Ia menjadi sosok yang mau dan mampu menciptakan suasana belajar yang merdeka dan penuh cinta. Suasana belajar yang kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21.

    Guru menerapkan collaboration untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kolaborasi dapat menghemat energi (tenaga, biaya dan waktu) yang dikeluarkan. Kolaborasi akan menghasilkan kekuatan dan keuntungan yang lebih besar. Hasilnya pun bisa menjadi berlipat dan berkah melimpah. Kolaborasi adalah kesempatan untuk meraih inspirasi dan gagasan baru. Guru dapat menjalin kolaborasi dengan guru lain, orang tua, industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan pembelajaran siswa. Jadi para guru, mari terus belajar, bergerak dan berbagi untuk kemajuan pendidikan negeri ini. Mari laksanakan tugas profesi dengan terus berinovasi. Kemerdekaan bukanlah dimiliki tetapi harus dicapai. Mari bangkit dan bersatu mewujudkan merdeka belajar sehingga lahir generasi-generasi unggul untuk Indonesia Maju.

    Bagikan ke

    Comment Closed: WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR, GURU BERPROFESI DAN BERINOVASI

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021