KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » A – Z Plus 10 Trik Mengelola Perkebunan Sawit

    A – Z Plus 10 Trik Mengelola Perkebunan Sawit

    BY 15 Mei 2025 Dilihat: 7 kali
    A – Z Plus 10 Trik Mengelola Perkebunan Sawit_alineaku

    ( Bukan Buku Panduan Planter )

     

    Mukaddimah

    Saran Untuk Pembaca

    Buku ini ditulis secara berurutan sesuai dengan usia tanaman, cara kerja serta sistem panen dan pasca panen. Mengingat tata kelola kebun sawit yang sudah terlalu umum, sehingga saya sarankan untuk para  pembaca langsung mencari tahu ke posisi sesuai level tanamannya.

    Jika memang masih pemula ( awam ) sebaiknya dibaca mulai dari “A” (awal). secara berurutan hingga “Z” sehingga memahami tata kelola perkebunan sawit secara lengkap.

    Jika anda adalah seseorang yang telah berkecimpung di perkebunan sawit, namun latar belakang pengetahuan tentang persawitan minim, saya sarankan anda menentukan pada level yang sudah anda pahami. Nanti setelah anda membaca akan diberi pilihan untuk kelanjutannya. Ada beberapa rekomendasi dari pembahasan tersebut.

    Jika anda adalah profesional perkebunan sawit tulen (planter), maka anda akan menemukan sedikit saja perbedaan tata prakteknya. Hal ini dikarenakan yang ditulis di sini adalah literasi pengalaman kerja. Atau lebih tepatnya yang tertulis bukanlah sebuah acuan akademis yang tersistem. Tidak berdasarkan latar almamater universitas maupun lembaga pendidikan perkebunan sawit dimanapun. Semua yang tertulis di sini seratus persen pengalaman penulis selama berkecimpung di dunia perkebunan sawit.

    Namun, penulis memberikan tambahan beberapa pengelolaan yang mengadopsi sistem bioteknologi. Sehingga tulisan ini bisa dikatakan pengelolaan kebun sawit semi organik. Semi organik ini yang kedepannya menuju pengusahaan Sawit yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

     

    Namun siapa pun pembacanya akan kami berikan pilihan kemana arah melanjutkan untuk membacanya. Sehingga mampu menghilangkan kebosanan. Dan kami menyarankan ketertarikan pembaca sesuai pengalaman di lapangan.

    Selamat membaca dan menikmatinya.

     

    1  Persiapan

         A. Memahami Lokasi Kebun

     

    Sebelum berinvestasi di bisnis perkebunan sawit, sebaiknya kita memahami betul apa itu kebun sawit, tata kelola serta dampak sosial secara umum. Jangan hanya tergiur tentang kesuksesan usaha yang telah banyak contohnya, namun kita lupa esensi proses untuk suksesnya. Dengan perawatan maksimal dan pertumbuhan tanaman yang normal, kita akan meraup hasil produksi yang memuaskan. Lima tahun pertama sebagai dasar awal yang sangat melelahkan. Kemudian berangsur-angsur kita akan merasakan beban yang semakin ringan. Sehingga akhirnya kita mampu meraup untung untuk 10 tahun hingga 15 tahun kemudian.

     

    Untuk itu kita harus memahami lokasi kebun. Disini yang perlu kita kuasai adalah letak lokasi (situasi lokasi), kontur tanah dan keadaan tanah, serta sosial masyarakat sekitar.

     

    A.1 Situasi Lokasi

    Kita harus memiliki peta gambar lokasi. Dengan melihat data dari Legenda Gambar Peta kita dapat membaca sungai atau parit dan sumber mata air lainnya. Kita harus memastikan letak perbatasan tanah lokasi kebun di bagian Utara, Selatan, Timur maupun Barat. Juga akses jalan utama serta kondisi tanah di sekitarnya.

    Peta gambar lokasi bisa didapatkan sendiri dari peralatan pribadi (HP, GPS, Drone). Bisa juga kita meminta teknisi surveyor untuk membuatkan, yang berasal dari tenaga lembaga pengukuran (BPN) maupun tenaga pengukuran independen.

     

    A.2  Kontur Tanah dan Keadaan Tanah 

    Untuk kontur tanah, kita harus menguasai medan lahannya. Area datar sampai rata atau areal berbukit dan bergelombang. Dengan slot lebih dari 20%, areal kita dinyatakan berbukit. Untuk itu kita harus menguasai konturnya. 

    Keadaan tanah biasanya digolongkan dengan kondisi lahan berlempung, berpasir, maupun gambut dangkal serta gambut dalam dan rawa-rawa. 

    Hal ini akan mempengaruhi bentuk perkebunan kita nantinya. Perlakuan di lapangan terhadap tanah berkontur berbeda beda. Juga bila lahan kita berpasir, berlempung (clay), rawa maupun bergambut sangat berpengaruh terhadap keputusan kita nantinya.

