KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ada Cerita di Ujung Kertas

    Ada Cerita di Ujung Kertas

    BY 20 Nov 2024 Dilihat: 32 kali
    Ada Cerita di Ujung Kertas_alineaku

    Embun pagi berkumpul untuk merayakan fajar dan waktu berlalu dengan langkah-langkah yang perlahan menuju kantor. Senin pagi ini aku sudah berada di ruang kantor  suasana masih sepi. Teman-teman satu per satu berdatangan dengan langkah kaki yang terlihat masih berat untuk memulai aktivitas setelah liburan panjang. Kulirik meja kerja Kak Abiyan Zimraan juga belum tampak namun yang lain dari mereka sudah datang tapi masih terlihat mengantuk.

    Beberapa menit kemudian …

    “Assalamualaikum,”  Salam Kak Abiyan masuk sambil menarik kursi yang tepat berada di sudut kiri.

    “Waalaikumsalam,” jawab kami hampir bersamaan.

    Laki-laki yang baru saja masuk ini adalah teman kantor yang paling tidak banyak bicara kecuali hal-hal penting yang akan ditanyakan atau jawaban singkat ketika ada pertanyaan.

    “Kak Abiyan, gimana kabarnya?” tanyaku.

    “Alhamdulillah, baik.”

    “Wah sudah melepas kangen dengan orang rumah ya, Kak?”

    Tidak ada jawaban, hanya senyuman mewakili jawaban atas pertanyaanku tadi. Kami sudah saling memahami dan mengenal para karyawan di kantor tempat kami bekerja. Begitu pula dengan sikap Kak Abiyan yang irit sekali dalam berbicara.

    Kurang lebih setahun kami bekerja di tempat ini, semua akrab sebagai teman seprofesi. Oh ya… Kami bekerja di salah satu perusahaan swasta yaitu Konsultan Konstruksi dimana perusahaan kami menyediakan layanan konsultasi untuk proyek-proyek pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

    Kak Abiyan dan aku dalam bidang sama, yaitu Estimator Perencana. Sebagai penanggung jawab Estimator Perencana, kami banyak berdiskusi tentang manajemen proyek, kuantitas, struktur bangunan, material konstruksi, metode konstruksi, dan perencanaan proyek. Pertemanan kami sebatas rekan seprofesi dalam bidang kerja yang sama. 

    “Kak Abiyan, istirahat dulu, ISHOMA,” kataku ke Kak Abiyan sambil meletakkan semua alat tulis yang digunakan untuk membuat draf perencanaan sebelum akhirnya diinput di laptop.

    “Iya, sedikit lagi.”

    Kak Abiyan seorang pekerja yang tak banyak bicara dan tak berhenti jika draf yang harus diselesaikan tinggal sedikit lagi selesai. Aku bersyukur mendapatkan teman seprofesi seperti kak Abiyan.

    ***

    Saat malam menjelang, tertulis dalam buku harian satu perasaan yang berbeda terhadap Kak Abiyan.

     

    “27 Oktober 2024, sebulan ini kita saat pekerjaan agak longgar terjalin sikap serta sifat peduli satu sama lain, saling terbuka dan lebih mencoba membangun percakapan yang mendalam tentang hal-hal seperti kesukaan, keluarga sampai pada kebiasaan yang disukai dan tidak disukai.

    Kak Abiyan, ada rasa yang berbeda, rasa damai berada di dekat Kak Abiyan. Ada apa dengan hatiku?”

     

    Aku paling suka menulis dan sudah menjadi satu kebiasaan menuliskan di buku harian tentang sesuatu yang terjadi. Segera kututup buku harian beranjak ke peraduan.

    ***

    Minggu yang cerah, semilir angin menerpa wajah laju motor tak kencang juga tak lambat, kencan pertama jalan pagi di area kota namun tak bising dengan kendaraan. Kencan pertama merupakan sebuah momen yang penuh dengan harapan serta kegugupan. Dan menurutku, kencan pertama adalah langkah pertama menuju hubungan yang berarti.

    Aku tersenyum dan berkata dalam hati, “Ada cerita di ujung kertas, cerita yang selalu kuimpikan. Apalah artinya sempurna, bila ada yang sederhana namun mampu membuat bahagia.” 

    Kata Ibu, “Kalau kamu suka, doakan saja.”

    ****

     

     

    Kreator : Indarwati Suhariati Ningsi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ada Cerita di Ujung Kertas

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021