     

    A.3 Sosial Masyarakat

    Keberadaan lahan kita hendaknya terdapat di lingkungan masyarakat yang kondusif. Keamanan serta dukungan masyarakat bersifat terbuka. Idealnya, masyarakat yang memiliki semangat gotong royong dan berpikiran untuk kemajuan bersama. Sehingga nilai investasi kita di bidang usaha akan mampu berkembang normal. Terlebih jika kita itu pendatang. Kita harus mampu melihat dan memperhatikan sosial masyarakat sekitar. 

     

       B. Legalitas dan Pendalaman Teknik Budidaya Tanaman Sawit

    Sebelum mengambil kepastian langkah selanjutnya, sebaiknya kita memperhatikan legalitas areal yang akan kita kelola. Perkebunan sawit saat ini telah memiliki payung hukum tersendiri. Baik untuk perorangan (petani) maupun semi korporasi. Sementara untuk sebuah perusahaan (Perseroan Terbatas)  telah memiliki jenjang legalitas yang harus diurus. Mulai dari tingkat kota/ Kabupaten sampai tingkat menteri (investasi /BPN/ Kehutanan dan Lingkungan Hidup).

     

    B.1 Legalitas Perkebunan

    Pengusahaan perkebunan sawit saat ini telah ada jenjang hukum yang harus ditaati. Dimana dalam pengelolaan perkebunan sawit idealnya seorang petani menggarap 4 hektar. Sehingga seorang penggarap setidaknya harus memiliki surat Tanah sebanyak 2 persil (minimal). Untuk kedepannya  surat surat tanah tersebut dapat digunakan sebagai agunan bank. Dengan legalitas yang pasti, maka hukum mampu memproteksi persoalan-persoalan legalitas. Pencarian informasi tentang keberadaan, Areal Cagar Alam (lokasi register), APL (Areal Peruntukan Lain), HGU (Hak Guna Usaha) dari perusahaan dan lain sebagainya. Informasi tersebut biasanya bisa kita dapatkan di kantor BPN maupun Dinas Kehutanan setempat. Namun, kadang prakteknya di lapangan pencarian info tentang hal tersebut menimbulkan biaya tambahan dan menyita waktu. Baik berupa akomodasi personal, maupun tim dari kantor pemerintah. Sehingga, kita harus memiliki itikad baik dan saling bekerja sama untuk saling mengerti tugas dan fungsi institusi yang berwenang.

    Tak kalah lebih penting untuk mendukung legalitas perkebunan kita yaitu informasi pengembangan wilayah. Data ini kadang bisa kita dapatkan di pemerintahan desa setempat. Namun, biasanya di lembaga Pengembangan Daerah tingkat II (dua) Kabupaten/Kota. Sehingga arah pengembangan perkebunan kita mendapatkan titik acuan untuk memulai mengelola perkebunan.

     

    B.2  Teknik Budidaya Tanaman Sawit

    Budidaya tanaman sawit bisa dibilang gampang gampang susah. Teknik budidaya yang terus menerus mengalami pengembangan telah  memberikan kepada kita  banyak pilihan. Teknik tersebut :

    1. Konvensional, teknik budidaya yang telah dikembangkan di lembaga pendidikan. Teknik ini bersumberkan dari cara budidaya Tanaman sawit (Palmae) masa Kolonial Belanda dulu. Dengan merunut kebiasaan teknik secara turun temurun yang kemudian dibakukan di lembaga riset dan pengembangan ilmu pengetahuan. Di lembaga akademisi ini telah melakukan riset maupun uji coba sehingga membukukan panduan teknik budidaya secara terstruktur. Penulis menyarankan juga pelaku usaha sawit harus membaca buku buku Teknik budidaya tersebut. Di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) telah mencetak para praktisi perkebunan dengan latar belakang keilmuan terapan. Lembaga ini merupakan pencetak pekerja pekerja ahli perkebunan untuk perusahaan Negara (BUMN). 

     

    2. Sebelum Tanam

    C. Infrastruktur Tahap Awal.

    Untuk memulai langkah pertama berbudidaya tanaman sawit kita harus melakukan dua langkah sekaligus. Ideal nya langkah ini memiliki titik start yang sama.

    Langkah tersebut adalah perencanaan Kebun dan memulai pembibitan tanaman.

       a. Perencanaan (Planning)

    Untuk membuat sebuah perencanaan kebun, kita membutuhkan peta lokasi serta informasi aktual di masyarakat sekitar.

     

     

    Kreator : Darmen Eka Susilo

    Bagikan ke

    Comment Closed: A – Z Plus 10 Trik Mengelola Perkebunan Sawit

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021